Berikut! 8 Pembangkit Energi Terbarukan Indonesia dengan Kuota REC Terbesar

Data Pembangkit listrik dengan energi REC. Sumber: Instagram zonaebt
  • Indonesia memiliki 8 pembangkit energi terbarukan dengan 60.000+ kuota Renewable Energy Certificate (REC) untuk investasi energi bersih perusahaan.
  • PLTP Lahendong Sulawesi Utara mendominasi dengan 35.960 kuota REC terbesar, diikuti PLTA Bakaru dan pembangkit geothermal lainnya.
  • Sistem REC memungkinkan perusahaan mengklaim energi bersih tanpa memiliki pembangkit sendiri, mendukung target net zero emission nasional.

Indonesia kini memiliki delapan pembangkit energi terbarukan yang menyediakan lebih dari 60.000 kuota Renewable Energy Certificate (REC), membuka peluang emas bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam energi bersih. Dari panas bumi Lahendong yang mencapai 35.960 kuota hingga mini hydro Lambur dengan 6 kuota, setiap pembangkit menawarkan kesempatan unik untuk mendukung transisi energi nasional sambil memenuhi target net zero emission perusahaan.

REC merupakan sertifikat digital yang mewakili setiap 1 MWh listrik yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan. Sistem ini memungkinkan perusahaan untuk mengklaim penggunaan energi bersih dalam operasionalnya, bahkan tanpa memiliki pembangkit sendiri, sehingga mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Berdasarkan data terbaru PT PLN (Persero), kedelapan pembangkit ini tersebar dari Sulawesi hingga Papua, mencerminkan kekayaan sumber daya energi terbarukan Nusantara yang siap dimanfaatkan melalui mekanisme REC.

Baca juga:



PLTP Lahendong (35.960 Kuota REC) – Raksasa Panas Bumi Sulawesi Utara

PLTP area Lahendong. Sumber: kompas.id

PLTP Lahendong yang beroperasi sejak tahun 2001 di Tompaso, Minahasa Utara, kini terdiri dari 6 unit dengan total kapasitas 120 MW. Dimulai dengan PLTP Lahendong I berkapasitas 20 MW pada 2001, kemudian berkembang dengan Lahendong II (20 MW) yang beroperasi pada 2007. Unit 1-4 dimiliki dan dioperasikan PLN, sementara Pertamina bertanggung jawab atas pasokan uap.

PLTP ini memasok 60% kebutuhan listrik Sulawesi Utara dan menjadi andalan pasokan energi bagi wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo. Dengan 35.960 kuota REC yang tersedia, Lahendong menjadi sumber REC terbesar di Indonesia, mencerminkan operasi yang sangat efisien dan berkelanjutan.

PLTA Bakaru (7.497 Kuota REC) – Kekuatan Air Terbesar

PLTA area Bakaru, Sulawesi. Sumber: tribunnews.com

PLTA Bakaru berlokasi di sekitar aliran Sungai Mamasa dan Sungai Saddang dengan kapasitas terpasang 126 MW yang terbagi pada dua generator. Sebagai pembangkit listrik utama bagi Provinsi Sulawesi Selatan, PLTA ini memiliki volume bersih harian sebesar 2 juta meter kubik.

PLTA Bakaru di Sulawesi Selatan memiliki kapasitas terbesar dalam daftar ini, yakni 130 MW, namun kuota REC-nya mencapai 7.497 sertifikat. Pembangkit yang memanfaatkan aliran Sungai Mamasa ini menunjukkan potensi luar biasa energi hidro Indonesia, terutama di wilayah dengan curah hujan tinggi dan topografi berbukit.

PLTP Ulubelu (5.842 Kuota REC) – Energi Panas Bumi Lampung

PLTP Area Ulubelu. Sumber: Petrominer

PLTP Ulubelu di Kabupaten Tanggamus, Lampung, dioperasikan oleh PT Pertamina Geothermal Energy dan telah beroperasi komersial sejak 2012 dengan kapasitas 110 MW. Pembangkit ini dilengkapi dengan PLTP Ulubelu Unit III yang memiliki kapasitas 55 MW.

Dengan teknologi panas bumi yang ramah lingkungan, PLTP Ulubelu menyediakan 5.842 kuota REC, menjadikannya salah satu kontributor utama energi terbarukan di kawasan Sumatera. Prestasi PLTP ini diakui dengan meraih PROPER Emas 2024, menunjukkan komitmen terhadap pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

PLTP Ulumbu (4.575 Kuota REC) – Permata Kecil NTT

PLTP Area Ulumbu. Sumber: Dok. PLN indonesia tower

PLTP Ulumbu berlokasi di Desa Wewo, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, NTT, dengan kapasitas 10 MW. Meskipun berkapasitas relatif kecil, pembangkit ini menunjukkan efisiensi luar biasa dengan menyediakan 4.575 kuota REC.

Keberadaan PLTP Ulumbu sangat strategis dalam mendukung elektrifikasi di wilayah timur Indonesia, sekaligus membuktikan bahwa pembangkit berskala kecil dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pasar REC nasional.

PLTA PB. Soedirman (4.485 Kuota REC) – Pembangkit Strategis Jawa

PLTA Area PB. soedirman. Sumber: PLN indonesia tower

PLTA PB. Soedirman (Pembangkitan Jawa Bali) merupakan salah satu pembangkit hidro terbesar di Jawa dengan kapasitas 180 MW. Berlokasi strategis di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat, pembangkit ini berperan vital dalam sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Dengan 4.485 kuota REC, PLTA Soedirman menjadi pilihan menarik bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di koridor ekonomi utama Indonesia, menawarkan akses langsung terhadap energi bersih dalam jumlah besar.

PLTA Orya Genyem (2.362 Kuota REC) – Energi Bersih Papua

PLTA Area Orya Ganyem, Papua. Sumber: katadata

PLTA Orya Genyem di Papua berkapasitas 20 MW, mewakili komitmen pemerintah dalam menghadirkan energi bersih hingga ke ujung timur Indonesia. Meskipun berlokasi di daerah terpencil, pembangkit ini berhasil menyediakan 2.362 kuota REC.

Keberadaan PLTA ini tidak hanya mendukung elektrifikasi Papua, tetapi juga memberikan peluang bagi perusahaan yang ingin berkontribusi pada pengembangan ekonomi di wilayah frontier Indonesia melalui investasi REC.

PLTM Lambur (6 Kuota REC) – Mini Hydro dengan Potensi Besar

PLTM Area Lambur. Sumber: kumparan.com

PLTM (Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro) Lambur dengan kapasitas 9 MW menunjukkan bahwa teknologi skala kecil tetap relevan dalam ekosistem energi terbarukan. Dengan hanya 6 kuota REC yang tersedia, pembangkit ini mencerminkan tingginya demand terhadap energi bersih dari mini hydro.

Model PLTM seperti Lambur menjadi prototype yang dapat direplikasi di berbagai daerah dengan potensi sumber daya air terbatas namun berkelanjutan. Kapasitas terkecil 9 MW, PLTM Lambur menyediakan 6 kuota REC. Pembangkit mini hydro ini menunjukkan bahwa skala kecil tidak menghalangi kontribusi dalam ekosistem energi terbarukan, sekaligus menjadi model pengembangan untuk daerah terpencil dengan potensi sumber daya air.

PLTP Kamojang (1 Kuota REC) – Pelopor yang Hampir Habis

PLTP Area Kamojang. Sumber: ruangenergi.com

PLTP Kamojang, sebagai pelopor pengembangan panas bumi Indonesia sejak 1983, meraih PROPER Emas 2024. Dengan kapasitas 140 MW, tersisa hanya 1 kuota REC menunjukkan tingginya minat pasar terhadap sertifikat dari pembangkit bersejarah ini.

Status “hampir habis” dari kuota REC Kamojang mencerminkan nilai premium yang dilekatkan pada pembangkit dengan track record panjang dan reputasi teknis yang excellent. Bagi perusahaan yang beruntung mendapatkan REC dari Kamojang, ini menjadi investasi dengan nilai simbolis dan historis yang tinggi.

Baca juga:



Dari total 60.733 kuota REC yang tersedia, dominasi PLTP Lahendong dengan 59% dari total kuota menunjukkan potensi luar biasa sektor panas bumi. Sementara itu, keberagaman jenis pembangkit dari hidro hingga panas bumi mencerminkan kekayaan sumber daya energi terbarukan Indonesia yang dapat dioptimalkan melalui mekanisme REC.

Distribusi geografis yang meliputi Sulawesi, Lampung, NTT, Jawa, dan Papua juga menunjukkan upaya pemerataan pengembangan energi bersih di seluruh Indonesia, sekaligus memberikan opsi fleksibel bagi perusahaan dalam memilih sumber REC sesuai dengan preferensi lokasi dan jenis teknologi.

makin tahu Indonesia bahwa dengan total kuota mencapai 60.733 sertifikat REC dari 8 pembangkit ini, Indonesia menawarkan pasar domestik yang menarik bagi perusahaan yang berkomitmen pada sustainability. Harga REC yang kompetitif dibandingkan pasar internasional, ditambah dengan keragaman sumber energi dari panas bumi hingga hidro, memberikan fleksibilitas investasi yang tidak ditemukan di negara lain.

Khususnya bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di Indonesia, pembelian REC dari pembangkit lokal dapat menjadi strategi dual-benefit untuk memenuhi target carbon neutral sambil mendukung pengembangan energi terbarukan domestik.

#ZonaEBT #SebarTerbarukan #EBTHeroes

Referensi:

[1] Siaran Pers PLN tentang REC

[2] ESDM tentang PLTP Lahendong

[3] Pertamina Geothermal Energy PLTP Kamojang

[4] Analisis REC Indonesia

[5] Panduan REC Indonesia