
- Acoustic Vehicle Alerting System (AVAS) atau Sistem Peringatan Kendaraan Akustik mulai diterapkan pada kendaraan listrik sejak tahun 2016 untuk meningkatkan keselamatan di jalan.
- AVAS memiliki berbagai fungsi penting, seperti meningkatkan keselamatan bagi pengguna jalan, menjadi elemen identitas suara atau branding suatu merek kendaraan, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi regional.
- Sejumlah negara telah memberlakukan regulasi terkait AVAS, dan salah satu kendaraan listrik yang telah menggunakan teknologi ini adalah Jaguar I-PACE.
Minat masyarakat terhadap kendaraan listrik dan hibrida di jalan raya menunjukkan keberhasilan dalam upaya mengurangi kebisingan dan polusi udara di kawasan perkotaan. Kendaraan bertenaga listrik menawarkan sejumlah keuntungan, salah satunya adalah suara mesin yang jauh lebih senyap dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil. Bahkan, penggunaannya disebut mampu mengurangi gangguan kebisingan hingga lebih dari 30%.
Namun, di balik keunggulan tersebut, muncul tantangan baru. Karena terlalu senyap, kendaraan listrik berisiko tidak terdengar oleh pejalan kaki, pesepeda, anak-anak, maupun penyandang disabilitas yang sangat bergantung pada isyarat suara di lingkungan sekitarnya, terutama saat kendaraan melaju dengan kecepatan rendah.
Baca Juga
- Mencuci Mobil Listrik dengan Aman: Langkah Penting yang Harus Diikuti
- Mobil Listrik Tenaga Surya: Alternatif Transportasi Ramah Lingkungan
Untuk menjawab masalah tersebut, diperkenalkanlah Acoustic Vehicle Alerting System (AVAS) atau Sistem Peringatan Kendaraan Akustik. Sejak tahun 2016, sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa mulai mengembangkan regulasi serta standar khusus untuk penerapan AVAS pada kendaraan listrik.
Yuk, simak artikel ini untuk mengenal lebih jauh apa itu AVAS, seperti apa regulasinya, mengapa teknologi ini penting bagi keselamatan seluruh pengguna jalan, dan bagaimana implementasinya pada kendaraan listrik!
Apa Itu AVAS dan Mengapa Teknologi Ini Penting?
AVAS (Acoustic Vehicle Alerting System), atau dalam bahasa Indonesia disebut Sistem Peringatan Kendaraan Akustik, adalah teknologi suara yang digunakan pada kendaraan listrik dan hibrida untuk mengatasi tingkat kebisingan yang rendah saat melaju pada kecepatan rendah. Teknologi ini bekerja melalui pengeras suara eksternal yang menghasilkan bunyi buatan, dengan intensitas dan nada yang disesuaikan berdasarkan kecepatan kendaraan, arah pergerakan, dan jarak terhadap objek atau pengguna jalan lainnya.
Secara sederhana, AVAS bertujuan memberikan sinyal suara kepada pejalan kaki, pesepeda, dan pengguna jalan lainnya bahwa terdapat kendaraan yang mendekat. Sistem ini umumnya nonaktif pada kecepatan tinggi, karena pada kondisi tersebut suara dari gesekan ban dan angin sudah cukup untuk memberi tanda kehadiran kendaraan.
Mengapa AVAS Penting?
Terdapat beberapa alasan utama mengapa teknologi AVAS sangat penting pada kendaraan listrik:
1. Keselamatan Pejalan Kaki
AVAS membantu mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya, terutama saat kendaraan listrik bergerak pelan atau mundur. Dengan suara peringatan yang menyerupai suara mesin konvensional, pejalan kaki dapat lebih mudah menyadari keberadaan kendaraan yang mendekat.
2. Identitas Merek Melalui Suara
Selain aspek visual, produsen otomotif kini juga menciptakan suara khas sebagai bagian dari identitas kendaraan listrik mereka. Karakter suara ini dirancang secara khusus untuk membedakan satu merek dengan merek lainnya, sehingga memperkuat pengenalan merek melalui elemen auditori.
3. Kepatuhan terhadap Regulasi Global
Seiring meningkatnya penggunaan kendaraan listrik, banyak negara mulai mewajibkan pemasangan AVAS guna meningkatkan keselamatan lalu lintas. Bahkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengeluarkan regulasi internasional pada tahun 2017 yang mengatur penerapan sistem peringatan suara pada kendaraan dengan tingkat kebisingan rendah.
Seiring dengan meningkatnya urgensi penerapan AVAS, teknologi ini diprediksi akan menjadi standar keselamatan baru dalam kendaraan listrik, tidak hanya untuk memenuhi regulasi, tetapi juga untuk mendukung mobilitas yang lebih aman dan inklusif bagi semua pengguna jalan.ngkatkan keselamatan lalu lintas, penting juga untuk mengetahui bagaimana sistem ini diatur dalam regulasi nasional maupun internasional.
Regulasi AVAS di Dunia dan Indonesia

Aturan mengenai Acoustic Vehicle Alerting System (AVAS) kini telah menjadi bagian dari regulasi resmi di berbagai negara. Sistem ini diwajibkan terutama pada kendaraan listrik dan hibrida yang beroperasi pada kecepatan rendah (maksimal 30 km/jam), guna menjamin keselamatan pengguna jalan lain, khususnya pejalan kaki.
Di Amerika Serikat, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) menetapkan bahwa mulai September 2020, seluruh kendaraan listrik dan hibrida baru yang dijual wajib dilengkapi dengan sistem AVAS.
Sementara itu, Uni Eropa telah memberlakukan regulasi serupa sejak Juli 2019. Mulai Juli 2021, penerapan AVAS menjadi persyaratan wajib bagi semua kendaraan listrik dan hibrida baru. Ketentuan teknis mengenai suara yang dihasilkan termasuk jenis suara, frekuensi, dan intensitasnya—dapat bervariasi di setiap negara, menyesuaikan standar keselamatan dan kondisi lalu lintas masing-masing.
Indonesia pun tidak ketinggalan. Melalui Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 44 Tahun 2020 tentang Pengujian Tipe Fisik Kendaraan Bermotor dengan Motor Penggerak Menggunakan Motor Listrik, sistem AVAS telah diatur secara teknis sebagai bagian dari syarat keselamatan kendaraan listrik di dalam negeri.
Dalam regulasi tersebut disebutkan bahwa:
- Pada kecepatan 10 km/jam, kendaraan listrik harus menghasilkan suara dengan intensitas minimal 50 dB,
- Sedangkan pada kecepatan 20 km/jam, intensitas suara minimal adalah 56 dB.
Selain itu, proses pengujian AVAS menjadi bagian dari uji tipe kendaraan listrik di Indonesia untuk memastikan sistem bekerja dengan optimal. Dengan diberlakukannya aturan ini, diharapkan kendaraan listrik tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga lebih aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan.
Kendaraan Listrik yang Telah Menggunakan AVAS

Meskipun belum banyak informasi resmi yang secara eksplisit membahas penggunaan AVAS pada setiap model kendaraan listrik di Indonesia, sejumlah mobil listrik yang dijual di pasar domestik diduga telah dilengkapi sistem ini untuk memenuhi regulasi nasional maupun internasional. Salah satu kendaraan yang diketahui telah menggunakan teknologi ini adalah Jaguar I-PACE.
Jaguar I-PACE pertama kali diluncurkan secara global pada Maret 2018 di Inggris, dan mulai dapat dipesan di Indonesia sejak 2022. Mobil ini ditenagai oleh baterai lithium-ion berkapasitas 90 kWh yang diklaim mampu menempuh jarak hingga 475 kilometer dalam sekali pengisian daya.
Sebagai mobil listrik murni yang tidak menghasilkan suara mesin seperti kendaraan konvensional, Jaguar I-PACE membutuhkan sistem suara tambahan untuk membantu pengguna jalan berkebutuhan khusus, seperti penyandang disabilitas netra dan individu dengan gangguan penglihatan, agar dapat mengenali keberadaan kendaraan saat melaju dengan kecepatan rendah.
Melalui situs resminya, Jaguar menyebut bahwa I-PACE telah dilengkapi sistem suara eksternal yang terdengar hingga kecepatan 20 km/jam. Tingkat kebisingan tersebut bahkan melebihi ambang minimum 56 dB(A) yang ditetapkan oleh regulasi Uni Eropa, salah satu standar keselamatan kendaraan paling ketat di dunia.
Teknologi AVAS telah menjadi fitur standar pada seluruh model mobil listrik Jaguar sejak 2019. Sebagai bagian dari uji kelayakan, sistem suara pada Jaguar I-PACE juga telah diuji oleh organisasi Guide Dogs for the Blind di Inggris untuk memastikan efektivitasnya dalam meningkatkan keselamatan pejalan kaki penyandang disabilitas.
Baca Juga
- Masa Depan Mobilitas: Peran AI dalam Kendaraan Listrik
- Kendaraan Listrik: Transformasi dengan Teknologi Baterai Solid-State
Meningkatnya jumlah pengguna kendaraan listrik membawa berbagai manfaat, termasuk pengurangan polusi suara di kawasan perkotaan. Namun, di balik keunggulan tersebut, kendaraan listrik yang nyaris tanpa suara justru berpotensi menimbulkan risiko bagi pengguna jalan lainnya—terutama penyandang tunanetra, anak-anak, pesepeda, dan pejalan kaki yang mengandalkan isyarat pendengaran untuk mendeteksi keberadaan kendaraan di sekitar mereka.
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah penerapan teknologi Acoustic Vehicle Alerting System (AVAS). Teknologi ini telah diatur dalam regulasi internasional maupun nasional, dan mulai diterapkan pada berbagai kendaraan listrik yang beredar di pasaran.
Dengan hadirnya AVAS, kendaraan listrik menjadi lebih aman dan inklusif bagi semua pengguna jalan. Mari dukung penerapan AVAS secara menyeluruh demi mewujudkan sistem transportasi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga ramah bagi semua.
#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan
Editor : Alfidah Dara Mukti
Referensi
[1] Acoustic Vehicle Alerting Systems (AVAS) – Regulations, Realization and Sound Design Challenges
[2] Acoustic Vehicle Alerting Systems (AVAS) for EVs
[3] Regulation on AVAS requirements
[4] Agar Ada Suaranya, Mobil Listrik Jaguar I-Pace Pakai Teknologi AVAS
[5] What is AVAS and Why is it Important?
[6] Pengujian Tipe Fisik Kendaraan Bermotor dengan Motor Penggerak Menggunakan Motor Listrik