Penulis: Komang Manik Marianti, Anak Agung Gede Agung Krisnanta Dwipayana, I GEDE RISKI ANANTA, Ade pande apriana saputra, I GST NGR BRAHMANDITHA NURARTHA, I Gusti Ngurah Agung Ananta Maha Putra, Pande Nyoman Agus Adnyana, Luh Ary Putri Manik, Kimi Obelix Castafiore, ILHAM FAUZI
Meninjau banyaknya masalah sampah, melalui Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang diselenggarakan oleh Universitas Udayana, mahasiswa Teknik Mesin Universitas Udayana di bawah bimbingan Bapak Dr. Wayan Nata Septiadi, S.T., M.T, Tim melakukan pengolahan sampah berbasis sumber dengan melakukan budidaya maggot BSF di Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Tabanan.
Mengapa memilih budidaya maggot BSF dalam pengolahan sampah? Karena budidaya maggot tidak sulit untuk dikembangkan, maggot berkembang biak dengan alami di alam sehingga mudah untuk mendapatkannya. Maggot BSF bertahan hidup pada lingkungan tropis maupun subtropics sehingga potensi mengembangbiakannya sangat mudah dilakukan. Budidaya maggot BSF juga dapat dapat dilakukan berbasis sumber dengan metode sederhana dan efisiensi sehingga memungkinkan untuk setiap kepala keluarga melakukan budidaya tersebut di tempatnya masing – masing.
Baca juga:
- MEMBAKAR SAMPAH RUMAH TANGGA SEMBARANGAN APA BAHAYANYA?
- TREND BUDAYA FASH-FASHION BERBANDING LURUS DENGAN POLA BELANJA MASYARAKAT
Maggot BSF merupakan larva dari jenis lalat Black Soldier Fly (BSF, dimana dari jenis lalat yang awalnya berasal dari telur dan bermetamorfosis menjadi lalat dewasa. Maggot BSF atau larva dari BSF yang diproduksi memiliki peluang menjadi bahan pakan sumber protein dan energy, karena kandungan proteinnya mencapai 38% dan kandungan lemak 20%.
Manfaat maggot BSF lainnya adalah dapat mereduksi bau dan polusi, sehingga dengan adanya maggot ini, bau sampah organik akan berkurang bahkan sampai tidak tercium. Maggot juga dapat mengontrol populasi lalat rumah dengan stakeholder peternakan adalah sumber nutrisi yang dihasilkan maggot BSF .
Mahasiswa teknik mesin melakukan pendekatan kepada masyarakat Desa Belimbing,Kecamatan Pupuan, Tabanan, yang berupa sosialisasi yaitu merupakan perkenalan programPHP2D dan budidaya maggot kepada masyarakat. Selain itu tim juga melakukan pelatihan untuk masyarakat terkait teknis budidaya maggot BSF. Untuk meningkatkan potensi keberhasilan dalam pelaksanaan program ini, maka tim PHP2D menjalin kerja sama dengan PT. Bala Biotech Indonesia (Bala Indonesia) melalui produk BALABOX yang mendukung dan membantu untuk melakukan budidaya maggot BSF ini.
Baca juga:
- MENGENAL BALA INDONESIA STARTUP “PAHLAWAN LINGKUNGAN KARYA ANAK BANGSA
- PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI RDF BERIKAN DAMPAK POSITIF BAGI LINGKUNGAN
Untuk keberhasilan program ini, mahasiswa melakukan pelatihan internal untuk seluruh anggota tim dan juga melakukan peninjauan berupa survey langsung pada rumah masyarakat yang telah menerapkan program ini. Hal ini dilakukan untuk evaluasi terhadap program ini.
Keberlanjutan program ini berupa pemberdayaan dan pendampingan mengenai pengolahan sampah organik yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga hal ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Belimbing. Tindak lanjut yang akan dilakukan oleh tim PHP2D adalah melakukan evaluasi dan pendampingan secara kontinu yang akan diusulkan ke Program Studi Teknik Mesin Universitas Udayana untuk menjadikan Desa Belimbing sebagai Desa Binaan dalam Kampus.
zonaebt.com
Renewable Content Provider
#zonaebt #sebarterbarukan #Balaindonesia #sampah #universitasudayana #tabanan #php2d
5 Comment
It is very inspiring activity to educate and share experience how to solve the organic waste management problem, BSF larvae is one of the best things to solve it