PLTS Mulai Merata di Indonesia

PLTS
  • Wilayah Timur Indonesia telah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pertama  di Perguruan Tinggi Kawasan Indonesia Timur.
  • Untuk  mencapai target bauran energi terbarukan 23% di tahun 2025, seluruh pihak yang terlibat harus melakukan sinergi untuk pencapaiannya.   
  • SUN Energy sebagai pengembang energi surya, hingga saat ini telah mencatatkan sembilan proyek PLTS di lembaga pendidikan Tinggi.

Untuk  mencapai target bauran energi terbarukan 23% di tahun 2025, seluruh pihak yang terlibat harus melakukan sinergi untuk pencapaiannya. Pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, asosiasi, komunitas, serta masyarakat umum berkontribusi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing dengan tujuan yang sama, melepaskan diri dari ketergantungan energi fosil untuk beralih menggunakan energi terbarukan yang ramah lingkungan.

Dan juga kehadiran energi bersih di Kawasan Pendidikan turut berperan sebagai promotor terhadap para pelajar sebagai generasi muda mengenai urgensi penggunaan energi baru terbarukan di masa sekarang hingga masa mendatang.

“Kami terus bekerja untuk mencari cara yang terbaik untuk solusi konkrit yaitu penambahan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). EBT (Energi Baru Terbarukan) khususnya PLTS harus bertambah secara kapasitas,” ujar Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi  (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, saat acara Launching Data Platform dan Seminar Studi Hosting Capacity di Jakarta, Kamis (16/06).

Baca juga :



Sedangkan Ketika melihat wilayah Timur Indonesia telah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pertama  di Perguruan Tinggi Kawasan Indonesia Timur.

Sederet nama institusi pendidikan tinggi telah diketahui memanfaatkan energi bersih melalui instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Universitas Negeri Manado yang berlokasi di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ini merupakan lembaga pendidikan tinggi pertama di kawasan Indonesia Timur yang memanfaatkan energi baru terbarukan, khususnya energi.

“Oleh karena itu, kami berterima kasih atas kolaborasi yang dilakukan bersama SUN Energy dan WIKA Energi untuk membangun PLTS On-Grid berkapasitas 400 kWP dan harapannya Laboratorium PLTS dapat menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa Unima,” jelasnya. “Lebih daripada itu, melalui instalasi PLTS, Universitas Negeri Manado telah mengambil peran dalam upaya transisi energi untuk mencapai Indonesia bebas emisi karbon pada tahun 2060 mendatang serta mendukung pengembangan keilmuan di sektor energi baru terbarukan yang terus berkembang di Indonesia,” ungkap Prof.Deitje.

Baca juga :



SUN Energy sebagai pengembang energi surya, hingga saat ini telah mencatatkan sembilan proyek PLTS di lembaga pendidikan Tinggi, yaitu Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Institut Teknologi Bandung (ITB), Vokasi Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas HKBP Nommensen Medan, Institut Teknologi Del, Universitas Tanjungpura, Institut Teknologi Nasional Malang, dan Politeknik Negeri Bengkalis.

Baik menjadi penunjang proses pembelajaran seputar energi baru terbarukan, hingga turut mengembangkan ilmu pengetahuan seputar energi baru terbarukan di Indonesia.


Editor: Gede Herry Arum Wijaya

Referensi:
[1] PLTS Pertama Dibangun di Perguruan Tinggi Kawasan Indonesia Timur (mediaindonesia.com)
[2] Penggunaan PLTS Atap di Jawa, Madura, dan Bali Tumbuh Pesat (mediaindonesia.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *