Beberapa PLTA di Indonesia menempati posisi teratas sebagai PLTA terbesar di Asia Tenggara, salah satunya PLTA Cirata yang memiliki luas sebesar 43.777,6 hektare.
Indonesia memiliki banyak PLTA besar yang menjadi pemasok utama listrik di daerah sekitarnya. Beberapa di antaranya bahkan menjadi pemegang takhta PLTA terbesar di Asia Tenggara, mana saja yang menempatkan posisi teratas dari daftar PLTA terbesar di Indonesia? Mari simak tulisan di bawah ini.
Baca juga:
- Nepal dan India Melakukan Perjanjian Dalam Rangka Pembuatan PLTA di Nepal
- Keren!! Grup Astra Investasi Rp 176,5 Miliar di Pembangkit Listrik Mini Hidro
- PLTA Cirata
PLTA Cirata merupakan salah satu PLTA terbesar di Asia Tenggara, lokasinya berada di antara tiga jalur utama, yaitu antar kota Jakarta, Bandung, dan Cirebon, tepatnya di Kecamatan Cipendeuy, Bandung Barat, Kabupaten Purwalarta.
Dilansir dari wikipedia, luas PLTA Cirata mencapai 43.777,6 hektare dan mampu menyimpan kapasitas sebanyak 1.008 MW. Selain itu, di PLTA Cirata juga sedang dibangun PLTSapung sehingga Indonesia berkemungkinan menjadi pemilik PLTS apung terbesar di dunia.
- PLTA Saguling
Beroperasi sejak tahun 1985 dan dikelola oleh PT Indonesia Power, PLTA Saguling dikenal sebagai “tulang punggung” pemasok listrik di Jawa-Bali. Lokasinya berada di Kabupaten Bandung Barat, di kawasan hutan rimbun. PLTA Saguling pernah berperan sebagai backbone pada tahun 2019 silam ketika terjadi pemadaman listrik massal di Jawa-Bali.
Kapasitas total yang dimiliki mencapai 855,36 MW dan memiliki luas sebesar 5.600 hektare, ditopang 7 sub unit, serta 1 unit jasa operasi dan pemeliharaan pembangkit untuk menjaga keandalan pasokan listriknya.
- PLTA Poso
PLTA Poso tergolong PLTA muda karena baru diresmikan oleh Presiden Jokowi pada tanggal 25 Februari 2022. Letaknya di Poso, Sulawesi Tengah dan memiliki kapasitas sebanyak 90 MW.
PLTA ini dioperasikan oleh perusahaan milik Jusuf Kalla, PT Poso Energy. Dilengkapi dengan regulating dam yang mampu mengatur debit keluaran dari Danau Poso. Selain itu, PLTA Poso juga mampu melakukan start-stop dengan cepat dalam waktu kurang dari 15 menit.
- PLTA Tangga
Terletak 8,8 kilometer dari PLTA Sigura-gura dan 14,5 kilometer dari Danau Toba, PLTA Tangga memiliki kapasitas 317 MW dengan empat turbin masing-masing 79,2 MW. Awalnya, PLTA Tangga dibangun untuk pemasok energi listrik bagi pabrik peleburan milik Inalum di Kabupaten Kuala Tanjung.
Memiliki bentuk cekung seperti busur, PLTA Tangga menjadi bendungan tipe busur pertama di Indonesia. Bangunan ini juga pernah menjadi gambar pada uang kertas 100 rupiah yang dirilis Bank Indonesia pada tahun 1984.
- PLTA Sigura-gura
Beralih dari PLTA Tangga, bergeser sedikit kita dapat menemukan PLTA Sigura-gura yang juga dibangun oleh PT Inalum. Dibangun sejak 1978 dan mulai beroperasi pada tahun 1981 dan memiliki kapasitas listrik yang dihasilkan sebanyak 286 MW.
PLTA Sigura-gura memiliki kedalaman 200 meter sehingga menjadi PLTA bawah tanah pertama di Indonesia. Terdapat 4 lantai bawah tanah yang dilengkapi dengan 4 unit generator.
Referensi:
[1] Profil PLTA Poso dan Malea Milik Jusuf Kalla yang Baru Diresmikan Jokowi
[2] Bendungan dan Pembangkit Tertua Indonesia di Bukit Asahan
[3] Pembangkit Listrik Tenaga Air Cirata
[4] Mengenal PLTA Saguling, Penopang Jaringan Listrik Saat Blackout
2 Comment
I don’t think the title of your article matches the content lol. Just kidding, mainly because I had some doubts after reading the article.
Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!