Camelina Oil: Minyak Biji Non-Pangan untuk Produksi Biodiesel

Camelina Oil: Minyak Biji Non-Pangan untuk Produksi Biodiesel zonaebt.com
  • Camelina Oil sebagai salah satu pendatang baru sumber bahan bakar alternatif dari tumbuhan biji.
  • Camelina atau camelina sativa (L.) crantz adalah tanaman tahunan atau musim dingin yang berasal dari Eropa Utara.
  • Angkatan Udara AS memadukan biodiesel camelina dengan bahan bakar jet standar untuk beberapa penerbangan uji jet tempur.

Dengan permintaan produksi biodiesel di AS yang terus meningkat, produsen terus mencari sumber bahan bakar baru. Salah satu pendatang baru adalah camelina oil, produsennya baru saja menjajaki penggunaan komersialnya.

Calumet Specialty Products Partners, anak perusahaan LP, Montana Renewables LLC (MRL) telah menerima pengiriman pertama camelina oil untuk fasilitas bahan bakar terbarukan di Montana. MRL mengkonsumsi lebih dari 1,5 miliar pound per tahun menghasilkan limbah dan minyak biji-bijian yang digunakan untuk memproduksi diesel terbarukan dan bahan bakar penerbangan berkelanjutan.

Selama ini camelina oil hanya dikenal sebagai bahan pangan dan juga obat-obatan. Namun baru-baru ini, potensinya sebagai tanaman industri mulai terlihat dengan penggunaanya untuk biodiesel dan bahan bakar jet.

Apa Itu Camelina?

Camelina Oil: Minyak Biji Non-Pangan untuk Produksi Biodiesel zonaebt.com
Ilustrasi Tumbuhan Camelina. Sumber: istockphoto.com

Camelina atau camelina sativa (L.) crantz adalah tanaman tahunan atau musim dingin, termasuk dalam suku Brassicacea atau keluarga mustard yang berasal dari Eropa Utara. Camelina telah dikembangkan sebagai tanaman karena kandungan minyaknya yang tinggi (30-40%), sifat minyaknya yang unik itu berpotensi untuk meningkatkan intensitas tanam pada sistem pertanaman lahan kering tertentu.

Camelina mendapatkan popularitas dalam beberapa tahun terakhir karena kemampuan beradaptasinya terhadap berbagai kondisi lingkungan, kebutuhan air dan nutrisi yang rendah, ketahanan yang relatif tinggi terhadap hama serangga dan penyakit mikroba, serta komposisi dan karakteristik minyak unik, cocok untuk produksi pangan dan pakan ternak, biofuel, dan produk berbasis bio.

Minyak ini terdiri dari 6% asam lemak jenuh, 30% asam lemak tak jenuh tunggal, dan 64% asam lemak tak jenuh ganda. Asam lemak omega -3 terdiri dari 39% (asam alfa linolenat [ALA], 38%) minyak. ALA dalam minyak camelina tidak seperti minyak biji rami, dengan kandungan ALA tinggi serupa, memiliki umur simpan lebih lama dan dapat disimpan tanpa kondisi khusus karena tingginya kadar gamma-tokoferol (Vitamin E).

Baca Juga



Di Amerika Utara, camelina telah berhasil ditanam di Montana, Colorado, Wyoming, Washington bagian timur dan Oregon, serta beberapa negara bagian selatan dan Kanada. Sebagian besar produksi komersial saat ini berlokasi di Montana. Di luar Amerika Utara, tanaman ini ditanam di Slovenia, Ukraina, Cina, Finlandia, Jerman dan Austria.

Cara Produksi Camelina

Camelina Oil: Minyak Biji Non-Pangan untuk Produksi Biodiesel zonaebt.com
Ilustrasi Biji dan Minyak Camelina. Sumber: istockphoto.com

Camelina adalah tanaman musim pendek yang membutuhkan waktu 85 hingga 100 hari untuk matang dan hanya membutuhkan curah hujan 35 cm. Tanaman ini biasanya ditanam di barat laut AS secara bergilir dengan tanaman musim pendek lainnya seperti gandum, barley, kacang polong, dan lentil. Montana State University merekomendasikan menanam camelina dalam rotasi tanaman tiga atau empat tahun.

Camelina berkecambah pada suhu tanah 36-38 derajat F sehingga dapat ditanam di awal musim semi, mirip dengan waktu tanam gandum, jelai, dan gandum musim semi. Biji camelina berbentuk padat dan kecil, dengan kapasitas 345.000 hingga 500.000 biji per pon. Tingkat penyemaian yang disarankan per hektar sedikit berbeda antar negara bagian, tetapi rata-rata 5 pon/hektar.

Camelina tahan kekeringan dan suhu dingin, tahan terhadap sebagian besar hama, dan dapat diproduksi di tanah marginal. Hasil panen tanaman ini bervariasi, tergantung pada tanah dan curah hujan, dengan hasil rata-rata berkisar antara 1.800 hingga 2.200 lb/acre, dengan curah hujan 16 hingga 18 inci.

Camelina sebaiknya dipanen saat polongnya berubah warna menjadi kuning kecokelatan. Camelina tidak mudah pecah buahnya dibandingkan kanola sehingga bisa langsung dipadukan. Kadar air benih yang optimal untuk penyimpanan adalah 8,5%.

Prospek Camelina Oil untuk Biodiesel

Camelina Oil: Minyak Biji Non-Pangan untuk Produksi Biodiesel zonaebt.com
Ilustrasi Penelitian Biodiesel dari Minyak Camelina. Sumber: istockphoto.com

Energy Information Administration (EIA) memperkirakan produksi biofuel akan meningkat secara bertahap hingga tahun 2050, menggantikan produk minyak bumi yang mengandung karbon tinggi. Ketika harga bahan bakar fosil terus meningkat, biaya produksi minyak Camelina akan menjadi semakin kompetitif.

Selain itu, Camelina digunakan oleh tentara AS untuk dikembangkan menjadi bahan bakar alternatif. Angkatan Udara AS memadukan biodiesel camelina dengan bahan bakar jet standar untuk beberapa penerbangan uji jet tempur. Analisis menunjukkan bahan bakar jet berbasis camelina mengurangi emisi karbon sebesar 75% dibandingkan minyak bumi.

Baca Juga



Produksi camelina oil menjadi biofuel menggunakan peralatan ekstraksi dengan sistem ekstrusi mekanis yang hemat biaya untuk pemrosesan benih camelina sehingga nantinya menghasilkan perolehan minyak dan margin keuntungan yang tinggi. Setelah minyak diekstraksi dari biji camelina, minyak tersebut diubah menjadi biodiesel menggunakan proses kimia yang dikenal sebagai transesterifikasi. Proses ini menghasilkan bahan bakar yang kemudian dikombinasikan dengan minyak solar untuk menghasilkan biodiesel.

Sedangkan, produksi bahan bakar jet terbarukan dari minyak camelina biasanya mengikuti proses standar dua langkah, yaitu hidrodeoksigenasi awal atau hydrotreatment dan perengkahan selektif atau perengkahan air dan isomerisasi yang diikuti dengan pemisahan dan formulasi produk. Alkana linier yang dihasilkan pada langkah pertama dapat digunakan dalam campuran solar terbarukan. Dibandingkan dengan JP-8 (bahan bakar jet pada umumnya), bahan bakar camelina HRJ memiliki stabilitas oksidatif termal yang unggul.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Rewinur Alifianda Hera Umarul

Referensi:

[1] Exploring the Potential of Camelina Oil for Biodiesel and Jet Fuel

[2] Camelina

[3] Montana Renewables Receives First Shipment of Camelina Oil

[4] Realizing the Potential of Camelina sativa as a Bioenergy Crop for a Changing Global Climate

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

24 Comment

  1. военный госпиталь в армавире адрес и телефон работа и трудоустройство в мурманске пономарева областная больница воронеж
    билеты волгоград анапа цена билета дербент школа no 15 каталог шапок екатеринбург