IBC Merevolusi Ekosistem Motor Listrik melalui Peluncuran Battery Asset Management Services (BAMS)

Sumber: Republika.id

Jakarta, 9 Juni 2023Indonesia Battery Corporation (IBC) sebagai perusahaan ekosistem baterai dan kendaraan listrik terintegrasi, dengan bangga meluncurkan Battery Asset Management Services atau BAMS, yakni sebuah platform ekosistem motor listrik yang meliputi penyediaan baterai, swapping & charging station dan aplikasi yang dapat digunakan oleh berbagai merek motor listrik termasuk motor listrik konversi pada acara Launching BAMS di Kemenko Maritim dan Investasi, pada hari Senin, (12/06/2023).

Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung kebijakan Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada Tahun 2060 melalui elektrifikasi kendaraan bermotor, dimana sebelumnya Pemerintah telah meluncurkan program bantuan untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Kekhawatiran terhadap ketersediaan infrastruktur pengisian daya dan banyaknya spesifikasi baterai motor listrik pada berbagai merek motor listrik yang beredar saat ini, menjadi suatu penghalang yang signifikan dalam akselerasi adopsi motor listrik.

Menyadari hal ini, IBC telah mengambil langkah inovatif, yakni menyeragamkan ekosistem motor listrik melalui BAMS yang dapat digunakan untuk berbagai merek motor listrik. “Saat ini, kami melihat kekhawatiran masyarakat sudah tidak lagi terletak pada jarak tempuh, namun pada ketersediaan infrastrukturnya yaitu Stasiun Penukaran Baterai (Swap Station) dan Stasiun Pengisian Listrik (Charging Station). Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk terus bekerja sama dan berinovasi dalam menciptakan solusi yang efisien dan efektif,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Maritim dan Investasi.

Baca Juga



“IBC melakukan lompatan yang luar biasa, IBC sebagai bagian dari BUMN mengembangkan platform ekosistem baterai dan infrastruktur yang disebut sebagai Battery Asset Management Services atau BAMS untuk berbagai merek motor listrik termasuk motor konversi,” ungkap Rabin Indrajad Hattari Sekretaris Kementerian BUMN.

Toto Nugroho, Direktur Utama dari IBC mengatakan “Tantangan dalam akselerasi adopsi motor listrik saat ini adalah bagaimana agar berbagai merek motor listrik dan motor listrik konversi di Indonesia dapat menggunakan platform yang sama. Disinilah BAMS hadir sehingga pengguna berbagai merek motor listrik dan konversi di Indonesia dapat menggunakan ekosistem yang sama.”

Hadirnya BAMS menandakan IBC sebagai bagian dari BUMN telah membuat langkah signifikan di Indonesia dalam berkolaborasi untuk mengembangkan secara massif infrastruktur pengisian daya untuk motor listrik. Tercatat berbagai OEM motor listrik berkomitmen dan bekerjasama dalam akselerasi Kendaraan Listrik Berbasis Baterai Roda Dua Bersama bersama IBC, yakni GESITS, VOLTA, ALVA, VIAR dan UNITED.

Bengkel Konversi Motor Listrik juga turut mendukung kolaborasi pengembangan ekosistem ini yakni Bintang Racing Team dan Spora EV. Sebagai tambahan, pemain global motor listrik dari Cina yang akan masuk ke Indonesia yakni Sunra dan Goda turut memberikan komitmennya untuk berpartisipasi dalam ekosistem BAMS.

“Ini adalah pencapaian yang luar biasa dalam perjalanan bangsa Indonesia menuju mobilitas listrik yang lebih luas dan inklusif (open ecosystem). IBC telah berhasil mengadopsi teknologi yang memungkinkan pengguna motor listrik untuk menukar baterai mereka tanpa batasan merek atau model tertentu di BAMS. Hal ini juga sebagai bentuk perwujudan sila ketiga Pancasila, di mana seluruh produsen motor listrik, bersama IBC dan PLN bersatu dalam nenghadirkan transportasi dengan energi murah dan ramah lingkungan,” tambah Darmawan Prasodjo Drektur Utama PLN.

Dalam acara ini juga turut ditandatangani MoU terkait dengan pengembangan system penggantian baterai untuk Heavy Duty Truck antara IBC dengan SINORON dan JINMAO, yakni inisiasi pengembangan system peenukaran baterai untuk truk yang dapat digunakan untuk implementasi di area pertambangan dan Pelabuhan. “Kami menyambut baik hal ini sebagai bagian dari program transisi energi, karena dapat mengurangi konsumsi dan import BBM khususnya solar serta dapat menjadi salah satu solusi atas permasalahan biaya logistic,” tambah Luhut Binsar Pandjaitan Menko Maritim dan Investasi

“BAMS yang diluncurkan oleh IBC akan dikembangkan lebih lanjut untuk dapat mengkomersialisasi solusi berbasis Battery Swapping Station berdasarkan model bisnis baru yakni konsep de-coupling atau pemisahan baterai dari kendaraan listrik yang nantinya akan mencakup berbagai kendaraan listrik mulai dari motor listrik hingga truk berat dan fasilitas pengisian daya kendaraan. Dengan demikian, sebagai ekosistem baru, BAMS akan berfungsi sebagai platform untuk kolaborasi berbagai pelaku industri kendaraan listrik seperti produsen atau penyedia energi, produsen baterai, pengembang teknologi dan operator battery swapping station, dan produsen kendaraan listrik,” ungkap Jeffrie Korompis, Direktur Operasi dan Pengembangan dari IBC.

Baca Juga



IBC mengajak seluruh OEM motor listrik, badan Pemerintah, dan Swasta, serta berbagai stakeholders lainnya untuk turut berkolaborasi dalam memperluas ekosistem motor listrik yang terstandarisasi dan mempromosikan adopsi motor listrik keseluruh penjuru negeri. Bersama-sama dalam mengimplementasikan kendaraan ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk masa depan.

“Dengan semakin maraknya penggunaan motor listrik yang didukung dengan tersedianya banyak Charging Station dan Battery Swab yang menggunakan listrik PLN, maka kelebihan daya listrik PLN sebesar lima gigawatt akibat berkurangnya pasokan industri, dapat terserap sebagian.” tambah luhut sebagai pernyataan penutup.

zonaebt.com

Renewable Content Provider

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Azahra Nabila

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *