Biomassa dan Peranannya dalam Keberlanjutan Ekosistem serta Perekonomian

Ilustrasi piramida makanan biomassa, Sumber : theearthproject.com

  • Tumbuhan merupakan produsen biomassa terbesar di Bumi dan berperan penting dalam menyerap karbon dioksida melalui fotosintesis, yang membantu menjaga keseimbangan ekosistem.
  • Mikroorganisme seperti jamur dan bakteri berkontribusi terhadap kesuburan tanah dengan membantu proses dekomposisi dan meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman.
  • Dengan menyumbang sekitar 82,4% dari total biomassa di Bumi, tumbuhan berperan sebagai fondasi utama dalam rantai makanan dan keseimbangan ekosistem global.
  • Pemupukan berbasis biomassa mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, menekan biaya produksi pertanian, serta menciptakan peluang ekonomi baru bagi komunitas petani.

Tumbuhan merupakan produsen biomassa terbesar di Bumi. Proses fotosintesis yang dilakukan oleh tumbuhan tidak hanya menghasilkan energi bagi ekosistem, tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan dengan menyerap karbon dioksida (CO₂) dari atmosfer. Selain tumbuhan, mikroorganisme tanah juga berperan penting dalam siklus biomassa. Keberadaan mikroorganisme ini mendukung kesuburan tanah dan meningkatkan efisiensi serapan nutrisi oleh tanaman.

Tanah sendiri merupakan rumah bagi sekitar 25% keanekaragaman hayati di planet ini. Sebagian besar organisme hidup menghabiskan sebagian atau seluruh siklus hidupnya di dalam tanah. Biomassa tanah tersebar dalam berbagai lapisan, mulai dari permukaan hingga beberapa meter ke dalam tanah. Sebagian besar biomassa mikroorganisme berada di lapisan atas tanah, sekitar 10-20 cm dari permukaan.

Dalam skala global, beberapa negara dengan tingkat konsumsi biomassa tertinggi adalah Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, dan Italia. Tingginya konsumsi biomassa di negara-negara tersebut juga berkontribusi pada peningkatan emisi karbon. Jika tren ini terus berlanjut dengan kenaikan sekitar 3% per tahun, maka emisi karbon global akan meningkat secara signifikan dalam dekade mendatang. Oleh karena itu, upaya pengurangan emisi harus segera dilakukan sebelum dampaknya semakin parah.

Baca Juga :



Peran Mikroorganisme dalam Tanah

Ilustrasi Tumbuhan, tanah, dan mikroganisme, Sumber : AMTAST indonesia

Tanah diperkirakan memiliki biomassa jamur dalam jumlah besar, dengan sekitar 100 meter hifa jamur per gram tanah. Simbion mikoriza yang berasosiasi dengan tanaman juga memberikan kontribusi penting bagi kesehatan ekosistem tanah. Ektomikoriza, yang umumnya ditemukan di hutan boreal dan hutan beriklim sedang, tidak menembus dinding sel tanaman inangnya. Sebaliknya, mikoriza arbuskular menembus dinding sel tanaman dan banyak ditemukan di ekosistem gurun, padang rumput, semak belukar, dan hutan tropis.

Pengelolaan sumber daya biotik tanah yang berkelanjutan dapat mencegah perubahan ekosistem yang ekstrem. Untuk mempertahankan sistem produksi yang mandiri dan ramah lingkungan, penting untuk menetapkan parameter lingkungan yang jelas dan terukur. Penggunaan lahan harus disesuaikan dengan daya dukungnya, menjaga keseimbangan neraca ekologi, serta mengendalikan erosi dan emisi karbon di bawah ambang batas toleransi.

Tumbuhan Penghasil Biomassa Terbesar di Bumi

Grafik Jumlah Biomassa, Sumber : visualcapitalist.com

Menurut data dari Visual Capitalist, tumbuhan menyumbang sekitar 82,4% dari total biomassa di Bumi. Hingga saat ini, terdapat sekitar 374.000 spesies tumbuhan yang berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem melalui proses fotosintesis. Selain tumbuhan, bakteri menempati posisi kedua sebagai penyumbang biomassa terbesar, mengingat kemampuannya untuk bertahan di berbagai lingkungan, mulai dari dalam tubuh makhluk hidup hingga di kerak bumi.

Jamur menempati posisi ketiga dalam produksi biomassa dengan sekitar 155.000 spesies yang telah teridentifikasi. Namun, masih banyak spesies jamur yang belum mendapatkan nama resmi dari ilmuwan. Keberadaan jamur ini sangat penting dalam proses dekomposisi dan siklus nutrisi di dalam tanah.

Baca Juga :



Dampak Ekonomi dari Pemupukan Biomassa

Pengurangan ketergantungan pada pupuk kimia memiliki implikasi ekonomi jangka panjang yang positif. Pemupukan berbasis biomassa menciptakan sistem pertanian yang lebih mandiri dan berkelanjutan, mengurangi biaya produksi serta ketergantungan pada pupuk kimia yang harganya dapat berfluktuasi. Selain memberikan manfaat bagi petani secara individu, pemupukan biomassa juga mendukung pembangunan ekonomi komunitas pertanian secara keseluruhan dengan menciptakan peluang usaha baru di sektor pertanian berkelanjutan.

Dengan demikian, pengelolaan biomassa yang baik tidak hanya berdampak pada keberlanjutan ekosistem, tetapi juga memiliki manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Upaya konservasi dan pemanfaatan biomassa secara bijak harus terus ditingkatkan agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan kehidupan manusia.

#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan

Editor : Alfidah Dara Mukti

Referensi

[1.] Biomassa Tanah Sumber Daya Hayati

[2.] Biomassa terbesar di Piramida Makanan

[3.] Komponen Biotik dan Ekosistem

[4.] Peran Biomassa untuk Nutrisi Tanah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 Comment