7 Fakta Penanganan Sampah Di Pulau Bali 

  • Sampah menjadi masalah kita semua.
  • Pulau Bali menghasilkan sampah mencapai 1,5 ton per tahunnya.
  • Mayoritas sampah yang dihasilkan oleh Pulau Bali, 60% merupakan sampah organik.

Pemimpin silih berganti, masalah sampah tetap tidak ditangani. Seperti itu layak untuk menggambarkan keadaan Bali kita ini. Provinsi Bali  Merupakan salah pusat destinasi favorit dunia. Ini tidak terlepas dari keindahan alam dan juga budaya kearifan lokal yang masih dijaga. Namun, belakangan keindahan alam Pulau Bali harus ternodai oleh ulah masyarakatnya sendiri dan juga wisatawan. Permasalahan sampah merupakan penyakit yang hampir semua provinsi di Indonesia mengalaminya. 

Padahal kita tahu dan mengerti tentang tata cara melakukan pemilahan sampah, contohnya buang sampah pada tempatnya dan lain sebagainya. Namun, dalam prakteknya masih minim sekali. Maka dari itu, lewat artikel ini berikut 7 fakta penanganan sampah di pulau Bali.

  1. Data terbaru menyebutkan bahwa Pulau Bali menghasilkan sampah mencapai 4.281 ton atau 1,5 juta ton setiap tahunnya. Angka itu tidak fantastis mengingat jumlah penduduk di Bali yang mencapai 4,27 juta jiwa.
  2. Sampah Bali dominan disumbang oleh tiga daerah besar yaitu: Denpasar, Badung dan Gianyar. Ketiga daerah tersebut menyumbang total produksi sampah Bali hingga mencapai 50%. 
  3. Pulau Bali memiliki 10 tempat pembuangan akhir (TPA) yang tersebar di merata di semua kabupaten di Bali. Hampir semua kondisi TPA tersebut sangat mengkhawatirkan. Mengingat saat ini TPA menjadi pusat pembuangan sampah oleh para pemangku kepentingan. 
  4. Komposisi jenis sampah di Bali memiliki berbagai jenis, di antaranya 60% sampah organik, 20% sampah plastik, 11% kertas, 2% besi, 2% gelas dan 5% jenis sampah lainnya.
  5. Mayoritas sampah di Bali belum ditangani dengan baik mengingat 52% nya mencapai 2.220 ton per hari. Sampah tersebut dibuang ke sekitaran, dibakar dan dibuang ke saluran air. 
  6. Bali baru mampu menangani sekitar 2.061 ton (48%) sampah yang dilakukan oleh pemerintah maupun komunitas dan swasta. 
  7. TPA suwung merupakan tempat pembuangan sampah terbesar dan di Bali yang terletak di Kota Denpasar.

“Bali dalam keadaan darurat sampah sehingga program pengelolaan sampah berbasis sumber sudah sangat mendesak untuk diterapkan di wilayah desa (atau) kelurahan dan Desa Adat.” I Wayan Koster, Gubernur Bali 

Permasalahan sampah merupakan musuh kita bersama, terlepas dari pendidikan dan status ekonomi. Perlu mempertajam komitmen untuk mau melakukan penanganan sampah yang berkelanjutan, seperti perkataan Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Bali I Made Indra. Sampah merupakan musuh kita bersama, itu harus diperangi karena bisa mengganggu pesona alam Bali, daerah pariwisata. 

“Jika kita tidak bisa menjaga Bali dari sampah plastik, maka taksu Bali akan luntur dan hancur.” kata Indra.

Biar tumbuh rasa sadar dan pemahaman terkait pengelolaan sampah. Mari bersama hadiri webinar Talk Show Zero Waste “Kolaborasi Pemerintah, Pebisnis, Pendidikan, dan Pemerhati Sampah Menuju Bali Clean & Green Island”. Catat tanggalnya di hari Senin 28 maret 2022 pukul 9 pagi-selesai. Daftar di link berikut www.zonaebt.com/register-event

Sudahkan kamu melakukan penanganan sampah yang bijak di rumah?

Renewable Content Provider

#zonaebt #sebarterbarukan #sampah #bali

Editor: Riana Nurhasanah

Referensi

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/12/03/penduduk-bali-capai-427-juta-mayoritas-usia-produktif#:~:text=Berdasarkan%20data%20Direktorat%20Jenderal%20Kependudukan,(15%2D65%20tahun).

https://voi.id/berita/102090/bali-darurat-sampah-gubernur-koster-atur-pengelolaan-berbasis-sumber-di-desa

https://www.mongabay.co.id/2019/07/02/inilah-data-dan-sumber-sampah-terbaru-di-bali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *