Luncurkan Program Pasar Konsep Bebas Plastik

Program Pasar Bebas Plastik
  • Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik hasil dari kolaborasi Pemkot Bandung dan Banjarmasin.
  • Ujii coba bebas plastik di keempat pasar membuahkan hassil.
  • Hasil dari wawancara pedagang akibat belum sepenuhnya menjalani program bebas plastik.

Pemerintah mengadakan suatu program pasar dengan berbasis konsep bebas plastik yang sangat diminati oleh seluruh masyarakat. Dengan upaya guna mendorong pasar tradisional agar meminimalisir penggunaan kantong plastik dilakukan berbagai faktor, salah satunya yaitu adanya ketergantungan pada plastik yang digunakan dalam sekali pakai.

Awalnya, program pasar bebas plastik dilakukan dengan mula uji coba pada saat Februari tahun 2021 di empat pasar yang berada di kawasan Bandung dan Banjarmasin. Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) ini merupakan hasil kolaborasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Banjarmasin.

Baca juga:



Terdapat lebih dari 600 pedagang dari dua pasar yang melakukan uji coba dengan mengadakan pelatihan mengenai tata cara berbisnis atas jual beli dengan konsep bebas plastik dengan konsumen atau pembeli. Dari uji coba ini, pasar Kosambi dan Cihapit yang berada di Bandung berhasil mengurangi dalam penggunaan kantong plastik yang digunakan dalam sekali mencapai pengurangan sebesar 11 persen dan 19 persen.

Pada uji coba pasar yang berada di Banjarmasin terdapat penurunan pula dalam penggunaan kantong plastik yang digunakan dalam sekali pakai mencapai 18 perssen dan 27 persen pada pasar Pekauman dan Pandu. Keberhasilan dari uji coba program ini dapat terlihat dari adanya perubahan perilaku dari pengunjung pasar atau pembeli. Jumlah pembeli yang membawa kantong belanja yang lebih ramah lingkungan dari keempat pasar tersebut mencapai 21 persen.

Selama pandemi ini, permasalahan mengenai sampah menjadi salah satu hal yang diabaikan. Maka dari itu, untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan terawat dibuatkanlah program program yang mendukung pelestarian lingkungan dan menggandeng berbagai pihak, salah satunya pasar tradisional.

Baca juga:



Pasar tradisional dinilai sebagai tempat yang kumuh dan banyak sampah. Dari situ, diciptakanlah program awal yang menggandeng pasar tradisional. Program pasar bebas plastik yang menggandeng pasar tradisional ini bertujuan guna membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat dan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).

Pasar dikatakan sebagai detak jantung perekonomian, yang menjadi pembawa budaya kearifan lokal yang kaya dan telah muncul selama berabad-abad. Walaupun sudah banyaknya supermarket yang tersebar, pasar tidak akan tergantikan akibat 70 persen dari jumlah masyarakat Indonesia masih belanja kebutuhan di pasar.

Maka dari itu, untuk meningkatkan citra pasar tradisional yang lebih apik, diadakannya gerakan yang dapat meminimalisir penggunaan kantong. Dari situ, penjual di pasar dapat berhemat pengeluarannya karena tidak perlu menyediakan kantong plastik. Jadi, pembeli yang membeli kebutuhan di pasar harus membawa kantong yang ramah lingkungan dan dapat digunakan berkali-kali.

Dalam menjalani program pasar bebas plastik, terdapat beberapa pedagang yang diwawancarai guna mengetahui kendala yang dihadapi dan alasan belum sepenuhnya berhasil dalam ikut partisipasi dalam program ini. Dari hasil wawancara tersebut, terdapat alasan bahwa pembeli masih memiliki permintaan tinggi akan plastik yang double akibat produk yang basah, atau berat. Selain itu, masih adanya kesadaran bahaya plastik yang sangat minim.

Diharapkan masyarakat makin peduli dan ketahui dampak apa saja yang terjadi akibat sampah plastik yang menumpuk. Selain bisa membuat lingkungan kotor, menyebabkan banjir, menjadi sarang penyakit, dan masih banyak lagi. Program pasar bebas plastik harus sudah dijalankan oleh semua pasar guna meminimalisir sampah plastik di Indonesia.

Editor: Riana Nurhasanah

Referensi:

Launching Program Pasar Bebas Plastik Pertama di Kota Banjarmasin

Program Pasar Bebas Plastik Sasar Pasar Tradisional

Mengurai Benang Kusut Pasar Bebas Plastik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *