
- Sebelum memutuskan untuk membeli mobil listrik, ada satu hal penting yang perlu dipertimbangkan yaitu metode pengisian dayanya.
- Pemilik mobil listrik perlu mempertimbangkan apakah perlu meningkatkan kapasitas daya listrik rumah atau memilih alternatif lain, seperti mengisi daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)
- SPKLU dapat menjadi solusi bagi yang memiliki keterbatasan daya listrik di rumah, sementara pengisian daya di rumah tetap menjadi opsi yang lebih ekonomis.
Mobil listrik semakin populer dalam beberapa tahun terakhir karena dianggap lebih ramah lingkungan, banyak yang memiliki desain modern, serta biaya operasional yang lebih hemat dibandingkan mobil konvensional. Seiring berkembangnya pasar mobil listrik, opsi pengisian daya di rumah menjadi lebih beragam dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, meskipun masih ada tantangan terkait durasi pengisian dan daya listrik yang tersedia.
Baca Juga
- Apakah Mobil Listrik Cocok untuk Perjalanan Jauh?
- Merawat Mobil Listrik: Tips Dasar Untuk Pemilik Baru
Sebelum membeli mobil listrik, penting untuk mempertimbangkan metode pengisian dayanya. Jangan sampai setelah membeli, justru kesulitan dalam mengisi ulang daya. Yuk, pelajari lebih lanjut agar tak salah langkah!
Daya Listrik yang Dibutuhkan untuk Mengisi Mobil Listrik

Mengisi daya mobil listrik di rumah menjadi pilihan yang lebih praktis dan ekonomis. Namun, saat ingin mengecas mobil listrik di rumah, penting untuk memastikan bahwa daya listrik yang tersedia cukup. Secara umum, pengisian daya mobil listrik dengan charger Level 2 di rumah membutuhkan daya sekitar 3.000–7.000 watt (3–7 kW), tergantung pada spesifikasi kendaraan dan perangkat pengisi daya yang digunakan.
Selain itu, jenis pengisi daya yang digunakan juga mempengaruhi kebutuhan daya listrik. Pengisi daya Level 1 menggunakan stop kontak standar 220V di Indonesia (120V di beberapa negara seperti AS), tetapi pengisian dayanya cenderung lambat, memerlukan waktu sekitar 8 hingga 20 jam untuk mengisi penuh baterai.
Sementara itu, pengisi daya Level 2 menawarkan kecepatan pengisian yang lebih tinggi karena menggunakan daya 240V. Daya ini setara dengan daya yang dipakai untuk kompor listrik atau pengering pakaian. Dengan pengisi daya ini, mobil listrik dapat terisi penuh dalam waktu 3 hingga 8 jam, tergantung pada kapasitas baterai kendaraan. Meskipun pemasangannya memerlukan tenaga profesional dan biaya tambahan, banyak pemilik kendaraan listrik memilih untuk memasang pengisi daya Level 2 di rumah. Hal ini dikarenakan memberikan kenyamanan lebih, terutama bagi mereka yang membutuhkan pengisian daya yang lebih cepat dan efisien untuk aktivitas sehari-hari.
Dengan demikian, pemilik mobil listrik perlu mempertimbangkan apakah perlu meningkatkan kapasitas daya listrik rumah atau memilih alternatif lain, seperti mengisi daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) mengingat kebutuhan daya yang cukup besar.
Alternatif Saat Daya Listrik Rumah Tidak Mencukupi

SPKLU dapat menjadi alternatif terbaik jika daya listrik rumah tidak cukup untuk mengisi daya mobil listrik. Banyak SPKLU yang menyediakan fasilitas fast charging, sehingga pengisian daya dapat berlangsung lebih cepat dibandingkan pengisian di rumah. Saat ini, jaringan SPKLU sudah mulai berkembang di berbagai kota di Indonesia, terutama di area perkotaan dan jalan tol utama.
Salah satu keunggulan SPKLU adalah kecepatan pengisian daya yang lebih tinggi, sehingga pemilik mobil listrik dapat mengisi daya dengan lebih cepat dibandingkan di rumah. Selain itu, SPKLU tersedia di berbagai lokasi umum, sehingga dapat dimanfaatkan saat melakukan perjalanan jarak jauh.
Namun, ada beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, seperti biaya pengisian yang lebih mahal dibandingkan pengisian di rumah serta keterbatasan infrastruktur SPKLU di beberapa daerah, yang dapat menyulitkan pengguna untuk menemukan lokasi pengisian daya.
Lebih Baik Mengisi Daya Mobil Listrik di Rumah atau di SPKLU?

Memilih antara mengisi daya di rumah atau di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) bergantung pada kebutuhan pengguna. Jika sering melakukan perjalanan jauh dan membutuhkan pengisian cepat, SPKLU dengan fasilitas fast charging menjadi pilihan yang lebih praktis. Sebaliknya, bagi pengguna yang lebih sering berkendara dalam kota, mengisi daya di rumah lebih ekonomis dan nyaman karena biayanya lebih murah serta fleksibel.
Selain mempertimbangkan biaya dan efisiensi, pemilik mobil listrik juga perlu memperhatikan daya listrik di rumah. Jika daya listrik terbatas, proses pengisian bisa lebih lama atau bahkan tidak berjalan dengan baik. Dalam kondisi seperti ini, SPKLU bisa menjadi solusi yang lebih efektif.
Biaya pengisian daya di SPKLU diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2023. Tarif dasar di SPKLU adalah Rp 2.466 per kilowatt hour (kWh), sedangkan untuk fast charging (25-50 kW) dikenakan tambahan biaya Rp 25.000 per pengisian, dan untuk ultrafast charging (>50 kW) dikenakan Rp 57.000 per pengisian. Sebagai perbandingan, tarif listrik rumah tangga di Indonesia berkisar antara Rp 1.400 hingga Rp 1.700 per kWh, sehingga pengisian daya di rumah lebih hemat jika daya mencukupi.
Baca Juga
- Mengapa Masyarakat Masih Ragu Beralih ke Mobil Listrik?
- Asuransi Mobil Listrik yang Tepat untuk Perlindungan Optimal
Oleh karena itu, sebelum membeli mobil listrik, calon pembeli perlu mempertimbangkan kebutuhan pengisian daya serta kesiapan daya listrik di rumah. Dengan memahami opsi pengisian daya yang tersedia, pemilik mobil listrik dapat memilih solusi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini akan membuat pengalaman berkendara lebih nyaman dan efisien.
#zonaebt #EBTHeroes #Sebarterbarukan
Editor : Alfidah Dara Mukti
Referensi
[1] Biaya Charge Mobil Listrik dan Perhitungannya
[2] Charge Mobil Listrik di Rumah atau Stasiun Pengisian Kendaraan Elektrik?
[3] Jenis pengisi daya EV: Level 1, 2 dan 3
[4] Berapa Lama Pengisian Charge Mobil Listrik di SPKLU? Cek Juga Biayanya
1 Comment