
- Kompor listrik mampu memasak lebih cepat karena memiliki tingkat penghantaran energi hingga 90 persen.
- Penggunaan kompor listrik tidak menjamin lebih hemat, semua tergantung durasi dan jumlah pemakaian.
- Harga tarif daya listrik jauh lebih stabil dibandingkan harga gas yang mengikuti pasar minyak dunia.
Sobat EBTHeroes, sudahkah melihat kompor dapur kalian masing-masing?
Bagaimana? Apakah sudah menggunakan kompor listrik atau masih memakai tabung gas LPG?
Pada artikel ini, akan diberikan suatu gambaran perkembangan kompor listrik di indonesia beserta manfaat, perawatan kompor listrik, dan hal-hal yang dapat dipertimbangkan untuk beralih ke kompor listrik.
Baca juga :
Perkembangan Kompor Listrik di Indonesia

Kompor listrik bukanlah sebuah teknologi baru di indonesia. Model kompor ini telah ada sejak tahun 1970an, tetapi belum masif populer seperti di masa kini.
Pada awal tahun 2019, pemerintah bersama PT PLN mengusulkan program konversi kompor Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kg ke kompor induksi. Target masyarakat yang dituju, yaitu golongan menengah ke atas. Hal ini dikarenakan kompor induksi membutuhkan kapasitas listrik besar, paling minimum berkisar di 900 VA.
Program ini bertujuan untuk melebarkan transisi energi yang menghasilkan minim emisi dibandingkan penggunaan gas tabung. Selain itu, dilansir dari RDP Komisi VII, dengan PT PLN program konversi listrik ini memberikan dampak penghematan APBN sebesar Rp 330 miliar/tahun untuk 300 ribu KPM (Keluarga Penerima Manfaat).
Cara Kerja Kompor Listrik

Sebelum sobat EBTHeroes mempertimbangkan memakai kompor listrik, mari kita mengenal dan cara kerjanya!
Kompor listrik atau kompor induksi merupakan hasil dari pengubahan energi listrik menjadi energi sumber panas. Sehingga, pada proses memasak, kompor ini tidak menghasilkan api.
Berdasarkan cara penghantaran panasnya, kompor listrik terbagi dalam dua jenis, yaitu kompor listrik konvensional dan kompor listrik induksi. Kompor listrik konvensional membutuhkan konduksi (media perpindahan panas) seperti logam yang akan mengalir ke permukaan kompor, sedangkan kompor listrik induksi membutuhkan arus listrik yang bolak-balik sehingga menghasilkan medan magnet dan hantaran panas.
Mengapa Harus Kompor Listrik?
Kompor listrik yang masih populer hingga saat ini dikenal sebagai teknologi yang ramah lingkungan serta lebih hemat, dibandingkan kompor yang menggunakan tabung gas. Berikut ini alasan yang harus dipertimbangkan untuk beralih sekarang ke kompor listrik.
1. Efisiensi Energi
Kompor listrik menghasilkan panas yang maksimal dan minim pengurangan, sehingga dapat mempercepat proses masak. Hal ini berbeda ketika menggunakan kompor dari tabung gas karena menghasilkan api yang dapat berpindah panasnya ke lingkungan dan membutuhkan waktu lebih lama menghantarkan panas ke panci. Tingkat efisiensi kompor listrik mencapai 90 persen dibandingkan kompor gas tabung yang hanya 60–70 persen.
2. Mengurangi emisi
Kompor listrik sebagai solusi dan gerakan aktif yang dapat dilakukan dalam rangka mengurangi emisi skala keluarga. Pada penggunaan kompor biasa dengan api dan gas minyak, akan menghasilkan emisi berupa karbon monoksida, nitrogen dioksida, dan formaldehisa selama proses memasak.
Berdasarkan penelitian dari Universitas stanford pada jurnal Environmental Science & Technology, penggunaan kompor gas di Amerika mampu menghasilkan gas rumah kaca sama dengan 500 ribu mobil.
Bayangkan jika kita setiap hari memasak dan menghirup udara tersebut setiap hari, tentu saja memiliki dampak dan resiko dimasa yang akan datang. Hal ini ditambah dengan ventilasi yang minim dapat memperbanyak jumlah dari emisi tersebut.
3. Daya tarif listrik relatif stabil
Kompor listrik selain ramah lingkungan dikenal lebih terjangkau, benarkah begitu?
Nyatanya penggunaan kompor listrik membutuhkan minimal 900 VA untuk menyalakannya. Dapat dicontohkan seperti menggunakan kompor listrik selama satu bulan dengan ukuran 60–70 kwh sehingga diperoleh tarif listrik Rp605 untuk golongan 900 VA, maka harga yang harus dibayarkan berkisar Rp36.300 sampai dengan Rp42.350.
Hal yang dapat dilihat adalah kestabilan dari tarif listrik yang jauh lebih stabil dibandingkan harga tabung gas yang mudah naik karena inflasi maupun stok pasar.
4. Keamanan
Kebocoran kompor gas seringkali tidak disadari awal mulanya dan baru akan mengetahui setelah tercium bau belerang yang sangat kuat. Penggunaan kompor listrik dapat meminimalisir hal itu dan mengurangi resiko ledakan atau kebakaran jika terdeteksi.
5. Pengaturan Suhu
Mengatur suhu merupakan salah satu dari efisiensi yang dihasilkan. Memakai kompor ini dapat memudahkan untuk menyesuaikan suhu dengan bahan makanan yang sedang dimasak.
Baca juga :
Tiga Rekomendasi Kompor Listrik dengan Harga Terjangkau
Berikut ini rekomendasi kompor listrik dengan harga dan daya listrik yang terjangkau.
Maspion S302

Harga : Rp218.000
Daya listrik : 600 watt
Jumlah tungku : 1
Fitur : suhu otomatis, timer, anti slip
IDEALIFE IL-401

Harga : Rp185.000
Daya listrik : 500 watt
Jumlah tungku : 1
Fitur : suhu otomatis, timer, anti slip
DENNPO DIC 200-800

Harga : Rp269.000
Daya listrik : 200-800 watt
Jumlah tungku : 1
Fitur : suhu otomatis, anti slip, timer, dan touch screen panel
Setelah menyimak ulasan di atas, apakah sobat EBTHeroes tertarik untuk beralih ke kompor listrik? Berikan tanggapan dan komentarnya di bawah, ya!
Dengan artikel ini, diharapkan dapat menambah wawasan pembaca dan menjadi makin tahu indonesia!
#zonaebt #sobatebtheroes #sebarterbarukan
Editor: Ni Luh Nyoman Vitari Amritaning Ati
Referensi:
[1] Emisi dari Kompor Gas Membahayakan Kesehatan dan Iklim
[2] Gas Stoves Leak More Methane Than Previously Thought
[3] Gas vs Electric Stove: 5 Reasons Why It’s Time to Make the Switch