Gambar: Teknologi Desalinasi Air Bersih dari Kuantech
Sumber: Dokumentasi Tim Kuantech

• Kuantech merupakan perusahaan rintisan yang berdiri pada tahun 2021, perusahaan ini berfokus untuk memberikan elektrifikasi di desa sekitar Pulau NTT yang belum mendapat aliran listrik.
• Inovasi yang dikembangkan Kuantech berperan penting dalam menyediakan akses energi bersih ke daerah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia.
• Berbagai program inkubasi yang ditawarkan, semoga anak-anak muda yang bisa melihat hal ini sebagai peluang besar terlepas mereka tidak tinggal di Pulau Jawa atau Sumatera.

Kuantech, Perusahaan rintisan asal Nusa Tenggara Timur berhasil memenangkan Juara III pada kompetisi Festival energi terbarukan Spark 2022 yang diselenggarakan oleh New Energy Nexus (NEX) Indonesia.

Dalam wawancara (15/6/22) Ben, selaku Founder Kuantech, menjelaskan pertama yang harus dilakukan oleh para pemegang jabatan di suatu perusahaan rintisan adalah cari dahulu masalah sekitar yang belum terselesaikan, atau yang belum ada solusinya.

“Orang kebanyakan bingung harus mulai dari mana, kalau menurut saya kalian itu harus mulai dari apa yang bisa kita lakukan. Kita kadang melupakan fakta bahwa permasalahan itu ada, dan kita mencoba berpikir tentang masalah yang jauh sekali. Jadi yang paling penting dalam membuat suatu perusahaan rintisan apalagi berbasis teknologi adalah cari masalah yang belum ada penyelesaiannya” papar Ben.

Sebelumnya, Kuantech merupakan perusahaan rintisan yang berdiri pada tahun 2021, perusahaan ini berfokus untuk memberikan elektrifikasi di desa sekitar Pulau NTT yang belum mendapat aliran listrik. Selain itu Kuantech juga berfokus pada permasalahan air bersih di NTT.

Lebih lanjut, atas keberhasilan Kuantech merebut Juara III pada kompetisi tersebut atas inovasinya yaitu Hybrid Atmospheric Water Generator (AWG) dan desalinasi yang menghasilkan air bersih dari proses desalinasi maupun kondensasi.

Inovasi yang dikembangkan Kuantech berperan penting dalam menyediakan akses energi bersih ke daerah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia. Kuantech membuat alat pengubah udara menjadi air dan desalinasi air laut menggunakan energi surya.

Baca Juga

• Kuantech Creates Technology to Solve Water Problems in NTT
• Kementerian ESDM Luncurkan Kursus Online Indikator Efisiensi Energi, Bersama IEA

Waktunya Anak-Anak Daerah untuk Maju

Disamping itu, Ben juga menambahkan bahwasanya yang harus diperhatikan oleh tim perusahaan rintisan adalah mancoba untuk mengikuti program inkubasi, karena di dalam inkubasi ini perusahaan dapat melakukan evaluasi mengenai produk-produk yang telah dihasilkan dan bagaimana menyelesaikannya.

Baca Juga

• PLN Focuses on Accelerating the Electric Vehicle Ecosystem in Transition Energy
• Mitigasi Perubahan Iklim dengan Percepatan Energi Terbarukan

“Kami (Kuantech) juga dahulu ikut program incubator, dan itu ternyata sangat menolong kami apalagi dengan berbagai jenis pendampingan dengan pakarnya tentu menambah keterampilan. Saya pikir, disinilah kesempatan para start up dapat mengembangkan temuannya” ujar Ben.

Menurut Ben, dengan adanya berbagai program inkubasi yang ditawarkan, semoga anak-anak muda yang bisa melihat hal ini sebagai peluang besar terlepas mereka tidak tinggal di Pulau Jawa atau Sumatera, dengan adanya akses informasi yang masif dapat membuktikan bahwa anak-anak muda khsususnya di daerah dapat maju termasuk dalam pengembangan energi terbarukan.

Referensi:
[1] Hasil Wawancara Langsung Bersama Pak Ben, Founder Kuantech (Kuan Timor Technology)