- Mungkin sebagian besar orang berpikir jika suhu semakin tinggi maka panel surya akan beroperasi jauh lebih baik.
- Nyatanya, fakta lapangan justru berbanding terbalik karena semakin tinggi suhu yang diterima panel surya maka efektivitas untuk menghasilkan energi listriknya akan menurun.
- Panel surya mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik, bukan energi panas menjadi energi listrik.
Indonesia kini tengah memasuki musim panas yang cukup ekstrem di sebagian besar wilayahnya. Bahkan menurut BMKG, diperkirakan musim panas ini akan berlangsung hingga bulan September mendatang.
Banyak faktor yang menjadi akibat dari musim panas yang berkepanjangan ini, seperti air tanah yang mengering, polusi udara meningkat, serta rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh banyak orang. Namun, ada satu hal yang kurang menjadi perhatian masyarakat, yaitu pengaruh panas terhadap efektivitas kerja panel surya.
Mungkin sebagian besar orang berpikir jika suhu semakin tinggi maka panel surya akan beroperasi jauh lebih baik. Pendapat itu didasarkan oleh kaca mata masyarakat yang melihat bahwa panel surya bersumber dari matahari.
Nyatanya, fakta lapangan justru berbanding terbalik karena semakin tinggi suhu yang diterima panel surya maka efektivitas untuk menghasilkan energi listriknya akan menurun. Hal ini tentunya bukan merupakan hal yang bagus untuk panel surya itu sendiri.
Baca juga:
- Suryanesia Dukung Transisi Energi Bersih dengan Merambah Bisnis Rental Panel Surya
- SRE ITB Bersama Pertamina Wujudkan Panel Surya di Kawasan Pusat Konservasi Elang Kamojang
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Panel surya mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik, bukan energi panas menjadi energi listrik. Dampak panas pada panel surya berkaitan dengan hukum termodinamika dalam fisika, yaitu hukum mengenai pengaruh panas terhadap benda.
Listrik yang dihasilkan panel surya berasal dari aliran partikel elektron di dalam sirkuit listrik. Ketika suhu meningkat, elektron di dalamnya akan memantul terlalu banyak sehingga dapat mengurangi tegangan atau listrik yang dihasilkan sebanyak 0,5 poin di setiap kenaikan suhu.
Sejatinya, faktor yang dapat meningkatkan kemampuan panel surya dalam menghasilkan listrik bukanlah panas yang diterimanya, melainkan ada tiga faktor penting, yaitu faktor cuaca, sistem yang digunakan, dan lokasi penempatan panel surya.
Kondisi yang paling tepat untuk memanfaatkan panel surya adalah ketika cuaca cerah namun sejuk, kondisi itu lebih baik daripada ketika musim kemarau yang sangat panas. Sehingga penyerapan cahaya matahari menjadi lebih baik.
Baca juga:
- Optimis Target Nol Emisi Karbon Tercapai , Panel Surya Semakin Dilirik
- Sejarah dan Komponen pada Panel Surya yang Perlu Anda Ketahui!
Ada beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk meminimalisasi panas yang diterima panel surya, yaitu dengan memasang panel surya beberapa meter dari atas atap. Hal ini dilakukan agar ada jalur masuk angin di bawah panel surya sehingga dapat menurunkan suhu yang diterimanya.
Pemilihan warna pada panel surya juga merupakan salah satu komponen yang tidak boleh dilupakan, pemilihan warna yang terang dapat mengurangi jumlah panas yang diserapnya.
Lalu yang terakhir, alangkah lebih baik jika komponen elektronik panel surya ditempatkan di tempat yang teduh supaya dapat mengurangi suhu panas pada sistemnya.
Referensi:
[1] Dampak Panas Matahari pada Sistem Panel Surya
[2] Gelombang Panas Ternyata Bikin Kinerja Panel Surya Tak Efektif
4 Comment
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?
Can you be more specific about the content of your article? After reading it, I still have some doubts. Hope you can help me.