
- Carbon sequestration adalah proses aktif menangkap CO₂ dari atmosfer melalui fotosintesis tumbuhan dan ekosistem alami.
- Carbon storage merupakan proses menyimpan CO₂ yang telah ditangkap dalam formasi geologi, biomassa, atau tanah untuk jangka panjang.
- Kedua konsep ini saling melengkapi dalam strategi mitigasi perubahan iklim dengan menggabungkan penyerapan dan penyimpanan karbon.
Di tengah meningkatnya konsentrasi CO₂ di atmosfer yang mencapai level tertinggi dalam sejarah manusia, dua konsep penting dalam mitigasi perubahan iklim semakin mendapat perhatian yaitu carbon sequestration dan carbon storage. Meskipun keduanya berkaitan dengan pengelolaan karbon, kedua proses ini memiliki mekanisme dan fungsi yang berbeda dalam upaya mengurangi dampak gas rumah kaca terhadap lingkungan. Pemahaman yang tepat tentang perbedaan kedua konsep ini sangat penting untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam mengurangi konsentrasi CO₂ atmosfer.
Baca juga:
- Karbon Biru: Solusi Alami Terdepan untuk Mengatasi Krisis Iklim Global
- Perbandingan Bursa Karbon di Asia: Indonesia, Malaysia, dan Jepang
Apa itu Carbon Sequestration?

Carbon sequestration adalah proses aktif menangkap dan mengikat CO₂ langsung dari atmosfer. Proses ini terjadi secara alami melalui berbagai mekanisme biologis yang melibatkan makhluk hidup dan ekosistem.
Proses carbon sequestration berlangsung melalui beberapa cara utama:
- Fotosintesis oleh Tumbuhan Pohon dan tanaman hijau lainnya menyerap CO₂ dari udara dan mengubahnya menjadi oksigen dan glukosa melalui proses fotosintesis. Setiap tahun, hutan global mampu menyerap sekitar 2,6 miliar ton CO₂ dari atmosfer.
- Ekosistem Mangrove Hutan mangrove memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap karbon. Ekosistem ini dapat menyimpan karbon hingga 10 kali lebih banyak dibandingkan hutan daratan per unit area yang sama.
- Ekosistem Laut Fitoplankton dan alga laut juga berperan penting dalam carbon sequestration melalui proses fotosintesis di lingkungan perairan.
Carbon sequestration memiliki beberapa keunggulan signifikan:
- Proses Berkelanjutan: Selama ekosistem tetap sehat, proses penyerapan CO₂ akan terus berlangsung
- Manfaat Ekologis Tambahan: Selain menyerap karbon, ekosistem ini juga menyediakan habitat bagi satwa liar dan menjaga keanekaragaman hayati
- Biaya Rendah: Proses alami ini tidak memerlukan teknologi mahal atau konsumsi energi tambahan
Apa itu Carbon Storage?

Carbon storage adalah proses menyimpan CO₂ yang telah ditangkap agar tidak kembali ke atmosfer. Berbeda dengan sequestration yang bersifat menangkap, storage fokus pada penyimpanan jangka panjang karbon yang sudah terikat.
Mekanisme Carbon Storage:
- Penyimpanan di Bawah Tanah Karbon dapat disimpan dalam formasi geologi seperti aquifer dalam dan reservoir minyak yang sudah tidak produktif. Teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) memanfaatkan metode ini untuk menyimpan CO₂ industri.
- Biomassa Jangka Panjang Kayu dari pohon yang telah mati dapat menyimpan karbon untuk jangka waktu yang sangat lama, terutama jika digunakan dalam konstruksi atau produk kayu tahan lama.
- Penyimpanan di Tanah Tanah gambut dan tanah organik dapat menyimpan karbon dalam jumlah besar untuk periode yang sangat panjang.
Keunggulan Carbon Storage:
- Stabilitas Jangka Panjang: Karbon yang tersimpan dapat bertahan selama ratusan atau bahkan ribuan tahun
- Kapasitas Besar: Formasi geologi dapat menyimpan CO₂ dalam jumlah yang sangat besar
- Tidak Bergantung pada Kondisi Biologis: Berbeda dengan sequestration, storage tidak bergantung pada kesehatan ekosistem
Perbedaan Fundamental Kedua Konsep

Perbedaan mendasar antara kedua konsep ini terletak pada fungsi dan mekanisme kerjanya. Carbon sequestration berfungsi sebagai proses menangkap CO₂ dari atmosfer dan berlangsung sebagai proses berkelanjutan selama ekosistem tetap hidup dan sehat. Sementara itu, carbon storage berfungsi untuk menyimpan CO₂ yang telah ditangkap dengan fokus pada stabilitas jangka panjang. Carbon sequestration sangat bergantung pada kesehatan ekosistem biologis, sedangkan carbon storage dapat menggunakan metode teknologi dan geologis yang tidak bergantung pada faktor biologis.
Baca juga:
- Deforestasi Sumatra Ancam 4% Stok Karbon, Warisan Dunia Di Indonesia Dalam Bahaya
- Peran Strategis CCS dalam Transisi ke Ekonomi Rendah Karbon
Sinergi dalam Mitigasi Iklim

Dalam praktiknya, carbon sequestration dan carbon storage saling melengkapi dalam strategi mitigasi perubahan iklim global. Hutan yang sehat tidak hanya menyerap CO₂ dari atmosfer melalui proses sequestration, tetapi juga menyimpan karbon dalam biomassa pohon dan tanah melalui proses storage. Begitu pula dengan ekosistem mangrove yang memiliki kemampuan ganda ini, dimana mereka dapat menyerap CO₂ lewat fotosintesis sekaligus menyimpannya dalam sistem akar dan sedimen untuk jangka waktu yang lama. Sinergi antara kedua proses ini menciptakan sistem pengelolaan karbon yang komprehensif dan efektif.
Pemahaman yang mendalam tentang perbedaan dan sinergi antara carbon sequestration dan carbon storage sangat penting untuk mengembangkan kebijakan lingkungan yang tepat sasaran. Kedua mekanisme ini harus dikombinasikan dalam strategi mitigasi perubahan iklim yang holistik, dimana upaya konservasi dan restorasi ekosistem alami dipadu dengan pengembangan teknologi penyimpanan karbon untuk mencapai target pengurangan emisi global yang ambisius dan berkelanjutan.
#zonaebt #EBTHeroes #serbaterbarukan
Referensi:
[1] Carbon Cycle and Climate Change.
[2] Climate Change 2023: Synthesis Report