- PLTA atau Pembangkit Listrik Tenaga Air bekerja dengan cara merubah energi potensial dari bendungan (dam) atau air terjun menjadi energi mekanik dengan bantuan turbin air dan dari energi mekanik menjadi energi listrik dengan bantuan generator.
- Energi air ini merupakan sumber energi potensial yang belum termanfaatkan secara optimal.
- Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 70.000 mega watt (MW).
Pada umumnya, energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi pengembangan pembangunan suatu bangsa. Pemanfaatan secara tepat guna energi listrik akan merupakan suatu alat yang ampuh untuk merangsang pertumbuhan perekonomian negara. Berdasarkan alasan tersebut, dapat dimengerti apabila pada akhir-akhir ini permintaan akan pembangkit energi listrik semakin meningkat di negara-negara seluruh dunia.
Selain energi matahari dan angin, dari siklus hidrologi air, kita dapat memanfaatkan energi air dari ombak atau gelombang, arus sungai atau pun energi potensial air akibat dari perbedaan ketinggian muka air.
Energi air ini merupakan sumber energi potensial yang belum termanfaatkan secara optimal.Secara umum, pemanfaatan sumber energi ini dilakukan pada skala yang besar yang mengakibatkan biaya yang dibutuhkan menjadi besar.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar 70.000 mega watt (MW). Potensi ini baru dimanfaatkan sekitar 6 persen atau 3.529 MW atau 14,2 persen dari jumlah energi pembangkitan PT PLN.
Sebagai perbandingan, potensi tenaga air di egara-negara bekas Uni Sovyet yang disebut Commonwealth of Independen States (CIS) mencapai 98.000 MW dengan jumlah bendungan sekitar 500 buah dengan keseluruhan daya terpasang PLTA 66.000 MW atau sekitar 67 persen dari potensi yang tersedia.
Peluang pembangunan PLTA di Indonesia masih besar, apalagi Indonesia masih dilanda kesulitan bahan bakar minyak (BBM).Pemanfaatan sumber daya air sebagai salah satu sumber energi primer yang terbarukan bisa disinergikan dengan memanfaatkan air untuk meningkatkan ketahanan pangan.Selain itu, PLTA juga dapat menjadi jawaban untuk pembangkit yang tidak menghasilkan CO2.
Baca Juga
- Ini dia, Persebaran Energi Hidro di Indonesia
- Pembangkit Mikro Hidro, Tumpuan Transisi Menuju Energi Bersih dan Terbarukan
Cara Kerja PLTA
Sebelumnya kita harus tahu apa itu PLTA, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bekerja dengan cara merubah energi potensial dari bendungan (dam) atau air terjun menjadi energi mekanik dengan bantuan turbin air dan dari energi mekanik menjadi energi listrik dengan bantuan generator.
Kapasitas daya yang dihasilkan PLTA diseluruh dunia ada sekitar 675.000 MW atau setara dengan 3,6 milyar barrel minyak atau sama dengan 24 % kebutuhan listrik dunia yang digunakan oleh lebih 1 milyar orang. Komponen – kompnen dasar PLTA berupa bendungan (dam), turbin, generator dan transmisi.
Baca Juga
- China Manfaatkan Tenaga Surya dan Angin untuk Proyek Terbarukan Hidrogen Hijau
- Peran Tenaga Mikro Hidro dalam Bauran Energi Terbarukan
PLTA merubah energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan energi listrik. Turbin mengkonversi tenaga gerak jatuh air ke dalam daya mekanik. Kemudian generator mengkonversikan daya mekanik tersebut dari turbin ke dalam tenaga elektrik.
Jenis PLTA ada banyak, mulai yang berbentuk “mikro-hidro” dengan kemampuan mensupalai untuk beberapa rumah saja sampai berbentuk raksasa seperti Bendungan Karangkates yang menyediakan listrik untuk berjuta – juta orang-orang.
Referensi:
[1] “Prinsip Kerja dan Komponen – Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)”