Hyundai Semakin Melebarkan Pasar Mobil Listrik di Indonesia

  • Di tahun 2022, penjualan mobil listrik Indonesia meningkat pesat.
  • Sebelumnya di tahun 2020-2021 penjualan mobil listrik hanya berpusat di Jabodetabek, tetapi kini di seluruh kota di Indonesia sudah banyak mobil listrik yang diperjualbelikan.
  • Di tahun ini, kesadaran masyarakat mulai tumbuh diikuti dengan semakin banyaknya pembangunan SPKLU sehingga mengurangi kekhawatiran masyarakat yang ingin beralih ke kendaraan listrik.

Pada bulan Maret lalu, Hyundai resmi meluncurkan mobil listrik terbarunya, yaitu Hyundai Ioniq 5 dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS). Hyundai ioniq 5 ini diklaim sebagai mobil futuristik karena desain modernnya yang sangat menarik perhatian.

Dengan diluncurkannya seri terbaru mobil listrik dari Hyundai membuat pasar mobil listrik ini semakin melebar, karena masyarakat menjadi lebih familiar dan merasa sudah tidak asing dengan keberadaan mobil listrik di Indonesia.

Di tahun 2022, penjualan mobil listrik Indonesia meningkat pesat. Sebelumnya di tahun 2020-2021 penjualan mobil listrik hanya berpusat di Jabodetabek, tetapi kini di seluruh kota di Indonesia sudah banyak mobil listrik yang diperjualbelikan. Terutama di Bali yang memiliki infrastruktur paling baik dibanding kota-kota lainnya.

“Harapannya semakin ke depan dari segi knowledge dan kesadaran semakin meningkat terhadap adanya mobil listrik di Indonesia. Menurut saya, pengaruh orang lain yang paling bisa meningkatkan kesadaran masyarakat. Juga harapan saya pembangunan pabrik baterai mobil listrik bisa lebih banyak biar harga mobil dan baterainya bisa lebih murah, jadi lebih terjangkau harga produknya.” Kata Sigit Wahyu Anggoro, selaku COO di Hyundai Gowa yang diwawancarai beberapa waktu lalu.

Pak Sigit sapaannya, telah berkecimpung di bidang kendaraan listrik selama 5 tahun. Sebelumnya ia bekerja di bidang telekomunikasi selama 10 tahun hingga akhirnya ia memutuskan untuk bekerja di bidang otomotif. Karirnya saat ini cukup relevan dengan jurusan yang ia ambil sewaktu kuliah dulu, Pak Sigit merupakan alumni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) di Surabaya dan mengambil program studi Teknik Lingkungan.

Latar belakang teknik lingkungan dan telekomunikasi ini telah membawa Pak Sigit untuk bekerja di bidang yang beberapa tahun lalu masih diragukan eksistensinya. Lalu, bagaimanakah tanggapan Pak Sigit terkait keberadaan mobil listrik yang kini justru menjadi buah bibir di masyarakat Indonesia? Berikut rangkuman wawancaranya:

Bagaimana perkembangan mobil listrik sejak pertama kali diluncurkan di Indonesia sampai saat ini?

Perkembangan jauh lebih melesat di tahun 2022, di tahun-tahun sebelumnya (2020-2021) pihak yang pekerjaannya berkecimpung di kendaraan listrik masih mengedukasi masyarakat terkait pentingnya peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan berbahan bakar non fosil.

Edukasi tersebut juga mencakup kelebihan yang akan didapat jika beralih ke kendaraan listrik, seperti pengisian daya yang bisa dilakukan di rumah, perbandingan dari segi ekonomis yang jauh lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan BBM, garansi baterai selama 8 tahun, garansi sparepart 3 tahun, serta garansi jasa perbaikan selama 3 tahun.

Di tahun ini, kesadaraan masyarakat mulai tumbuh diikuti dengan semakin banyaknya pembangunan SPKLU sehingga mengurangi kekhawatiran masyarakat yang ingin beralih ke kendaraan listrik.

Baca juga:



Bagaimana latar belakang pasar masyarakat yang menggunakan mobil listrik, khususnya Hyundai Ioniq?

Segmentasi masyarakat sejauh ini ada perkembangan yang cukup signifikan. Di awal saat pertama kali diluncurkannya mobil listrik, orang-orang yang membeli hanya yang memiliki kemampuan finansial dan peduli terhadap lingkungan. Sedangkan saat ini pasar semakin melebar sehingga semakin banyak orang yang semakin peduli terhadap kesehatan lingkungan dan beralih menggunakan kendaraan listrik.

Tantangan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia yang seharusnya bisa ditingkatkan lagi?

Tantangan utama ada di kecepatan pengisian dayanya, jika di BBM kita hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk mencapai full, di mobil listrik memerlukan waktu hingga satu hari untuk bisa full . Hal itu juga tergantung pada jenis mesin dan watt yang digunakan.

Tantangan lainnya juga mengenai masalah jumlah SPKLU di Indonesia yang masih belum tersebar merata, jadi khawatir jika di tengah perjalanan dayanya habis sulit untuk menemukan charging station. Namun, hal itu sebenarnya bisa diatasi jika semua elemen masyarakat ikut berpartisipasi dengan adanya eksistensi mobil listrik.

Hal-hal yang bisa dilakukan, yaitu para pelaku ekonomi bisa berinvestasi mendirikan charging station di tempat-tempat umum, seperti mall, hotel, serta restaurant.

Apakah Hyundai memiliki program-program untuk mengedukasi masyarakat terkait pentingnya beralih ke kendaraan listrik?

Edukasi sudah dilakukan sejak awal diluncurkannya mobil listrik di Indonesia, tepatnya di tahun 2020. Namun, edukasi itu menjadi terhambat selama 2 tahun karena pandemi, sehingga Hyundai hanya melakukan edukasi melalui program webinar di beberapa universitas dan sekolah. Sewaktu adanya Formula E di Jakarta, pihak Hyundai juga melakukan edukasi langsung ke masyarakat.

Adakah kemudahan yang ditawarkan Hyundai kepada konsumen yang membeli mobil listrik?

Sebelumnya pemerintah memberikan kemudahan kepada masyarakat yang menggunakan mobil listrik, yaitu pembebasan ganjil genap. Pajak yang dikeluarkan juga jauh lebih murah karena mendapat subsidi dari pemerintah.

Hyundai menawarkan adanya paket pembiayaan, seperti bunga rendah atau DP rendah. Bengkel Hyundai juga sudah banyak tersebar di Indonesia sehingga memudahkan konsumen untuk melakukan perbaikan. Selain itu, Hyundai juga memiliki mobile service, yaitu layanan untuk memanggil jasa perbaikan ke rumah.

Bagaimana testimoni dari para konsumen yang sudah menggunakan mobil listrik?

Sejauh ini pendapat para konsumen terhadap mobil listrik merasa sangat puas, rantai konsumen semakin melebar karena pengaruh para influencer juga. Hal itu dapat dilihat dari semakin banyaknya pengguna mobil listrik di jalan raya.

Baca juga:



Harga baterai mobil listrik masih tergolong mahal dan sulit ditemukan, bagaimana solusinya jika baterai mobil istrik rusak?

Komponen di dalam baterai mobil listrik terdiri dari beberapa sel yang bertugas untuk fungsi-fungsi khusus, jika baterainya rusak tidak semua sel di dalam baterai tersebut rusak juga, jadi hanya satu atau beberapa sel rusak yang perlu diperbaiki.

Pabrik baterai mobil listrik di Indonesia masih dalam tahap pembangunan dan ada 2 pabrik besar yang akan dibangun, yaitu di Batang dan Cikarang. Diharapkan dalam kurun waktu dekat apabila pabrik tersebut sudah dirampungkan, baterai bisa lebih mudah diproduksi di Indonesia dan tentunya mempengaruhi harga baterai menjadi lebih murah.

Harga mobil listrik dipengaruhi oleh harga baterainya, jadi apabila harga baterai lebih murah otomatis harga mobil listrik pun menjadi lebih murah juga, sehingga harganya lebih terjangkau dan semakin banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Referensi:

Wawancara langsung dengan Bapak Sigit Wahyu Anggoro, selaku COO Hyundai Gowa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *