- Indonesia termasuk ke dalam daftar negara dengan jumlah emisi karbon tertinggi di dunia
- Pemerintah bersiap memulai perdagangan karbon untuk mengurangi jumlah emisi
- Jambi dan Kalimantan Timur menjadi pionir peraih kompensasi dari perdagangan karbon
Sobat EBT Heroes, tahukah kamu bahwa peningkatan emisi CO2 yang semakin cepat dari tahun ke tahun telah menyebabkan akumulasi karbon dioksida yang sangat signifikan terhadap atmosfer. Sejak tahun 1850 hingga 2021, total karbon dioksida yang telah dipompa ke atmosfer mencapai angka sekitar 2.500 miliar ton.
Fenomena ini sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan perubahan penggunaan lahan. Tingginya konsentrasi CO2 dalam atmosfer telah menjadi faktor utama dalam perubahan iklim global, dengan efek yang meluas seperti pemanasan global, perubahan pola cuaca ekstrem, dan naiknya permukaan laut.
Pada tahun 2021, Indonesia tercatat memiliki jumlah emisi karbon dioksida (CO2) yang sangat tinggi. Hal tersebut membuat Indonesia termasuk ke dalam salah satu negara dengan tingkat emisi CO2 terbesar di dunia. Berikut 10 negara dengan total emisi CO2 tertinggi di dunia.
Berdasarkan data tersebut, Indonesia menduduki peringkat kesembilan dalam daftar negara-negara penghasil CO2 terbesar di seluruh dunia. Fenomena tersebut menggambarkan tantangan serius yang perlu dihadapi oleh negara ini dalam konteks perubahan iklim global.
Baca juga
- Carbon Offsetting Melalui Penanaman Mangrove, Alternatif Menekan Emisi Karbon yang Berdampak dan Berkelanjutan
- Mengenal Lebih Jauh Lembaga Sertifikasi Proyek Karbon
Dalam upaya mengatasi tingginya tingkat emisi CO2 di Indonesia, pemerintah telah mempertimbangkan berbagai strategi, salah satunya ialah melalui penyelenggaraan perdagangan karbon melalui bursa karbon di Indonesia.
Konsep perdagangan karbon ini menjadi sebuah langkah inovatif yang dapat membantu mengurangi emisi CO2 dengan memberikan insentif ekonomi bagi perusahaan dan industri yang berhasil mengurangi emisi mereka di bawah target yang ditetapkan.
Dengan mengadopsi mekanisme perdagangan karbon, Indonesia dapat mendorong lebih banyak investasi dalam teknologi ramah lingkungan, meningkatkan efisiensi energi, dan mendukung penggunaan sumber daya yang berkelanjutan.
Selain untuk mengurangi kontribusi Indonesia terhadap perubahan iklim global dan memenuhi komitmennya dalam perjanjian internasional akan lingkungan hidup yang berkelanjutan, upaya tersebut juga dapat menciptakan peluang bagi pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan.
Regulasi Baru OJK: Fondasi Perdagangan Karbon di Indonesia
Pada tanggal 23 Agustus lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan regulasi terkait perdagangan karbon melalui bursa karbon yang diikuti oleh surat edaran tentang tata cara pelaksanaannya pada tanggal 6 September 2023.
Rencana peluncuran bursa karbon perdana dijadwalkan pada tanggal 26 September mendatang. Keputusan ini menandai komitmen untuk menjaga kesuksesan proses perdagangan karbon dan penggunaan hasilnya untuk mendukung upaya pelestarian lingkungan, terutama dalam mengurangi emisi karbon secara resmi.
Peran penting Indonesia dalam upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dilakukan melalui pengurangan emisi karbon yang sebagian besar berasal dari sektor alam.
Hal tersebut berbeda dengan negara-negara lain yang lebih berfokus pada pengurangan emisi dari sektor energi. Oleh karena itu, untuk memperkuat ekosistem pengurangan emisi karbon di Indonesia, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak yang saling mendukung dalam upaya pengurangan emisi ini.
Kalimantan Timur, Provinsi Pertama yang Sukses dalam Perdagangan Karbon
Provinsi Kalimantan Timur telah berhasil memperoleh pendanaan kompensasi dari perdagangan karbon dan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang mendapatkan pendanaan tersebut.
Selain itu, menurut Analis Hukum Ahli Muda Kementerian Dalam Negeri, Arief Fibriyanto, provinsi tersebut telah berhasil menjalankan proyek-proyek percontohan yang didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Diketahui bahwa baseline untuk Kalimantan Timur telah disusun sejak sepuluh tahun yang lalu, dengan fokus pada sektor kehutanan. Arief selanjutnya mengungkapkan bahwa pembayaran kompensasi untuk provinsi Kalimantan Timur akan dilakukan oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH).
Sejak tahun 2019, provinsi ini telah memanfaatkan program Bio Carbon Fund yang disediakan oleh Bank Dunia berkat luasnya hutan yang menjadi kontributor dalam menurunkan emisi karbon.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dengan antusias menyambut baik dan mendukung upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam pelaksanaan perdagangan karbon melalui bursa karbon yang direncanakan pada tanggal 26 September mendatang.
Baca juga
- Masa Depan ‘Carbon Offset’ di Hutan Indonesia
- Indonesia Peringkat Rendah dalam Skala Global Pajak Karbon
Potensi Luar Biasa Jambi dalam Perdagangan Karbon
Provinsi Jambi memiliki potensi besar dalam mengurangi emisi gas rumah kaca melalui perdagangan karbon. Potensi ini juga membawa potensi ekonomi yang signifikan melalui perdagangan karbon melalui bursa karbon.
Gubernur Jambi, Al Haris, telah mempersiapkan regulasi yang dibutuhkan untuk mendukung perdagangan karbon di provinsi ini, dengan fokus pada strategi dan pembangunan berkelanjutan.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Jambi juga telah merancang peta jalan ekonomi hijau dan pertumbuhan ekonomi hijau. Potensi bisnis dalam sektor karbon sangat besar, terutama karena Jambi memiliki hutan yang luas dan ekosistem alam yang masih terjaga dengan baik.
Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menyoroti pentingnya Provinsi Jambi dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca dan OJK memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas perdagangan karbon.
Sejumlah perusahaan di sektor pengelolaan kelapa sawit, kayu, karet, teh, hasil laut, tambang batu bara, hingga perkebunan dapat mendukung target pengurangan emisi dan pencapaian Net Zero Emission di masa depan melalui transaksi di bursa karbon.
Dalam mencapai impian ini, dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, pengusaha, dan masyarakat, sangat diperlukan, termasuk Sobat EBT Heroes untuk Makin tahu Indonesia dan keadaannya.
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Editor: Nur Wasilatus Sholeha
Referensi:
[1] Carbon dioxide emissions worldwide in 2010 and 2021, by select country
[2] Bisa Tekan Emisi, Begini Penjelasan Mekanisme Perdagangan Karbon
[3] Provinsi Pertama Jadi Pilot Project, Jambi Punya Potensi Perdagangan Karbon
[4] Siaran Pers: Perdagangan Karbon Melalui Bursa Karbon Dimulai 26 September
[5] Jambi dan Kaltim Berhasil Dapatkan Kompensasi dari Perdagangan Karbon, Ternyata Gegara Ini!
1 Comment