Ayo Manfaatkan Aliran Sungai Menjadi Pembangkit Listrik!

Ilustrasi aliran sungai ideal untuk pembangkit listrik (sumber: freepik.com)
  • Pengenalan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
  • Komponen dan prinsip kerja PLTMH
  • Langkah pembangunan PLTMH

Indonesia adalah salah satu negara yang berkomitmen untuk melakukan transisi energi berkelanjutan dan berkeadilan. Dalam Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia menetapkan tiga prioritas dalam transisi energi, yaitu akses, teknologi, dan pendanaan. Indonesia juga menargetkan bauran energi dari energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada 2025 dan mencapai net zero emission pada 2060 atau lebih cepat. Transisi energi di Indonesia tidak hanya bertujuan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, tetapi juga untuk menciptakan pembangunan yang ramah lingkungan dan menguntungkan masyarakat.

Dalam menghadapi proses transisi energi, pihak yang berperan tentu tidak cukup dengan pemerintah saja. Langkah nyata dari masyarakat langsung juga sangat dibutuhkan demi energi bersih yang tersalurkan secara umum dan merata. Salah satu aksi yang bisa dilakukan masyarakat dalam mendukung transisi energi adalah dengan memasang perangkat EBT secara mandiri. Dalam hal ini, pemanfaatan aliran sungai untuk dijadikan PLMTH bisa menjadi pilihan.

Baca Juga



Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

PLTMH Ngaol sebagai sumber listrik masyarakat Sarolangun dan Merangin (sumber: esdm.go.id)

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggeraknya seperti saluran irigasi, sungai atau air terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan dan jumlah debit air. Prinsip dasar dari pembangkit listrik tenaga mikrohidro adalah transformasi energi dari energi potensial yang ada pada aliran dan ketinggian menjadi energi mekanik dan energi listrik. Pembangkit listrik tenaga mikrohidro memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah debit air per detik yang dimiliki oleh aliran air.

Karakteristik umum yang dapat dilihat pada PLTMH antara lain :

  • Kapasitas energi yang dibangkitkan kecil (kurang dari 5 Megawatt)
  • Energi yang dihasilkan hanya dipakai untuk memenuhi kebutuhan listrik wilayah tertentu saja meskipun dalam perkembangannya ada yang interkoneksi.
  • Kebanyakan hanya dipakai untuk penerangan rumah tangga dan mengisi baterai.
  • Cukup untuk menyuplai energi listrik pada industri kecil.

Komponen dan Prinsip Kerja PLTMH

Ilustrasi Komponen PLTMH dan Prinsip Kerjannya (sumber: Kementerian ESDMI RI)

Energi air yang terdapat pada air terjun, dapat diubah menjadi daya yang berguna dengan menggunakan sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air Mikrohidro (PLTMH). Untuk mengalihkan aliran air, tinggi muka air sungai harus dinaikkan dengan sebuah penghalang yang disebut bendung (weir). Aliran air dialihkan pada bangunan penyadap (intake) dan diarahkan oleh saluran pembawa (channel)yang berada di sepanjang pinggang bukit. Saluran pelimpah (spillways)melindungi terhadap kerusakan akibat aliran air yang berlebihan. Aliran air kemudian diperlambat dan ditampung di bak penenang (forebay), dimana dari sana air memasuki pipa pesat (penstock), pipa bertekanan yang mengalirkan air ke rumah pembangkit (power house) dimana turbin pengubah tenaga, peralatan penggilingan atau pembangkit listrik berada. Air kemudian dibuang kembali melalui pipa pembuangan (draft tube) atau sebuah saluran pembuang (tail race) apabila menggunakan turbin aliran silang (crossflow) atau Pelton.

Baca Juga



Langkah Pembangunan PLTMH Berdasarkan Panduan Kementerian ESDM RI

Ilustrasi perencanaan pembangunan PLTMH pada aliran sungai yang telah ditentukan (sumber: Kementerian ESDM RI)

Pembangunan PLTMH di Indonesia sudah mulai diperhatikan. Salah satu bukti nyatanya adalah diterbitkannya Panduan Singkat Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) oleh Kementerian ESDM yang bisa diakses pada referensi di bawah. Adapun panduan secara singkat mengenai pembangunan PLTMH adalah sebagai berikut:

  1. Mengenal lokasi terlebih dahulu. Teliti dimana dan bagaimana cara untuk mengalihkan aliran air dan identifikasi komponen apa saja yang diperlukan di lanskap tersebut. Tandai lokasi untuk survey lanjutan dan pertimbangkan pilihan lain. Setelah itu baru dilakukan perencanaan yang lebih detail.
  2. Melakukan penelitian terukur pada lokasi yang telah ditentukan. Penelitian terukur yang dimaksud meliputi debit air, pengukuran head, dan perhitungan daya. Ada berbagai macam metode yang bisa digunakan untuk mengukurnya baik menggunakan alat maupun secara manual.
  3. Membangun Bendung dan Saluran Pembawa (Channel). Untuk mengalihkan arah air ke penggilingan atau pembangkit listrik, tinggi muka air harus dinaikkan oleh bendung. Jika dibangun sebelum air terjun, umumnya aman untuk membangunnya di atas dasar batu. Adapun saluran pembawa tergantung pada beberapa kondisi (kekakuan, jenis tanah, kondisi lanskap, adanya penyeberangan sungai dll.). Berdasarkan kondisi di atas, saluran pembawa dapat terbuat dari tanah, bebatuan, dan beton.
  4. Membuat Bak Penenang  (forebay) dan Saluran Pelimpah (spillway). Bak pengendap digunakan untuk memindahkan partikel-partikel pasir dari air untuk melindungi komponen-komponen berikutnya dari dampak pasir/kotoran/sampah pepohonan. Saluran pelimpah (spillways) melindungi terhadap kerusakan akibat aliran air yang berlebihan ketika hujan ataupun banjir. Biasanya dibangun dengan membuat pintu air di Bendung dan Saluran Pembawa (Channel).
  5. Memasang Pipa Pesat (penstock) dan Membangun Rumah Pembangkit (power house). Pipa Pesat menyambungkan bak penenang yang nantinya akan mengalirkan air berkecepatan tinggi akibat perbedaan ketinggian yang signifikan pada jarak yang pendek. Air berkecepatan tinggi ini mengalir melalui pipa-pipa besar dan nantinya akan langsung terhubung ke turbin. Rumah pembangkit adalah rumah dimana semua peralatan mekanik dan elektrik PLTMH berada. Dalam rumah pembangkit terdapat turbin, generator, dan instalasi jaringan listrik yang akan disalurkan.

#zonaebt #sebarterbarukan #ebtheroes

Editor: Himatul Azqiya

Referensi:

[1] Mikrohidro – Pengertian, Cara Kerja, Potensi & Contoh PTLMH di Indonesia

[2] Panduan Singkat Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)

[3] Pengelolaan PLMTH (pembangkit listrik tenaga mikro hidro) untuk SMK

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *