Air Compressed Car Generasi Pertama

Ilustrasi mobil energi berbahan bakar angin, Airpod 2.0.
Sumber: https://zeropollutionmotors.us/
  • Ketersediaan bahan bakar fosil kini semakin tipis dan diperkirakan akan habis pada 2050 menjadi alasan munculnya inovasi mobil berbahan bakar angin.
  • Mobil berbahan bakar angin atau Compressed Air Car yang dibuat oleh Zero Pollution Motors diberi nama Airpod 2.0.
  • Hasil uji performansi memperlihatkan mobil Airpod 2.0 mampu berlari hingga kecepatan 56 km/jam dengan jarak tempuh mencapai 160 km per tangki angin.

Mobil Berbahan Bakar Angin – Seperti yang Sobat EBT heroes tahu bahwa kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi akibat dari globalisasi menghasilkan berbagai inovasi dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satu inovasi yang mencuri perhatian muncul dari ranah otomotif.

Inovasi otomotif yang dimaksud itu adalah kelahiran mobil berbahan bakar energi angin atau bayu menyedot perhatian warga dunia. Mobil berbahan bakar energi bayu atau angin ini dikenal dengan nama mobil Airpod 2.0. Di sisi lain penemuan ini menjadi angin segar bagi dunia untuk mencapai zero emission. 

Baca juga



Motif Kemunculan Mobil Energi Angin

Ilustrasi kendaraan berbahan bakar fosil.
Sumber: canva.com

Beberapa alasan pun muncul mendorong adanya inovasi mobil bertenaga angin. Menurut hasil riset saat ini kendaraan yang ada di darat (seperti mobil, motor, truk, dan lainnya), di laut (kapal laut, kapal selam, dan lainnya), maupun di udara (pesawat dan helikopter) masih sangat bergantung pada bahan bakar fosil.

Seperti yang diketahui bahwa proses konversi energi pada energi fosil sangat tidak ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan proses pembakarannya menghasilkan emisi karbondioksida dan polutan seperti NOx, SOx, dan lainnya.

Emisi karbondioksida yang berlebih ini menjadi pencetus menipisnya lapisan ozon yang menyebabkan perubahan iklim dunia saat ini. Kemudian NOx (oksida nitrogen) serta SOx (oksida belerang) bila bertemu dan bereaksi dengan uap air di udara dapat berasimilasi membentuk hujan asam.

Hujan asam sendiri sangatlah merusak sebab dapat menimbulkan karat pada besi penyangga bangunan dan gedung-gedung. Efek lainnya dari hujan asam yaitu merusak tanaman, merusak kulit, dan mengiritasi sistem pernapasan.

Selain itu produksi bahan bakar fosil dibutuhkan waktu yang lama hingga berjuta-juta tahun. Disisi lain ketersediaan bahan bakar fosil kini semakin tipis dan diperkirakan akan habis pada 2050. Hal ini juga turut menjadi alasan yang mendukung pengembangan mobil berbahan bakar angin ini.

Mengenal Airpod 2.0

Mobil berbahan bakar angin atau Compressed Air Car yang dibuat oleh Zero Pollution Motors diberi nama Airpod 2.0. Mobil ini memiliki ukuran yang relatif kecil. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pergerakan kendaraan khususnya di jalanan perkotaan yang biasanya padat di jam-jam tertentu.

Desain yang sederhana dan futuristic menambah nuansa unik dan modern pada mobil Airpod 2.0 ini. Untuk saat ini, mobil yang dikembangkan hanya mampu memuat 2 orang saja dengan konfigurasi tempat duduk yang sejajar, terdiri atas satu tempat duduk untuk pengendara dan satu tempat duduk lainnya untuk penumpang. Mobil ini pun dilengkapi dengan bagasi kecil di bagian belakang tempat duduk.

Terdapat pula kaca pada bagian depan mobil, sepasang kaca spion serta 2 pasang atau sepasang jendela samping kanan dan kiri. Untuk harga beli mobil berbahan bakar angin ini cukup terjangkau. Sobat EBT heroes dapat membeli mobil Airpod 2.0 se harga 10.000 USD atau bila dikonversi ke dalam mata uang rupiah sekitar 151 juta rupiah.

Harga mobil Airpod 2.0 ini terbilang murah dan ramah kantong bila dibandingkan harga mobil listrik di Indonesia saat ini yang berkisar di harga 200 juta hingga miliaran rupiah. Kemunculan Airpod 2.0 ini digadang-gadang akan menjadi rival dalam ranah inovasi mobil ramah lingkungan.

Baca juga



Prinsip Kerja Airpod 2.0

Ilustrasi mobil listrik dan mobil bertenaga angin.
Sumber: https://www.inews.id/otomotif/mobil/mobil-berbahan-bakar-angin

Mobil berbahan bakar angin atau bayu yang diberi nama Airpod 2.0 diklaim begitu ramah lingkungan. Hal ini dikarenakan pada saat konversi energi bayu menjadi energi gerak mobil pada mesin mobil tidak menghasilkan sama sekali polutan dan emisi karbondioksida.

Cara kerja mobil bertenaga bayu ini yaitu pertama-tama angin yang masuk ke dalam tangki udara akan dikompresi sehingga dihasilkan angin bertekanan tinggi. Kemudian angin bertekanan tinggi akan dilepaskan secara langsung ke arah piston dan mendorong piston yang akhirnya menimbulkan gerakan pada mesin piston.

Pergerakan mesin piston inilah yang menyebabkan mobil dapat bergerak. Dikarenakan tidak ada proses pembakaran sama sekali pada mesin piston maka secara otomatis tidak akan ada gas buang yang dibuang pada bagian knalpot alias no emission.

Kemudian dilakukan uji performansi pada mobil Airpod 2.0. Hasilnya pun cukup positif sebagai mobil bertenaga bayu atau angin generasi pertama. Dimana hasil uji performansi memperlihatkan bahwa mobil berbahan bakar angin ini mampu berlari hingga kecepatan 56 km/jam. Serta Jarak yang dapat ditempuh mencapai 160 km per tangki angin.

Jadi, bagaimana Sobat EBT Heroes menarik bukan bahasan kali ini mengenai mobil berbahan bakar angin ini. Kemudian bila dipasarkan di Indonesia, apakah Sobat EBT Heroes berminat untuk membelinya?

Baiklah sekian hari ini, sampai jumpa di artikel berikutnya Sobat EBT Heroes.

#zonaebt #sebarterbarukan #energiterbarukan

Editor : Gabriel Angeline Farenita Kusuma Putri

Referensi:

[1] Otomotif Mobil Detail Berita Mengenal Mobil Berbahan Bakar Angin, Kendaraan dengan Emisi Terbersih di Dunia

[2] Mobil Berbahan Bakar Angin yang Siap Bersaing dengan Kendaraan Listrik

[3] AIRPod 2.0 Compressed Air-Powered Car

[4] Di Masa Depan, Ada Mobil Bertenaga Angin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *