
- Bajaj listrik adalah kendaraan roda tiga ramah lingkungan yang menggunakan sistem penggerak berbasis listrik.
- Dibandingkan bajaj konvensional, bajaj listrik memiliki sejumlah keunggulan, seperti biaya operasional yang lebih hemat, suara mesin yang lebih senyap, dan perawatan yang lebih sederhana.
- India saat ini menjadi negara dengan pasar terbesar kendaraan roda tiga listrik di dunia, dengan kendaraan unggulannya yakni e-rickshaw.
- Indonesia juga telah memulai beberapa inisiatif, seperti uji coba bajaj listrik di Jakarta pada tahun 2013, inisiatif lokal di Kalimantan, serta inovasi dari perusahaan swasta yang mendukung pengembangan bajaj listrik ini.
Siapa sih yang nggak kenal suara khas bajaj oranye di tengah hiruk-pikuk Jakarta?
Nostalgia bareng, yuk, melihat awal mula bajaj. Bajaj pertama kali dikenalkan pada tahun 1970-an dan diimpor dari India. Angkutan ini menjadi moda transportasi andalan warga Jakarta sekaligus menggantikan becak. Secara teknis, struktur bajaj berasal dari motor roda dua Vespa yang dimodifikasi menjadi tiga roda dan dilengkapi ruang penumpang tertutup. Bajaj digunakan sebagai alat transportasi umum yang mampu mengangkut penumpang maupun barang.
Pada masa itu, bajaj menjadi moda transportasi yang cukup digemari. Namun, bajaj juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya kendala peremajaan, emisi gas buang, kenyamanan, keamanan, dan ergonomi. Selain itu, penggunaan bahan bakar bensin turut menjadi kekurangan karena menghasilkan emisi gas buang yang mencemari lingkungan.
Seiring berkembangnya teknologi, bajaj listrik kini menawarkan alternatif menarik yang berpotensi mengurangi dampak lingkungan dari sektor transportasi. Yuk, baca artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang bajaj listrik!
Baca Juga
- Traktor Listrik: Inovasi Berkelanjutan dalam Pertanian Modern
- Daftar 5 Motor Listrik Roda Tiga Anti Hujan dan Panas
Kenalan dengan Bajaj Listrik dan Keunggulannya

Bajaj listrik adalah kendaraan roda tiga yang menggunakan sistem penggerak berbasis listrik dengan baterai sebagai sumber energi utamanya. Karena tidak menggunakan bahan bakar fosil, bajaj listrik tidak menghasilkan emisi gas buang selama beroperasi, sehingga jauh lebih ramah lingkungan.
Selain mendukung terciptanya lingkungan yang lebih bersih, bajaj listrik juga memiliki berbagai keunggulan, di antaranya:
1. Biaya Operasional Lebih Hemat
Jika dibandingkan dengan bajaj berbahan bakar bensin atau gas, bajaj listrik menawarkan biaya operasional yang jauh lebih rendah. Pengisian daya listrik lebih murah dibandingkan pembelian bahan bakar, ditambah biaya perawatannya lebih efisien karena mesin listrik memiliki komponen yang lebih sedikit dan tidak mudah aus.
2. Suara Mesin Lebih Senyap
Bajaj konvensional terkenal dengan suara mesinnya yang cukup bising. Sebaliknya, bajaj listrik menggunakan motor listrik yang bekerja hampir tanpa suara. Hal ini tentu memberikan kenyamanan lebih bagi penumpang dan juga mengurangi tingkat kebisingan di jalan.
3. Perawatan Lebih Praktis
Karena komponennya lebih sederhana dibandingkan mesin bensin, motor listrik pada bajaj listrik membutuhkan perawatan yang lebih mudah dan jarang mengalami kerusakan besar. Ini menjadi nilai tambah bagi pengemudi maupun pemilik kendaraan dari segi efisiensi waktu dan biaya.
Lalu, apakah bajaj listrik hanya angan-angan atau sudah berhasil diterapkan di suatu tempat? Yuk, lanjutkan membaca untuk mengetahui jawabannya!
Contoh Negara yang Berhasil Mengembangkan Bajaj Listrik

India telah menjadi pasar terbesar untuk kendaraan roda tiga listrik di dunia. Pada tahun 2023, negara ini mencatat penjualan hampir 580.000 kendaraan roda tiga bertenaga listrik, termasuk becak listrik (e-rickshaw) dan truk kargo. Angka ini meningkat sekitar 65% dibandingkan tahun sebelumnya. Salah satu perusahaan ternama, YC Electric, bahkan menjual lebih dari 40.600 e-rickshaw pada tahun yang sama.
Prestasi ini menjadikan India sebagai pasar kendaraan roda tiga listrik terbesar di dunia. Perusahaan otomotif seperti Bajaj Auto dan Piaggio Vehicles (India) memperkirakan bahwa pada tahun 2030, sekitar 80% kendaraan roda tiga di negara tersebut akan menggunakan tenaga listrik.
Keberhasilan India dalam mengadopsi kendaraan roda tiga listrik tidak lepas dari dukungan pemerintah melalui berbagai skema insentif, seperti FAME Tahap I dan II (Faster Adoption and Manufacturing of Electric Vehicles), serta program PM E-Drive. Skema ini mendorong penggunaan transportasi umum listrik yang berkelanjutan, termasuk kendaraan roda tiga dan kendaraan kargo, dengan memberikan insentif keuangan kepada pembeli, memperluas infrastruktur pengisian daya, dan mendukung produsen kendaraan listrik.
Selain itu, perusahaan seperti Honda juga telah memperkenalkan sistem tukar baterai untuk bajaj listrik di India. Sistem ini memungkinkan pengemudi menukar baterai yang habis dengan baterai terisi penuh dalam hitungan menit di stasiun pengisian daya bertenaga surya yang tersebar di berbagai toko lokal.
Kisah sukses India menunjukkan bahwa transisi ke bajaj listrik bukanlah hal yang mustahil. Lalu, sejauh mana Indonesia telah melangkah dalam menghadirkan bajaj listrik?
Potensi Bajaj Listrik di Indonesia
Meskipun belum meluas, beberapa inisiatif penggunaan bajaj listrik telah dilakukan di Indonesia, antara lain:
- Uji coba di Jakarta pada tahun 2013, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan perusahaan asal Swedia, Clean Motion, untuk menguji coba bajaj listrik bernama Zbee. Kendaraan ini dihadirkan sebagai alternatif ramah lingkungan untuk menggantikan bajaj konvensional yang sudah tua.
- Inisiatif di Tabalong, Kalimantan Selatan pada tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Tabalong memperkenalkan bajaj listrik sebagai upaya mengoptimalkan layanan transportasi ramah lingkungan. Bajaj listrik yang akan dioperasikan merupakan produk Selis Bromo. Langkah ini diharapkan tidak hanya membawa manfaat ekonomi, tetapi juga mendukung pelestarian lingkungan di wilayah tersebut.
- Inisiatif perusahaan swasta, selain uji coba dan inisiatif dari pemerintah daerah, beberapa perusahaan swasta juga mulai mengembangkan bajaj listrik. Salah satunya adalah perusahaan Selis, yang menghadirkan produk bernama Selis New Balis. Kendaraan roda tiga bertenaga listrik ini menjadi favorit di kalangan masyarakat berkat desainnya yang unik dan fungsional. Ditenagai motor listrik dengan sistem dinamo, kendaraan ini tidak membutuhkan bahan bakar minyak sama sekali. Dalam satu kali pengisian daya penuh selama maksimal tujuh jam, kendaraan ini mampu menempuh jarak hingga 60–70 kilometer.
Pemerintah Indonesia juga telah menunjukkan komitmennya dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik melalui berbagai kebijakan. Kebijakan ini tentunya juga dapat mendorong penggunaan bajaj listrik. Dua regulasi ini di antaranya:
- Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019:
Regulasi ini bertujuan mempercepat program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan. Peraturan ini mencakup pemberian insentif fiskal dan nonfiskal untuk mendorong masyarakat beralih ke kendaraan listrik. - Dukungan dari Kementerian Perindustrian:
Kementerian Perindustrian terus membuka peluang bagi investor untuk memproduksi kendaraan listrik, termasuk bajaj listrik, di Indonesia. Hal ini menjadi bagian dari upaya strategis untuk membangun industri kendaraan listrik nasional yang berdaya saing.
Baca Juga
- Mobil Listrik Dibawah 250 Juta, Apa Saja Pilihannya?
- Umur Baterai Mobil Listrik: Apa yang Perlu Diketahui?
Bajaj listrik memiliki potensi besar sebagai alat transportasi yang ramah lingkungan. Keberhasilan India dalam mengembangkan bajaj listrik menunjukkan bahwa masa depan kendaraan ini sangat menjanjikan. Peluang bagi Indonesia pun semakin terbuka lebar. Dengan berbagai inisiatif dan dukungan kebijakan yang mulai bermunculan, bajaj listrik bukan lagi sekadar wacana. Yuk, bersiap menyambut perubahan menuju transportasi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan
Editor : Alfidah Dara Mukti
Referensi
[1] Bajaj Listrik bakal Beroperasi di Kalimantan Selatan, Yuk Kenali Spesifikasinya!
[2] Bajaj Listrik: Solusi Transportasi Ramah Lingkungan di Perkotaan
[3] Honda Sediakan Tukar Baterai Bajaj Listrik di India
[4] The Electric Revolution: Why 80% of Three-Wheelers Could Be Electric by 2030
[5] India’s electric rickshaws are leaving EVs in the dust
[6] Selis New Balis: Cara Kerja, Perawatan dan Harga
[7] DESAIN BARU BAJAJ 2 TAK STUDI KASUS BAJAJ LAMA DI JAKARTA