Cerita David Hidayat Menjaga Ekosistem Pesisir Sumatera Barat melalui Blue Carbon

Ilustrasi Ekosistem pesisir. Sumber: conservation.org
  • Dunia kehilangan 30% hutan mangrove, Indonesia penyumbang terbesar kerusakan ekosistem
  • Upaya restorasi Hutan mangrove melalui kegiatan komunitas ANDESPIN
  • Blue Carbon menjadi salah satu solusi untuk menjaga kawasan pesisir dengan mekanisme Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+

Indonesia termasuk ke dalam 10 negara dengan panjang garis pantai terluas di dunia. Banyaknya luas garis pantai tersebut tentunya akan menimbulkan beberapa persoalan baru, seperti halnya rusaknya area terumbu karang, alih fungsi lahan mangrove dan kerusakan alam pesisir lainnya.  

Salah satu isu kerusakan yang selalu mencuat di media maupun menjadi topik pembahasan masyarakat adalah kerusakan terumbu karang dan tanaman mangrove. Terdapat penyebab kerusakan utama baik yang disebabkan oleh ulah manusia seperti penangkapan ikan menggunakan bahan peledak dan pengambilan terumbu karang untuk perhiasan dan tidak luput juga berakibat oleh perubahan iklim seperti abrasi laut dan kenaikan suhu laut menyebabkan terumbu karang mati.   

Data yang diterbitkan oleh WHO, menyampaikan kurun waktu 34 tahun, dunia sudah kehilangan 30% hutan mangrove. Indonesia, punyumbang kerusakan ekosistem mangrove terbesar secara global. Terparah adalah wilayah pantai timur Sumatera. Hal ini sejalan dengan data yang diungkap oleh Lokadata bahwa wilayah pulau Sumatera memiliki hutan mangrove dengan tingkat kerusakan paling tinggi sebesar (53%).  

Tidak jauh berbeda dengan yang dialami oleh hutan mangrove. Sebagian besar terumbu karang di Indonesia dalam kondisi tidak bagus. Berdasarkan laporan dari LIPI dengan judul “Status Terumbu Karang Indonesia 2017”. Terumbu karang di Indonesia mengalami kerusakan.  

Upaya restorasi mangrove dan terumbu karang melalui aksi pegiat lingkungan  

Ilustrasi Penanaman pohon Mangrove. Sumber: Radio idola Semarang

Indonesia tidak kehabisan aktivis lingkungan, kita sudah banyak mengenal pegiat lingkungan urusan sampah seperti Pandarawa  group, sungai watch, bye bye plastic bags dll. Terkhusus untuk aksi lingkungan dalam pemulihan reboisasi mangrove dan restorasi terumbu karang. Kita mengenal David Hidayat, seorang pegiat lingkungan pesisir jauh dari ibu kota Jakarta tepatnya Sumatera Barat. 

Beliau sosok anak muda yang kerap disapa David merupakan aktivis sekaligus inisiator ANDESPIN Dee West Sumatera. Organisasi ini memiliki kepanjangan yang berarti “Anak Desa Sungai Pinang”. Lewat ANDESPIN  David menginisiasi program “Penjaga laut dari Pesisir Selatan”.  Melalui program ini sebagai upaya untuk memulihkan kembali ekosistem pesisir yang telah rusak oleh manusia. Sejak 2014 David serta warga sekitar, kembali untuk menanam terumbu karang, mangrove, serta menangkar penyu dan membudidayakan rumput laut. Sampai sekarang aktivitas yang mereka lakukan sudah mengkonservasi sekitar 70% dari target. 

Baca juga:



Ternyata banyak sekali manfaat yang bisa didapat oleh masyarakat sekitar dengan hanya menjaga ekosistem pesisir. Seperti halnya kepiting bakau kembali ada lagi serta produk olahan dari mangrove baik itu batik maupun kopi mangrove. Tidak heran, program SATU Indonesia Awards tahun 2022 menjadi prestasi yang diraih oleh David lewat komunitas ANDESPIN Dee West Sumatera. Kegigihan dan semangat yang terus digalakan sejak 2009 terbayar lengkap dengan lingkungan yang kembali lestari.  

“Tantangan itu dulu, ya pernah dianggap remeh karena sarjana kok balik kampung, bukannya kerja kantoran, tapi saya bertahan, selain hobi, saya merasa lebih senang dapat berkegiatan di lingkungan,” pungkasnya.
 

Menjaga ekosistem pesisir melalui skema Blue Carbon dengan REDD+ 

Karbon biru atau blue carbon menjadi istilah yang baru dan populer bagi kalangan ilmuwan dan aktivis lingkungan. Blue carbon disini merupakan cadangan emisis karbon yang disimpan, diserap dan dilepaskan oleh ekosistem pesisir & laut. Indonesia sangat kaya akan potensi blue carbon, yakni sebesar 3.4 Giga ton atau sekitar 17% dari Blue carbon dunia. Di Indonesia, Blue carbon tersebar luas di ekosistem pesisir mulai dari mangrove, padang lamun, lahan gambut, hingga terumbu karang.  

Upaya menjaga kelestarian ekosistem pesisir, dapat memberikan manfaat sebagai penyerap gas rumah kaca, mencegah erosi serta melindungi perumahan masyarakat dari efek pasang surut. Selain itu dapat juga sebagai penangkap polutan yang kerap ada di udara dan perairan, menjadi tempat habitat biodata. Fakta ekosistem pesisir dalam menyerap karbon 3 kali lebih banyak dibandingkan ekosistem darat seperti hutan. Padahal wilayah ekosistem blue carbon lebih kecil daripada hutan di darat.  

Baca juga:



Melalui mekanisme Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+). Merupakan upaya solusi yang menguntungkan semua pihak baik pengelola kawasan ekosistem pesisir maupun industri. Pada mekanisme REDD+, para pelaku industri yang sedang offset melakukan investasi kepada kawasan ataupun negara yang memiliki kawan blue carbon. Adanya investasi tersebut, kawasan pesisir seperti hutan mangrove, padang lamun serta terumbu karang akan dipelihara guna memaksimalkan penyerapan karbon dunia. Setelahnya, apabila pemeliharaan berdasarkan pendanaan investasi tersebut telah berhasil, pelaku industri akan mendapatkan sertifikat karbon. 

Sudah saatnya, aktivis seperti David yang melakukan kegiatan menjaga ekosistem pesisir. Mendapatkan upaya dukungan yang lebih lagi, melalui perdagangan blue carbon offset ini. Menjadi sebuah kesempatan untuk pendanaan agar memaksimalkan lagi upaya pengelolaan disana. Tentu perlu adanya dukungan stakeholder untuk membantu para aktivis dilapangan ini. Seperti sekarang sudah banyak ada startup yang menyediakan platform carbon offset seperti fairatmost, Carbonetch, Lindungi hutan, Nol karbon Indonesia dll. Kolaborasi startup di sektor carbon, aktivis pengelola kawasan pesisir dan juga industri, menjadi upaya paling bagus menjaga ekosistem pesisir.  

[1] Kondisi hutan mangrove di Indonesia

[2] Restorasi Terumbu Karang Makin Digalakkan Seiring dengan Kondisi yang Mengkhawatirkan

[3]Menanam Mangrove, Memperkuat Pertahanan Pesisir

[4] Upaya Komunitas Andespin Pulihkan Mangrove di Sumatera Barat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 Comment

  1. My partner and I stumbled over here different page and thought I may as well check things out.
    I like what I see so now i’m following you.
    Look forward to exploring your web page yet again.

    Also visit my web-site: vpn special

  2. Magnificent goods from you, man. I’ve take into account your stuff previous to and you’re simply too great.
    I really like what you’ve bought here, really like what you are saying and the
    way during which you are saying it. You’re making it entertaining and
    you continue to care for to keep it wise. I cant wait to learn far more from you.
    That is actually a wonderful site.

    Visit my website – eharmony special coupon code 2024