Manfaat Mengurangi Makanan Olahan Daging untuk Lingkungan

Ilustrasi Daging. Photo: Detik.com
  • Banyaknya peternakan hewan ruminansia seperti sapi, kambing, domba dan sebagainnya, mengeluarkan gas metana yang menyebabkan pemanasan global
  • Mengurangi mengkonsumsi olahan daging sangat bermanfaat bagi kesehatan dan juga lingkungan.
  • Dengan mengganti pola makan menjadi vegetarian dapat mengurangi angka kematian dan juga mengurangi emisi karbon.

Selama ini daging selalu dianggap sebagai sumber makanan tinggi protein yang tidak bisa dihilangkan kebutuhannya. Tetapi, jika sering mengkonsumsi daging juga banyak menyebabkan berbagai penyakit, seperti penyakit jantung dan kanker. Sebaliknya, jika mengurangi konsumsi daging, bahkan tidak makan sama sekali, dapat diartikan dengan pencegahan penyakit.

Menurut penelitian dalam Jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition menuliskan, jika tidak mengonsumsi daging (diet vegetarian), terbukti dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker. Mengurangi konsumsi daging dan menggantinya dengan banyak mengkonsumsi sayuran lebih menguntungkan karena akan dapat banyak asupan antioksidan, serat dan manfaat lainnya.

Selain bermanfaat untuk kesehatan, mengurangi makanan olahan daging juga bermanfaat untuk lingkungan. Kok bisa ya? Tentu saja bisa, karena apa yang kita makan dapat memberi pengaruh besar terhadap diri kita sendiri serta lingkungan.

Baca Juga:



Mengutip dari tulisan berjudul Animal Agriculture and Climate Change, peternakan bertanggung jawab setidaknya 16,5% emisi gas rumah kaca karena menghasilkan gas metana dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan, mulai dari hilangnya keanekaragaman hayati hingga deforestasi. Efek gas metana merupakan gas rumah kaca kedua terbanyak setelah karbon dioksida.

Gas metana yang dihasilkan oleh hewan peternakan ruminansia seperti sapi, kambing, domba dan sebagainnya, mengeluarkan gas metana dalam bentuk gas buangan (kentut dan sendawa) serta dalam feses sapi. Gas metana inilah sebagai salah satu penyebab pemanasan global.

Pemanasan global dan perubahan iklim menjadi ancaman terbesar bagi planet bumi. Pemanasan global memicu mencairnya es di kutub utara dan selatan yang berimbas pada kenaikan permukaan air laut yang dapat membuat beberapa pulau tenggelam kedepannya. Selain itu, pemanasan global juga mempunyai efek lainnya seperti perubahan musim yang tak menentu, meningkatkan frekuensi badai dan angin kencang, hingga kerusakan lingkungan lainnya.

Baca Juga:



Pada Konferensi Iklim PBB tahun 2021, berakhir dengan kesepakatan global yang diharapkan membatasi pemanasan global pada 1,5 derajat Celcius untuk menyelamatkan dunia dari bencana perubahan iklim. Salah satu cara mengurangi pemanasan global tersebut dapat dilakukan dengan mengubah pola makananan dengan banyak mengkonsumsi sayur-sayuran, umbi-umbian, buah-buahan, dan biji-bijian adalah salah satu langkah mengurangi dampak kerusakan yang paling efektif dan memberikan banyak manfaat baik dari perspektif kesehatan maupun lingkungan.

Studi yang dipublikasikan di Journal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, jika manusia berpindah ke pola makan vegetarian diperkirakan dapat mengurangi angka kematian sebesar 6-10% dan memangkas emisi karbon hingga 29-70% di tahun 2050 mendatang. Demi tercapainya angka tersebut, seluruh orang di dunia ini harus meningkatkan konsumsi buah dan sayuran hingga 25% dan memangkas konsumsi daging hingga 56%.

Tetapi tidak semua orang bisa merubah pola makan menjadi vegetarian secara langsung. Kita dapat memulainya secara bertahap dengan mengurangi konsumsi daging sedikit demi sedikit.

Referensi

[1] Manfaat Mengurangi Konsumsi Daging

[2] Critical Reviews in Food Science and Nutrition

[3] Animal Agriculture and Climate Change

[4] Pada Konferensi Iklim PBB tahun 2021

[5] Journal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *