Menuju Energi Bersih, Bali Kini Memanfaatkan Energi PLTS di Banyak Daerah!

Data wilayah Bali yang memasang PLYS: Sumber: Instagram zonaebt
  • Bali Mandiri Energi 2045 dengan PLTS tersebar ratusan megawatt.
  • Revolusi energi hijau: PLTS atap, apung, hybrid dan karangasem tersebar di Bali.
  • Transisi pariwisata berkelanjutan lewat teknologi photovoltaic canggih.

Di tengah gemerlap kehidupan wisata Bali yang tak pernah padam, sebuah revolusi diam-diam tengah terjadi. Pulau yang dikenal dengan julukan “Pulau Dewata” ini kini menjelma menjadi laboratorium energi surya terdepan di Indonesia. Dari pantai selatan Pecatu hingga ujung timur Karangasem, dari perairan Nusa Dua hingga pulau terpencil Nusa Penida, jejak-jejak panel surya mulai menghiasi landscape Bali.

Data terbaru dari PLN dan PwC Indonesia 2025 mengungkap bahwa Bali tengah membangun ekosistem PLTS tersebar yang ambisius, dengan total kapasitas mencapai ratusan megawatt – sebuah langkah revolusioner menuju target Bali Mandiri Energi 2045. Berikut daerah di Bali yang memanfaatkan energi PLTS:

Baca juga:



PLTS Atap Swiss-Belresort Pecatu

Lokasi PLTS atap Swiss-Belresort. Sumber: yt news bali prawara

Di kawasan elit Pecatu, Swiss-Belresort menjadi pelopor integrasi energi surya di industri perhotelan Bali. PLTS atap berkapasitas 246.000 kWh ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata dapat berkontribusi signifikan pada transisi energi. Teknologi rooftop solar yang diterapkan memanfaatkan luas atap bangunan hotel tanpa memerlukan lahan tambahan, menjadikannya solusi ideal untuk kawasan padat wisata.

Sistem ini tidak hanya mengurangi biaya operasional hotel, tetapi juga memperkuat citra sustainable tourism Bali. Setiap hari, panel-panel surya di atap resort ini mengkonversi sinar matahari tropis menjadi listrik yang mensuplai kamar-kamar tamu, kolam renang, dan fasilitas resort lainnya.

East Bali Solar Plant Karangasem

Tempat PLTS East Bali Solar PlanT karangasem. Sumber: PLTS Medco Energy

Ujung timur Pulau Bali menyimpan permata energi terbarukan terbesar – East Bali Solar Plant dengan kapasitas 25 MWp. Berlokasi di Kubu, Karangasem, pembangkit ini menempati area yang strategis dengan karakteristik geografis yang sempurna untuk pembangkitan tenaga surya.

Wilayah Karangasem yang dikenal dengan medan vulkanik dan garis pantai yang relatif gersang justru memberikan keuntungan optimal. Curah hujan yang rendah, kelembaban minimal, dan intensitas radiasi matahari yang tinggi sepanjang tahun menciptakan kondisi ideal untuk operasional panel surya ground-mounted.

Dengan teknologi ground-mounted system, ribuan panel surya tersusun rapi di atas tanah, mengikuti kontur alami landscape. Sistem tracking yang canggih memungkinkan panel bergerak mengikuti pergerakan matahari, memaksimalkan penyerapan energi hingga 30% lebih efisien dibanding sistem statis.

PLTS Apung Muara Nusa Dua

PLTS terapung Nusa Dua Bali. Sumber: Dok PLN

Terobosan teknologi floating solar hadir di Muara Nusa Dua dengan kapasitas 100 kWp. PLTS apung ini menggunakan teknologi floating photovoltaic (FPV) yang memasang panel surya di atas permukaan air menggunakan pontoon khusus.

Keunggulan sistem apung tidak hanya menghemat penggunaan lahan, tetapi juga memberikan efek pendinginan alami pada panel surya. Suhu panel yang lebih dingin akibat kontak dengan air meningkatkan efisiensi konversi energi hingga 10-15%. Selain itu, keberadaan panel di permukaan air mengurangi tingkat evaporasi, membantu konservasi sumber daya air.

Floating solar ini menjadi pilot project untuk pengembangan PLTS apung skala lebih besar di waduk dan danau buatan lainnya di Bali.

PLTS Hybrid Nusa Penida

PLTS Hybrid Nusa Penida Bali. Sumber: redaksi9.com

Pulau Nusa Penida yang terisolasi geografis memerlukan solusi energi yang unik. PLTS Hybrid berkapasitas 3,5 MWp dengan sistem Battery Energy Storage System (BESS) menjadi jawaban untuk kebutuhan listrik pulau wisata yang semakin meningkat.

Sistem hybrid ini mengkombinasikan pembangkitan surya dengan penyimpanan baterai lithium-ion berkapasitas tinggi. Di siang hari, panel surya menghasilkan listrik sekaligus mengisi baterai. Ketika matahari terbenam atau cuaca mendung, sistem BESS otomatis mensuplai listrik tersimpan ke jaringan distribusi.

Teknologi smart inverter dan energy management system memastikan transisi yang mulus antara mode pembangkitan langsung dan mode baterai. Sistem ini mampu menjaga kestabilan grid Nusa Penida selama 24 jam, mengeliminasi ketergantungan pada generator diesel yang selama ini menjadi andalan.

Baca juga:



Perlu sobat EBT ketahui bahwa Keempat PLTS ini menggunakan teknologi photovoltaic terdepan dengan efisiensi konversi mencapai 22-24%. Panel surya monocrystalline silicon menjadi pilihan utama karena performa tinggi dalam kondisi tropis Bali yang memiliki intensitas radiasi matahari rata-rata 4,5-5,5 kWh/m²/hari.

PLTS-PLTS ini dikembangkan melalui skema Public-Private Partnership (PPP) dan Independent Power Producer (IPP). Investasi total mencapai USD 200 juta dengan periode Return on Investment (ROI) 8-12 tahun, menciptakan lapangan kerja langsung untuk 500 teknisi dan engineer.

Program PLTS tersebar Bali akan diperluas dengan target tambahan 500 MWp hingga 2030. Fokus pengembangan meliputi PLTS agrovoltaic di area persawahan, PLTS atap di sektor komersial, dan floating solar di waduk-waduk buatan.

Makin tahu Indonesia Jejak PLTS tersebar di Bali menunjukkan komitmen nyata menuju energi bersih dan berkelanjutan. Dengan potensi 22 GW dan target ambisius 2045, Bali berpotensi menjadi model transisi energi untuk daerah lain di Indonesia. Keberhasilan program ini memerlukan sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mewujudkan Bali mandiri energi.

#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan #PLTS

Referensi:

[1] Global Energy Monitor. (2024). Power Sector Transition in Bali.

[2] Global Energy Transition Tracker. Bali Power Sector Transition

[3] PwC Indonesia. (2025). Eco-friendly power plant: Bali’s dream of energy self-sufficiency.

[4] Institute for Essential Services Reform. (2025). Harvesting Solar Energy at Bali’s Eastern