- Gerakan Zero Waste muncul sebagai tanggapan terhadap krisis sampah global.
- Daur ulang, produk ramah lingkungan, bisnis thrift, dan berbagai solusi inovatif lainnya semakin diminati oleh masyarakat yang peduli lingkungan.
- Salah satu tantangan gerakan Zero Waste adalah perubahan pola pikir masyarakat. Banyak orang terbiasa dengan pola konsumsi sekali pakai.
Hai Sobat EBT Heroes, Kita hidup di lingkungan dimana barang-barang sekali pakai digunakan terus menerus. Seakan kita terpisah dari sampah yang kita buat. Tanpa sadar, kita telah menjadi penyebab utama pencemaran laut yang semakin parah, dan TPA kita telah dipenuhi oleh miliaran ton sampah yang akan membutuhkan ratusan tahun untuk terurai dan tidak dapat dimanfaatkan kembali.
Mengenal Gerakan Zero Waste
Latar belakang munculnya gerakan Zero Waste di Indonesia sangat berkaitan dengan sejumlah faktor yang mempengaruhi kesadaran masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak tentang pentingnya mengurangi sampah serta menjaga kelestarian lingkungan.
Penumpukan sampah yang serius di banyak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di seluruh negeri, dengan beberapa TPA sudah melewati kapasitasnya, telah menimbulkan kesadaran mendalam akan urgensi perubahan dalam pengelolaan sampah.
Selain itu, dampak negatif pencemaran lingkungan yang semakin terasa, terutama dalam bentuk pencemaran air dan tanah, memperkuat kesadaran akan perlunya tindakan konkret. Kesadaran masyarakat akan dampak serius perubahan iklim dan kerusakan lingkungan semakin meningkat. Hal ini mendorong individu dan kelompok untuk mencari solusi yang lebih berkelanjutan.
Baca Juga:
- Indonesia Combat Climate Change: from Waste to Electricity
- Proyek #zerowaste Bersama Waste Solution Hub
Pemerintah Indonesia juga telah menunjukkan komitmennya terhadap pengelolaan sampah yang lebih baik dengan mengeluarkan berbagai regulasi dan kebijakan yang mendukung pengurangan sampah.
Fenomena gerakan Zero Waste yang telah mendapatkan perhatian luas di berbagai negara di seluruh dunia juga berpengaruh pada munculnya gerakan serupa di Indonesia. Potensi ekonomi yang terbuka melalui bisnis yang berfokus pada daur ulang, pengelolaan sampah, dan produk ramah lingkungan juga menjadi faktor yang mendorong pertumbuhan gerakan Zero Waste.
Zero Waste Indonesia
Dalam era yang semakin sadar akan lingkungan, Zero Waste Indonesia muncul sebagai gerakan yang menginspirasi banyak orang untuk berperan aktif dalam menjaga bumi kita. Namun, perlu diingat bahwa di balik keberhasilan gerakan Zero Waste ini ada pekerjaan-pekerjaan penting yang mendukungnya.
Zero Waste Indonesia adalah ONE – STOP – SOLUTION platform untuk gaya hidup zero waste. Didirikan pada tahun 2018 oleh Maurilla Imron dan Kirana Agustina dengan tujuan mengajak masyarakat Indonesia untuk menjalani gaya hidup nol sampah (Zero Waste Lifestyle).
ZWID mengambil peran aktif untuk senantiasa menyebarkan kesadaran akan pentingnya mengadopsi pola pikir yang lebih bijaksana dalam pengelolaan sampah dengan mengimplementasikan 6R (Rethink, Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, and Rot) melalui pemberian kiat-kiat gaya hidup nol sampah yang bermanfaat serta informasi seputar isu penanganan limbah dan keterkaitannya dengan keberlangsungan lingkungan hidup.
Tantangan Gerakan Zero Waste di Era Modern
Gerakan Zero Waste di era modern menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi dengan bijak. Salah satu tantangan utama adalah persepsi yang umum di masyarakat Indonesia bahwa gaya hidup zero waste cenderung merepotkan dan tidak efisien.
Kebiasaan menggunakan barang-barang sekali pakai selama bertahun-tahun telah menciptakan pola konsumsi yang sulit untuk diubah. Akibatnya, banyak orang cenderung melakukan pembelian impulsif, membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.
Baca Juga:
- Recognize the Enviromental Risks Posed by Paper Waste
- Waste4Change, Duitin, dan Sinar Mas Land Hadirkan Titik Daur Ulang untuk Dukung BSD City yang Lebih Hijau
Perubahan pola pikir dan gaya hidup menjadi salah satu hal yang paling sulit dalam mengadopsi gerakan Zero Waste. Terkadang, masyarakat lebih suka memilih kenyamanan dan kemudahan yang diberikan oleh barang-barang sekali pakai daripada berinvestasi dalam produk yang ramah lingkungan. Makin tahu Indonesia dari analisis tersebut mampu menciptakan tantangan dalam membangun kesadaran akan dampak negatif dari pemborosan dan sampah plastik.
Peluang Bisnis dari Zero Waste
Di sisi lain, Gerakan Zero Waste memberikan peluang bisnis berkelanjutan yang signifikan bagi perusahaan, terutama dalam era modern ini yang semakin memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Peluang bisnis dapat berasal dari berbagai aspek, termasuk desain produk ramah lingkungan, pengolahan limbah, dan layanan konsultasi zero waste.
Salah satu peluang bisnis yang menarik adalah bisnis thrift. Bisnis ini berfokus pada penjualan barang-barang bekas yang masih dalam kondisi baik, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Barang-barang ini telah terpakai, tetapi masih layak digunakan. Dalam upaya mengurangi sampah dan mengadopsi gaya hidup Zero Waste, banyak individu yang memilih untuk membeli barang thrift, terutama pakaian.
Bisnis lain yang dapat berkembang seiring dengan meningkatnya kesadaran akan gaya hidup Zero Waste adalah bisnis kemasan ramah lingkungan. Plastik dan styrofoam, telah dilarang dalam banyak kasus karena dampak negatifnya terhadap lingkungan dan kesehatan. Inilah saatnya bagi para pengusaha untuk memasuki pasar kemasan ramah lingkungan.
Oleh karena itu, saatnya Sobat EBT Heroes mencapai kesadaran bahwa gerakan zero waste adalah suatu keharusan untuk menjaga masa depan ekosistem kita yang semakin terancam. Mulai dari rumah kita sendiri, setiap individu memiliki peran penting dalam mewujudkan perubahan yang lebih baik.
#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes
Editor: Nur Wasilatus Sholeha
Referensi:
[2] Begini Tantangan Menerapkan Gaya Hidup Zero Waste di Era Modern
[3] Mengenal Gaya Hidup Zero Waste dan Kesempatan Bisnis yang Bisa Dilakukan
[4] Kenali Konsep Zero Waste dan 3 Prinsipnya, Terapkan untuk Selamatkan Bumi!