Memang Ada Pesawat Listrik? Mari Cari Tahu!

Ilustrasi Pesawat Listrik. Sumber: freepik.com
  • Meskipun penemuan pesawat listrik masih tergolong jarang terdengar, hal ini disebabkan oleh belum meluasnya inovasi pesawat terbang bertenaga listrik karena dianggap mustahil.
  • Eviation Aircraft, sukses menerbangkan pesawat listrik yang dilakukan di Amerika Serikat dengan durasi 8 menit dan ketinggian 3.500 kaki, dapat mengangkut 2 pilot dan 9 penumpang
  • Di Indonesia, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil mendesain pesawat listrik berkapasitas hingga 40 orang.

Perkembangan kendaraan listrik semakin inovatif, menandakan transformasi signifikan dalam kehidupan manusia modern. Di samping kemajuan teknologi yang kian futuristik, meningkatnya emisi karbon dan kelangkaan bahan bakar fosil semakin memperkuat dorongan untuk perkembangan industri ini.

Di sektor transportasi darat, sepeda listrik, motor listrik, mobil listrik, dan bus listrik semakin populer, dengan jumlah kini mencapai jutaan unit di seluruh dunia. Sebagai contoh, pada pertengahan 2024, jumlah mobil listrik di Indonesia saja telah mencapai 133.255 unit.

Pada sektor kereta api, kereta listrik seperti Commuter Line (KRL), Light Rail Transit (LRT), Mass Rapid Transit (MRT), dan kereta cepat (Whoosh) semakin digemari sebagai pilihan transportasi umum. Di sektor transportasi air, inovasi juga menjalar ke kendaraan listrik, termasuk jetski, boat, dan ferry. Selain itu, kapal listrik juga mengalami terobosan menarik, seperti kapal Jalapatih bertenaga surya yang merupakan karya mahasiswa Institut Teknologi Surabaya (ITS).

Lantas, bagaimana dengan transportasi udara, Sobat EBT Heroes? Agar makin tahu Indonesia, mari kita ulas lebih dalam.

Menggapai Langit dengan Pesawat Listrik

Meskipun penemuan pesawat listrik masih tergolong jarang terdengar, hal ini disebabkan oleh belum meluasnya inovasi pesawat terbang bertenaga listrik. Ada juga anggapan bahwa pesawat listrik adalah sesuatu yang mustahil. Padahal, demonstrasi kecil pesawat listrik sudah sering kita temui, seperti drone.

Sejarah penerbangan pesawat listrik dimulai pada 21 Oktober 1973 di Austria oleh Fred Militky dengan proyek bernama Militky MB-E1, dipiloti oleh Heino Brditschka. Dalam proyek tersebut, pesawat dapat mengudara selama 9 menit.

Antara tahun 1983 dan 2003, NASA melakukan penerbangan pesawat tanpa awak seperti Pathfinder, Pathfinder Plus, Centurion, dan Helios. Inovasi-inovasi ini menjadi acuan penting bagi ilmuwan modern untuk mengembangkan model pesawat tenaga listrik lebih lanjut.

Pada periode 2008 hingga 2018, demonstrasi pesawat listrik terus berkembang secara bertahap, dari inovasi demonstrasi hingga penerapan tenaga listrik pada kerangka pesawat.

Baca Juga



Pesawat Listrik Berpenumpang

Foto Pesawat Alice. Sumber: law-juctice.co

Pada tahun 2022, perusahaan asal Israel, Eviation Aircraft, sukses menerbangkan pesawat listrik berpenumpang pertama di dunia yang dinamai ‘Alice’. Penerbangan dilakukan di Amerika Serikat dengan durasi 8 menit dan ketinggian 3.500 kaki. Alice dapat mengangkut 2 pilot dan 9 penumpang, serta memiliki kapasitas kargo mencapai 850 pon. Pesawat ini dapat terbang dengan kecepatan hingga 250 knot (287 mil per jam) dengan jarak tempuh 440 mil atau sekitar satu jam penerbangan.

Inovasi pesawat Alice sebenarnya sudah dimulai sejak 2015 oleh Eviation Aircraft, yang mengadopsi perkembangan uji coba pesawat listrik dari tahun 1950-an. Gregory Davis, CEO Eviation Aircraft, menyatakan, “Ini adalah sejarah. Kami belum melihat perubahan teknologi propulsi pada pesawat sejak kami beralih dari mesin piston ke mesin turbin. Ini adalah teknologi baru yang belum pernah ada sejak tahun 1950-an.”

Setelah penerbangan perdananya yang sukses, Eviation Aircraft kini menghadapi permintaan yang tinggi dari berbagai maskapai penerbangan di seluruh dunia, yang tertarik pada inovasi yang ditawarkan oleh Alice.

Inovasi pesawat listrik terbaru juga datang dari China. Perusahaan China Aviation Industry General Aircraft Co. Ltd berhasil menerbangkan pesawat listrik bernama AG60E pada Januari 2024 di Zhejiang, China. Pesawat ini memiliki panjang 6,9 meter, lebar sayap 8,6 meter, dan kecepatan hingga 185 km/jam, serta diproyeksikan memberikan kontribusi pada ekonomi dataran rendah di China.

Di Indonesia, terdapat juga usaha inovasi pesawat listrik. Pada Juni 2024, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil mendesain pesawat listrik berkapasitas hingga 40 orang. Mereka bekerja sama dengan Purdue University dalam program Global Multidisciplinary Design Course (GMDC), di mana mereka menyusun konsep pesawat listrik komersial nol emisi dan berhasil mempresentasikan hasil kerja mereka kepada Boeing di Jakarta.

Hadapi Tantangan: Kendala dan Solusi Pesawat Listrik

Foto Pesawat Terbang mengeluarkan Polusi Udara. Sumber: beritatrans.com

Meskipun menjanjikan sebagai transportasi masa depan, pesawat listrik hingga saat ini masih menghadapi berbagai kendala untuk penerapan dalam skala penerbangan komersial.

  • Berat Baterai

Energi listrik yang digunakan pesawat disimpan dalam baterai. Namun, saat ini baterai untuk pesawat belum efisien. Pada pesawat listrik kecil, berat baterai untuk menyimpan energi listrik bisa mencapai 1-2 ton. Hal ini berdampak pada desain dan performa pesawat secara keseluruhan, sehingga pesawat listrik yang ada saat ini tidak dapat menampung banyak penumpang.

  • Efisiensi Energi Baterai

Energi yang tersimpan dalam baterai pesawat listrik belum memadai untuk penerbangan jarak jauh. Contohnya, pesawat Alice hanya dapat terbang selama 8 menit dengan sekali pengisian. Untuk penerbangan jarak jauh, pesawat harus sering mendarat untuk mengisi baterai, dan waktu pengisian yang bisa mencapai 1 jam menjadi tidak efektif.

  • Infrastruktur yang Belum Memadai

Meskipun pesawat listrik dapat lepas landas dan mendarat di bandara biasa, infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian di bandara masih sangat terbatas. Jumlah pesawat listrik yang masih sedikit dan biaya tinggi untuk pengadaan infrastruktur menjadi faktor penyebab kurangnya fasilitas tersebut.

  • Biaya Teknologi yang Tinggi

Biaya teknologi pesawat listrik sangat tinggi. Biaya pengadaan baterai yang efisien, desain, dan material rangka yang lebih ringan membuat pesawat listrik harganya tinggi. Akibatnya, penerbangan yang menggunakan pesawat listrik masih sangat terbatas.

Baca Juga



Harapan Masa Depan

Pengembangan pesawat listrik adalah langkah penting di masa depan, meskipun tantangan yang ada masih signifikan. Pesawat listrik memiliki potensi untuk mengurangi emisi hingga nol persen, menjadi pilihan menarik mengingat kenaikan suhu global yang telah mencapai 1,5°C. Sektor penerbangan yang menggunakan bahan bakar fosil menyumbang sekitar 2-3% dari total emisi CO₂ global.

Selain itu, dengan adanya perkembangan teknologi baterai yang lebih efisien, harapan untuk menjadikan pesawat listrik sebagai alternatif transportasi yang dapat digunakan secara luas semakin terbuka lebar.

Bagaimana pendapat Sobat EBT Heroes tentang pesawat listrik ini? Akankah menjadi kenyataan pesawat listrik ini menjadi pesawat komersial?

#ZonaEBT #Sebarterbarukan #EBTHeroes

Editor: Adhira Kurnia Adhwa

Referensi:

[1] Sejarah Pesawat Listrik

[2] Pesawat Listrik Alice

[3] Youtube DW Indonesia: Pesawat Listrik Alice

[4] Youtube Kok Bisa: Pesawat Listrik

[5] China Merampungkan Penerbangan Pesawat Listrik

[6] Desain Pesawat Listrik Komersil Oleh Mahasiswa ITB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

25 Comment

  1. Hi my loved one I wish to say that this post is amazing nice written and include approximately all vital infos Id like to peer more posts like this

  2. I do trust all the ideas youve presented in your post They are really convincing and will definitely work Nonetheless the posts are too short for newbies May just you please lengthen them a bit from next time Thank you for the post

  3. I am writing this website for those who are in mental depression, the mediums are real and they treated me, my soul was purified.