Siapkah Bali menyambut era baru, Mobil listrik? [Serial 3]
Perkembangan Kendaraan listrik, makin kesini makin tak terbendung. Beberapa pabrikan otomotif serentak mengeluarkan varian baru kendaraan mereka. Pasar bergejolak. Masyarakat bingung. Mau beli kendaraan listrik, nanti chargernya dimana? Berapa lama durasi charger? Kira-kira manakah yang lebih murah bensin atau listrik? Apakah harga kendaraannya mahal? Apakah desainnya jadul atau modern?
Penjelasan terkait kesiapan Bali menyambut era baru mobil listrik, yaitu:
Baca juga:
Untuk kasus di Bali (Pulau Dewata), dilansir dari berbagai sumber saat ini baru ada dua SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum). Satu berada di dekat kantor PLN Bali dan satu lagi di Tol Bali Mandara gerbang pesanggaran. Dari dua lokasi itu, terdiri dari tiga SPKLU dengan normal charging dan satu SPKLU fast charging berada di dekat kantor PLN.
Katanya PLN Bali akan membangun 67 SPLU baru dengan total nilai investasi Rp 1,05 miliar pada tahun 2021 yang rencananya akan dibangun di kawasan ITDC maupun jalan umum. Fakta masyarakat Bali saat ini memiliki kendaraan mencapai 4,1 Juta, sedangkan jumlah penduduk di Bali sekitar 4,2 juta. Rasionya mendekati satu orang, satu kendaraan. Bila nanti semua kendaran bertransformasi menjadi kendaraan listrik, sedangkan jumlah SPKLU masih minim sekali, mau charger dimana kita?
Bicara Soal Lama Atau Tidak Saat Charger dan Berapa Harganya?
Dilansir dari Daihatsu.co.id. SPKLU biasanya mengisi daya 0-100 dalam waktu 3 jam untuk normal. Sedangkan fastnya bisa 1 jam dari 0-100. Isi daya kendaraan di rumah, dari 0-100 kurang lebih memakan waktu 17 jam. Terkait harga isi daya di SPKLU berkisar di harga Rp 1.644- Rp 2.466 /KwH di tahun 2020. Menurut Direktur Mega Proyek PT PLN, Muhammad Ikhan Asaad, penuturannya di Liputan 6 mengatakan bahwa biaya pengisian daya untuk mobil listrik lebih efisien ketimbang mobil BBM.
Satu mobil BBM membutuhkan satu liter bensin untuk daya tempuh 10 km. Sedangkan mobil listrik dengan 5 kwh, mampu menempuh jarak hingga 50 km. Tapi saat ini dipasaran harga mobil listrik masih rata-rata lebih mahal dibandingkan mobil BBM. Disaat kendaraan listrik menjadi umum maka harganya akan jauh lebih murah. Seperti halnya pada zaman dulu, dimana HP layar sentuh hanya kalangan atas saja yang mampu membeli, namun sekarang mulai dari kalangan bawah sampai atas sekalipun sudah punya HP layar sentuh. Begitulah siklus produk. Kita tunggu saja dahulu.
Baca juga:
Beberapa pabrikan otomotif dunia semua berlomba-lomba menghadirkan kendaraan listrik. Desain yang modern, teknologi mutakhir., masifnya iklan promosi baik itu Tesla, Hyundai, Nissan dan lain lain. Semua ingin menjadi raja otomotif kendaraan listrik.
Publik berharap, kedepannya harga mobil listrik bisa lebih murah. Tentu dibarengi dengan masifnya jumlah SPKLU.
Artikel ini merupakan serial berlanjut dengan judul “Menjaga kesucian dan keharmonisan Alam Bali beserta isinya, melalui pemanfaatan energi EBT