- Turbin angin yang sudah diteliti lebih efisien dan membuat listrik sampai 20 kali lebih banyak
- Pembangunan pembangkit listrik baru energi angin membutuhkan biaya 72% lebih rendah
- Angin adalah bahan bakar sintetis yang di masa depan akan menggantikan produk minyak bumi
Transformasi kebutuhan manusia yang semakin meningkat akan berkolerasi positif dengan sumber daya alam yang akan digunakan untuk menunjang aktivitas manusia. Sayangnya, bahan baku alami tersebut sudah tidak memenuhi standard pemakaian sehingga menimbulkan kerugian secara material hingga kerusakan lingkungan. Namun, energi alternatif bisa menjadi jalan keluar dari krisis lingkungan, yang salah satunya adalah energi angin.
Harga Listrik Tenaga Angin
Menurut sebuah studi dari organisasi penelitian di Jerman Bernama Institut Sistem Energi Surya Listrik Fraunhofer, harga listrik menurut wilayah berangin pada pantai berkisar €0,04-0,05 (Rp680-850) per kilowatt jam (kWh). Salah satu teknologi yang berperan pada energi ini adalah turbin angin yang sudah diteliti lebih efisien dan membuat listrik sampai 20 kali lebih banyak daripada yang hasil 25 tahun yang lalu. Inovasi terbaru dari turbin angin adalah mempunyai ukuran lebih tinggi, lebih besar, dan mempunyai bilah yang lebih panjang. Menurut Bank Investasi Lazard, pembangunan pembangkit listrik baru energi angin membutuhkan biaya 72% lebih rendah dibandingkan pembangunan pada tahun 2009 silam.
Para peneliti tenaga pun berasumsi bahwa energi angin dan surya akan sebagai 20-50% lebih murah dalam tahun 2030 seiring menggunakan perkembangan teknologi. Menurut para ahli, energi angin dan matahari dapat memenuhi lebih dari 95 persen total kebutuhan energi dunia di masa depan. Namun, itu tergantung daerahnya. Ini dapat mencakup tenaga air, baterai, elektroliser untuk menghasilkan hidrogen dan bahan bakar sintetis, serta teknologi penyimpanan dan konversi lainnya, kata Christian Breyer, profesor ekonomi surya di LUT University. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh timnya di Majalah Energi, akan lebih murah untuk menghasilkan sekitar 76% kebutuhan energi dunia dari energi matahari dan 20% dari energi angin. Namun, di daerah dengan sedikit sinar matahari, pangsa energi angin jauh lebih tinggi lebih dari 90% di Rusia utara, 81% di Midwestern Amerika Serikat (AS), sekitar 72% di Tiongkok utara, dan sekitar 50% di negara-negara Eropa utara dan tengah seperti Polandia, Belanda, Inggris Raya, dan Prancis. Di Jerman, energi angin akan mencapai 31% dari total permintaan energi. Di daerah di mana matahari kurang bersinar, angin seringkali merupakan pilihan yang lebih murah. “Tenaga angin merupakan pilar penting pasokan energi di Eropa,” kata Breyer. “Ketika kita tidak memiliki hari-hari cerah yang baik di Eropa, kita biasanya memiliki hari-hari berangin yang sangat baik, sehingga cocok dengan baik.”
Struktur Turbin Angin
Tubir angin modern tingginya mencapai 180 meter dan panjang bilahnya mencapai 80 meter. Di darat, turbin dapat menghasilkan hingga 7.200 kilowatt dan menghasilkan listrik hingga 29 juta kWh per tahun, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik swasta 16.000 orang di Jerman dan 140.000 orang di India.
Turbin angin sangat cocok untuk laut di mana angin bertiup lebih kencang. Turbin lepas pantai memiliki output hingga 10.000 kilowatt dan diperkirakan akan mencapai 15.000 kilowatt dalam beberapa tahun mendatang. Turbin di lokasi yang baik dapat memenuhi kebutuhan listrik pribadi sekitar 40.000 orang di Jerman atau 370.000 orang di India. Namun, karena kerumitan dan tingginya biaya pemasangan kabel listrik di dasar laut, serta biaya pemeliharaan, listrik yang dihasilkannya dua kali lebih mahal dari turbin berbasis darat. Ladang angin lepas pantai di daerah padat penduduk di dunia juga dapat memberikan kontribusi yang berharga untuk pasokan energi iklim-netral.
Sekitar 7% dari kebutuhan listrik dunia sekarang ditutupi oleh tenaga angin. Tahun lalu 93 gigawatt (GW) turbin baru dipasang dan pada 2020 total 743 GW akan dipasang. Turbin lepas pantai menghasilkan 34 GW, sebagian besar di perairan Inggris Raya (10 GW), China (8 GW) dan Jerman (8 GW).
Baca juga
The Future of Wind Turbines : No More Blades
Kok Bisa Angin Jadi Bauran Energi Terbarukan?
Pembangunan Turbin Angin
Tenaga angin akan sangat murah di daerah berangin. Namun jika listrik yang dihasilkan harus diangkut ratusan kilometer, harganya bisa lebih mahal bagi pembeli, bahkan dua kali lipat. Jadi seringkali tidak ada gunanya mengangkut listrik dalam jarak jauh.
Namun, produksi listrik di daerah terpencil bisa masuk akal jika digunakan langsung untuk produksi bahan bakar elektronik. Ini adalah bahan bakar sintetis yang di masa depan akan menggantikan produk minyak bumi seperti parafin, solar dan bensin, serta bahan dasar khusus untuk industri kimia. Mereka diproduksi oleh elektrolisis listrik, air, karbon dioksida dan nitrogen dari udara. Bahan bakar kemudian dapat diangkut dengan truk tangki, saluran pipa atau dengan kereta api. Fasilitas produksi komersial pertama saat ini sedang dibangun di Chile selatan.
Perusahaan seperti pembuat mobil Porsche dan Siemens Energy mencoba menggunakan angin kencang dalam usaha patungan mereka untuk menghasilkan listrik murah untuk menghasilkan bahan bakar listrik, sekitar 550 juta liter per tahun pada tahun 2026.
“Sekarang dengan proyek Patagonia, Anda dapat melihat seperti apa standar global nantinya,” kata Breyer. “Dalam sepuluh tahun, kita akan melihat lusinan proyek seperti jamur ini setiap tahun.”
#zonaebt #energiterbarukan #sobatheroes
Editor: Himatul Azqiya
Referensi
Seberapa Besar Potensi Energi Angin di Masa Depan?