Catat Rekor Tertinggi, Pertamina Raih Laba Bersih Rp56,56 Triliun

Ilustrasi Kilang Pengolahan Minyak Milik Pertamina. Sumber: pertamina.com
  • Pertamina merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
  • Pertamina mencatat rekor tertingginya dengan meraih laba bersih sebesar Rp56,56 triliun
  • Pajak yang dibayarkan Pertamina ke negara naik 83%

PT Pertamina (Persero) merupakan satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang minyak dan gas. Didirikan pada 10 Desember 1957 dengan nama PT Perusahaan Minyak Nasional (Permina). Kemudian pada tahun 1961, perusahaan ini menjadi perusahaan milik negara dengan nama PN (Perusahaan Negara) Pertambangan Minyak Nasional (Permina).

Pada 1968, perusahaan ini digabung dengan PN Pertambangan Minyak Indonesia dan membentuk PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (Pertamina). Akhirnya pada 1971 namanya diubah menjadi Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara atau yang sekarang sobat EBT Heroes kenal dengan sebutan Pertamina. Barulah pada 2003, Pertamina ditetapkan sebagai persero sampai sekarang.

Pertamina membagi anak perusahaannya menjadi 6 subholding, yaitu hulu, gas, komersial & perdagangan, listrik & energi terbarukan, kilang & petrokimia, dan pengapalan. Tidak hanya keenam subholding tersebut, Pertamina juga memiliki sejumlah anak perusahaan sebagai pendukung.

Sebagai sebuah perusahaan milik negara, Pertamina menjadi perusahaan minyak dan gas paling penting di Indonesia. Pertamina terus menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dalam 3 tahun terakhir. Bahkan pada tahun 2022, PT Pertamina (persero) berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp56,56 Triliun yang menjadi laba bersih paling tinggi Pertamina dalam sejarah perusahaannya.

Baca Juga



Laba Bersih

Laba Bersih Pertamina dalam 6 Tahun Terakhir (dalam Triliun Rupiah). Sumber: databoks.katadata.co.id

Pada data di atas dapat dilihat bahwa laba bersih pertamina sempat mengalami kestabilang pada tahun 2017-2019 dengan kisaran Rp37 Triliun. Akan tetapi, hal tersebut tidak berlangsung lama karena laba bersih Pertamina anjlok drastis pada tahun 2020 dan menyentuh angka Rp15,62 Triliun atau mengalami penurunan sekitar 58%.

Walaupun berada di tengah kondisi volatilitas harga minyak dan nilai tukar Rupiah, Pertamina tetap dapat menunjukkan peningkatan kinerjanya. Baik pengelolaan operasional maupun finansial. Sehingga dapat pad atahun 2022, Pertamina berhasil meraih laba bersih terbesar sejarahnya atau mengalami peningkatan sekitar 86%.

Dengan komitmennya untuk senantiasa berkembang, Pertamina dianggap berhasil dalam peningkatan kinerja operasional pada semua subholding pada tahun 2022.

Faktor Pendukung

Ilustrasi Pertamina. Sumber: Kompas.com

Peningkatan laba bersih yang signifikan ini tentunya didukung dengan beberapap faktor penunjang.  Dikutip dari laman resmi PT Pertamina (persero), kinerja seluruh Perwina Pertamina menjadi salah satu faktor utamanya. Selain itu, dukungan dari pemerintah, terutama Kementrian Keuangan, Kementrian BUMN, dan Kementrian ESDM juga menjadi pendorongnya.

Pada tahun 2022, Pertamina telah meningkatkan pencapaian produknya dari pencapaian tahun sebelumnya, antara lain sebagai berikut:

  1. Produksi 967 ribu barel minyak dan gas atau tumbuh 8% dari tahun sebelumnya,
  2. Produksi 313,9 juta BBL atau tumbuh 6% dari 2021
  3. Realisasi penjualan BBM dan Non-BBM yang mencapai angka 97,86% KL atau tumbuh 5%
  4. Efektivitas  pengangkutan muatan kapal Pertamina dengan angka 89% atau tumbuh 3%
  5. Produksi listrik dari Geothermal dan new renewableenergy lainnya mencapai angka 4.659 GWh
  6. Pemasangan 254.063 sambungan jaringan gas rumah tangga atau tumbuh 4.760%

Pertamina juga melakukan transaksi lindung nilai dan penyeimbangan akun moneter untuk memitigasi pergerakan nilai tukar kurs. Usaha ini berhasil memitigasi risiko nilai tukar sebesar US$657 juta. Selain itu, Pertamina juga melakukan efisiensi di seluruh bagian dari Pertamina Group yang berdampak penghematan sebesar US$838,4 juta. Penghematan ini mencakup penghematan transportasi, efisiensi, pengadaan barang, dan lain sebagainya.

Beberapa faktor inilah yang melatarbelakangi meroketnya laba bersih Pertamina pada tahun 2022.

Baca Juga



Kontribusi yang Diberikan

Logo Pertamina. Sumber: Kompas.com

Dengan tingginya pendapatan serta laba bersih tersebut, Pertamina dilaporkan tealh berkontribusi sebesar Rp307,2 triliun terhadap penerimaan negara. Penerimaan ini mencakup pajak, dividen, PNBP, Minyak Mentah dan/atau Kondensat Bagian Negara, dan signature bonus.

Pajak yang dibayarkan Pertamina pun ikut melonjak. Tahun 2021 pajak yang harus dibayarkan adalah sebesar Rp116,5 triliun, sedangkan pada tahun 2022 terjadi peningkatan mencapai 83% atau Rp219,06 triliun untuk membayar pajak pada negara.

Setoran dari Pertamina tersebut ikut mendukung BUMN lainnya untuk meningkatkan kinerja dan kontribusinya terhadap penerimaan negara.

Nah itu tadi penjelasan terkait kenaikan signifikan laba bersih yang diraih Pertamina sobat EBT heroes. Bagaimana menurut sobat EBT heroes?

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Azahra Nabila

Referensi:

[1] Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Laba Pertamina 2022 Tembus Rp56,6 Triliun

[2] Kinerja Positif Pertamina Raih Laba Bersih 56 Triliun di Tahun 2022

[3] Setoran ke Negara Rp307 triliun Buktikan Kontribusi Pertamina terhadap Pajak dan PNBP

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *