• Adiwiyata merupakan program KLHK yang diproyeksikan untuk meningkatkan peran sekolah dalam menjaga lingkungan
• Minimnya kebiasaan pemilahan sampah merupakan salah satu penyebab utama tingginya timbulan sampah di Indonesia
• Edukasi mengenai pemilahan sampah di lingkungan sekolah dapat menumbuhkan kebiasaan memilah sampah sejak dini

Pengertian Program Adiwiyata

Adiwiyata sering digaungkan sebagai kegiatan peduli lingkungan yang sangat potensial dan menarik. Tapi, apakah Sobat EBT Heroes tau apa sih itu Adiwiyata?

Adiwiyata adalah sebuah program peduli lingkungan di tingkat lingkungan sekolah dengan tujuan utama meningkatkan peran sekolah dalam menanamkan sikap peduli lingkungan kepada para pelajar. Program ini diinisiasikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2006. Adiwiyata ini diproyeksikan sebagai program yang mengintegrasikan nilai-nilai pengelolaan lingkungan sekolah dengan nilai-nilai yang mencakup aspek luhur dalam menempuh pendidikan dan berperilaku di lingkungan sosial masyarakat. Penamaan Adiwiyata merupakan singkatan dari “Adiwiyata Mandiri” yang memiliki arti “sekolah yang unggul dalam melakukan pengelolaan lingkungan hidup”¹.

Baca Juga

---

• Cara Pertandingan Sepak Bola Tetap Bersih Karbon
• Faktor Pendorong Emisi Karbon pada Pertandingan Olahraga

---

Aktivitas Adiwiyata di Sekolah

Umumnya Adiwiyata selalu identik dengan pengumpulan sampah lalu dijual ke pihak lain. Namun apakah Sobat EBT Heroes tau kalau ternyata Adiwiyata memiliki beberapa kegiatan utama dalam penerapannya? Berikut ini merupakan tiga kegiatan utama dari program Adiwiyata yang sangat menarik dan bermanfaat bagi lingkungan.

Pertama, kegiatan Adiwiyata adalah melakukan edukasi mengenai pemilahan sampah anorganik yang dihasilkan melalui kegiatan konsumsi di sekolah. Kegiatan konsumsi di lingkungan sekolah umumnya menghasilkan banyak sampah anorganik seperti plastik kemasan makanan, wadah minuman sekali pakai, sedotan plastik, hingga kantong kresek. Golongan sampah plastik ini nantinya akan dipisahkan untuk nantinya dapat dikumpulkan agar lebih mudah didaur ulang. Dalam pemilahan sampah ini tentunya diperlukan edukasi mengenai penanganan sampah seperti mencuci terlebih dahulu sampah yang akan dikumpulkan, lalu dikeringkan, dan diletakkan di tempat yang aman dan tidak mengundang nyamuk maupun lalat².

Selain sampah plastik, sampah anorganik yang umum ada di sekolah adalah sampah kertas. Sampah kertas dapat berasal dari kertas bekas yang digunakan selama kegiatan belajar mengajar maupun sampah kardus. Golongan sampah kertas juga merupakan sampah yang dapat didaur ulang sehingga diperlukan penanganan yang tepat seperti mengumpulkan sampah di tempat kering (agar kertas tidak rusak karena terkena air), mengikat kertas dalam kuantitas tertentu agar lebih mudah ditimbang dan tidak berserakan. Setelah dapat melakukan pemilahan sampah secara tepat, nantinya para siswa siswi akan diarahkan untuk melakukan penghitungan jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan dan kemudian dijual ke pihak ketiga untuk didistribusikan ke pihak yang akan melakukan kegiatan daur ulang. Nantinya dari kegiatan penjualan sampah ini siswa siswi akan menerima sejumlah uang yang mampu menjadi pendapatan alternatif mereka untuk uang saku.

Kegiatan kedua yang menjadi kegiatan utama dari Adiwiyata adalah menjaring siswa siswi untuk bisa menjadi kader dalam keberlangsungan program pemilahan sampah di sekolah. Umumnya untuk menjaring kader, pihak sekolah melakukan sosialisasi mengenai kegiatan Adiwiyata di sekolah. Nantinya akan dipilih 2-3 orang dari 1 kelas untuk menjadi kader Adiwiyata. Kader Adiwiyata dari masing-masing kelas inilah yang nantinya akan menjadi penanggungjawab pengumpulan sampah anorganik di kelas tersebut. Dengan adanya kader dari masing-masing kelas, diharapkan proses pengumpulan sampah akan lebih efektif dan efisien  untuk mencapai tujuan utama diberlakukannya program ini. Nantinya sampah yang sudah dikumpulkan akan dikumpulkan secara kolektif dengan rentang waktu mingguan untuk kemudian dijual dan diserahkan ke pihak ketiga oleh pihak guru penanggung jawab program Adiwiyata³. Kegiatan penjualan sampah inilah yang menjadi kegiatan utama terakhir dari program Adiwiyata dimana pada tahap ini guru yang bertanggung jawab akan membuat laporan perkembangan program untuk menganalisis hal yang perlu dikembangkan dan dipertahankan selama operasional berlangsung.

Baca Juga

---

• Penerapan Metode Carbon Capture and Storage untuk Mendukung Target Netralitas Karbon
• Menanam Kembali Lahan Bekas Tambang, Stok Karbon Akan Membaik

---

Potensi Keberlanjutan dari Adiwiyata

Program Adiwiyata yang sangat erat dengan proses pemilahan sampah sangatlah bermanfaat untuk mempermudah sampah dalam memasuki tahap daur ulang. Manfaat lainnya adalah untuk menekan emisi karbon yang disebabkan oleh timbulan sampah di lingkungan. Melalui program Adiwiyata, maka timbulan sampah anorganik dapat berkurang karena sudah dapat didistribusikan langsung ke pihak pengelola daur ulang sampah. Dengan ini, maka dapat mereduksi emisi karbon yang dihasilkan dari timbulan sampah. Hal ini sangatlah penting mengingat timbulan sampah sangat berkontribusi besar dalam jumlah emisi zat rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer bumi. Selain itu, program ini dapat menjadi sebuah media edukasi yang sangat potensial untuk menjadikan generasi muda sebagai aktor utama dalam perbaikan lingkungan hidup dan kebiasaan yang berkembang di masyarakat.

Dengan berbagai manfaat tersebut, program Adiwiyata merupakan sebuah upaya yang cocok untuk diterapkan secara berkelanjuta dikarenakan manfaat dari program ini mampu menjadi upaya progresif untuk memperbaiki lingkungan hidup. Keterlibatan pelajar (generasi muda) dalam implementasinya juga sangat baik untuk menjadikan pelajar sadar dan mau mengambil peran dalam pembangunan lingkungan berkelanjutan. Maka dari itu, Adiwiyata memiliki potensi keberlanjutan yang sangat tinggi di kemudian hari.

Menanamkan sikap peduli lingkungan dari melakukan pemilahan sampah secara mandiri merupakan langkah kecil yang dapat dilakukan sejak masa sekolah. Meskipun langkah kecil, hal ini memiliki dampak yang sangat besar karena masih tingginya permasalahan sampah yang ada di Indonesia, salah satunya disebabkan oleh minimnya pemilahan sampah yang menyebabkan proses daur ulang terhambat atau bahkan tidak bisa dilakukan. Oleh karena itu, program Adiwiyata merupakan upaya yang perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan sehingga mampu menembus wilayah yang lebih luas dan terus berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini guna menciptakan pembangunan lingkungan berkelanjutan dimulai dari tingkat sekolah.

#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan

Editor: Savira Oktavia

Referensi:

[1] Pengertian Adiwiyata

[2] Cara Manajemen Sampah di Sekolah

[3] Kaderisasi dalam Program Adiwiyata