Top 10 HACKATHON (Kompetisi Pengembangan Inovasi dan Bisnis) dari New Energy Nexus Indonesia

Ajang kompetisi yang rutin dilakukan oleh New Energy Nexus Indonesia dengan tujuan membuka peluang untuk membangun startup di bidang energi bersih dan memfasilitasi peserta menemukan solusi dari berbagai permasalahan, seperti Energy Access, Decarbonization, Smart Mobility, Climate Fintech, dan Energy Efficiency.

Selama Januari-Mei 2022, NEX menjaring 82 tim dan membimbing 47 tim (inovator dan startup) melalui Hackathon Bootcamp roadshow yang diselenggarakan di 5 region secara online. Setelah berbagai seleksi, terpilih 10 startup/tim yang maju ke sesi mentoring dan mengikuti Demo Day – Sesi presentasi tentang inovasi yang diajukan, yang kan dinilai oleh para juri, 3 tim pemenang dan 1 tim favorit akan mendapatkan total hadiah 100 juta rupiah.

Berikut 10 Tim Hackathon:

1.   GEOLABX (SMART MOBILITY)

GeolabX membuat kapal listrik tanpa awak, atau yang disebut Unmanned Surface Vehicle (USV), dengan dimensi yang cukup portable untuk digunakan dalam kegiatan operasional di perairan.

Berkantor pusat di Bandung, Jawa Barat, GeolabX berusaha memecahkan berbagai macam permasalahan yang dialami oleh pengguna kapal, diantaranya:

●         Banyaknya polusi CO2 dari kapal

●         Kesalahan manusia (human error) saat berlayar dan bekerja di atas kapal

●         Sulit mengakses area air yang tercemar

●         Sulit mengakses perairan yang penuh dengan satwa liar

●         Menyelamatkan orang-orang yang hanyut di air

Unmanned Surface Vehicle (USV) telah dirancang untuk berlayar dan dapat dioperasikan dari jarak jauh dibeberapa area perairan: danau, pelabuhan, sungai, kanal, kolam. Dilengkapi dengan berbagai macam sensor, efektor, dan perangkat lunak untuk pengoperasiannya.

Melalui inovasinya, GeolabX menghasilkan lebih sedikit emisi Gas Rumah Kaca, terutama jika USV didayai oleh energi terbarukan. GeolabX juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat lokal, khususnya bagi komunitas yang menggunakan kapal sebagai kendaraan mencari mata pencahariannya. Hal ini juga membuka peluang green jobs, khususnya bagi peneliti dan mahasiswa di bidang kelautan agar hasil penelitiannya dapat diterapkan, dan sebagai sarana berbagi dan bertukar pikiran

2.   SMARTFOCS (ENERGY ACCESS)

SMARTFOCS POWER (Smart Floating Ocean Current and Solar Hybrid Power Generation System) yang terintegrasi dengan Keramba Jaring Apung dan Ice Maker. Smartfocs mengkombinasikan pembangkit listrik tenaga arus laut (PLTA) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) untuk menghasilkan energi yang dapat digunakan oleh komunitas pesisir dan ice maker. Beroperasi di Batam, Kepulaian Riau, Smartfrocs menyasar pulau-pulau kecil.

Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, rasio elektrifikasi di Indonesia baru mencapai 99,28%. Hal ini dikarenakan pulau- pulau kecil sulit dijangkau oleh akses PLN sebab letaknya yang terisolir dan jauh dari pulau induk. Terbatasnya infrastruktur dasar seperti listrik menyebabkan tingkat kesejahteraan dan pendapatan masyarakat pulau-pulau kecil rendah. Krisis energi listrik yang dialami oleh masyarakat pesisir ini menimbulkan banyak permasalahan baru diantaranya tidak adanya akses listrik untuk penerangan rumah masyarakat dan penggunaan peralatan utilitas masyarakat. Di sisi lain, masyarakat pesisir khususnya para nelayan membutuhkan tempat penyimpanan ikan hasil tangkapan mereka seperti cold storage. Namun, karena keterbatasan energi listrik, hal ini belum bisa terpenuhi.

Inovasi Teknologi Smartfocs ini dapat memberikan akses energi listrik terbarukan yang ramah lingkungan kepada masyarakat di pulau- pulau terpencil yang tidak memiliki akses energi dan juga memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan karena teknologi ini menghasilkan nol emisi karbon. Selain itu, Smartfocs dapat meningkatkan pendapatan komunitas lokal melalui adanya penyewaan cold storage yang lebih mudah dijangkau dan lebih murah. Adanya bisnis budidaya ikan kerapu pada keramba jaring apung juga dapat memberikan peluang lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

3.   BERKELA (ENERGY EFFICIENCY)

Berkela memiliki misi untuk mempercepat penerapan efisiensi & konservasi energi di semua sektor di Indonesia dengan berkolaborasi. Berkela menyediakan platform yang menghubungkan pengguna (industri & bangunan) dengan informasi yang relevan, penyedia solusi (produk, layanan, pemodal), dan sumber daya (alat, dll.).

Beroperasi di Jakarta, Berkela berupaya untuk mengisi kesenjangan dalam ketersediaan tenaga ahli dan teknologi yang yang dibutuhkan di pasaran, serta menjembatani masyarakat yang ingin menggunakan produk efisiensi & konservasi energi. Terlebih lagi, masih terbatasnya akses ke informasi, produk & layanan yang relevan, juga biaya lebih tinggi dibandingkan dengan opsi tradisional (fossil fuled) menjadi hambatan yang dialami masyarakat yang ingin transisi ke energi terbarukan.

Berkela hadir untuk memberikan solusi, untuk membuat penggunaan energi lebih efisien sehingga dapat menurunkan emisi gas rumah kaca, meningkatkan produktivitas, serta menciptakan iklim bisnis yang sehat antara penyedia layanan efisiensi energi dan konsumen.

4.   BANGSAIN (WASTE MANAGEMENT/CLIMATE FINTECH)

Bangsain membuat platform digital yang mengintegrasikan konsumen, bank sampah, dan pengumpul sampah dalam satu ekosistem. Dengan platform ini, semua pihak dapat memantau rute pengelolaan sampah dan data pemanfaatan sampah, sehingga sampah terkelola dengan lebih efektif dan efisien.

Beroperasi di Jakarta, Bangsain memetakan 4 masalah mengapa manajemen sampah belum terkelola dengan baik, diantaranya karena proses pengumpulan sampah yang belum jelas, akses manajemen sampah ramah lingkungan yang sulit diakses, belum banyak tempat mendaur ulang sampah, serta rendahnya minat dan informasi masyarakat terkait dengan pentingnya pengelolaan manajemen sampah yang ramah lingkungan.

Untuk itu, Berkela membuat sistem manajemen sampah berbasis digital dengan fungsi utama:

●         Menghubungkan konsumen/industri, bank sampah dan pengumpul.

●         Fitur penjemputan dan pengantaran sampah yang memudahkan konsumen

●         Menyediakan statistik pemanfaatan sampah

●         Fitur reward dengan memberikan poin dan hadiah sebagai nilai tukar limbah/sampah

Dengan adanya Bangsain, diharapkan dapat berkontribusi pada penurunan 86ton sampah plastik di Indonesia mengurangi 373.991 gigaton CO2e, penataan kembali alur pengelolaan sampah yang berdampak pada peningkatan partisipasi masyarakat, memberdayakan semua pihak yang terlibat dalam alur manajemen pengelolaan sampah serta mendapatkan manfaat ekonomi.

5.   AGRARISE

Berlokasi di Jogjakarta, Agrarise menerapkan Sistem Pertanian Digital Hijau dengan memotong rantai distribusi dan memanfaatkan energi terbarukan untuk mengurangi jejak karbon, biaya produksi, dan meningkatkan hasil panen melalui AR farm yang terintegrasi, Nest Store, dan Agrarise Applications. Sistem Pertanian Digital Hijau Agrarise ditujukan untuk meningkatkan rantai pasokan produk pertanian namun di sisi lain juga meminimalisasi jejak karbon dan menghindari kualitas produk pertanian yang buruk. Agrarise memberikan solusi dari tingginya jejak karbon yang dihasilkan dalam proses bahan mentah pertanian sampai ke konsumen. Proses agrikultur konvensional pun memiliki jejak karbon yang tinggi, yang menghabiskan nutrisi tanah dan mengganggu siklus karbon alami.

Dengan adanya Agrarise, petani dapat meningkatkan hasil panen, ketersediaan pasok sayuran di pasar jadi lebih stabil, dan dapat meningkatkan perekonomian para petani. Agrarise juga berupaya untuk mengurangi jejak karbon sebesar 2.160ton CO2e dan meningkatkan kesadaran petani terhadap penerapan pertanian hijau untuk mencapai program SDGs

Foto produk: https://drive.google.com/drive/folders/11UPBRD15ip3_5gT7PqU94iYYUp6NW1l4?usp=sharing

6.   INFINERGY (DECARBONIZATION)

Berangkat dari misi untuk meratakan akses listrik di daerah 3T, Infinergy membuat Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro (PLTPH) untuk menunjang energi listrik fasilitas publik bagi pariwisata dan daerah 3T. Infinergy berupaya untuk meratakan dan menyalurkan energi listrik daerah 3T dengan menyalurkan dana CSR dan membangun pembangkit listrik piko dengan maintenance rendah yang mudah ditransportasikan. Infinergy menyediakan pembangkit listrik Piko-hidro untuk meningkatkan penilaian energi bersih bagi perusahaan dan desa wisata.

Foto Produk: bit.ly/InfinergyDocumentation

7.   SANGKARA

Sebuah platform berbasis aplikasi bank sampah yang memiliki fokus proyek langsung dalam upacara adat di Bali. Sangkara menawarkan solusi untuk mengumpulkan sampah organik maupun anorganik dari acara tersebut yang dapat dimonetisasi melalui bank sampah digital mereka.

Jumlah sampah Indonesia yang mencapai 67,8 juta ton per tahun, di sisi lain, ketersediaan bank sampah yang masih sedikit, hanya 11.616 unit untuk seluruh Indonesia. Bisnis bank sampah yang lambat pertumbuhannya dan bahkan cenderung berhenti operasional karena manajemen manual, silo mentality dan tidak berorientasi pada profit. Dengan adanya Sangkara, menambah kesempatan masyarakat Bali untuk membentuk sociopreneur baru di bidang pengelolaan sampah dengan perputaran nilai ekonomi rata – rata saat ini sebesar 3 juta rupiah per bulan per bank sampah. Manajemen pengelolaan sampah berbasis sumber yang lebih baik dengan melakukan pengolahan sampah organik dan anorganik beserta monetisasinya dengan jumlah total sampah saat ini yang sudah terkelola mencapai 13 ton.

Foto Produk: https://drive.google.com/drive/folders/1-e6iorFwjbeIYX68bDIRMmqhjFl8XMZD?usp=sharing

8.   KUANTECH

Kuantech memiliki invoasi teknologi yang disebut Hybrid Atmospheric Water Generator (AWG) dan desalinasi yang menghasilkan air bersih baik dari proses desalinasi maupun kondensasi. Inovasi ini berperan penting dalam menyediakan akses energi bersih ke pesisir pantai dan pulau-pulau kecil Indonesia. Beberapa tempat di Indonesia seperti pulau-pulau kecil, dan pesisir masih bermasalah dengan ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Masalah ini terjadi hampir setiap tahun. Fakta di lapangan menunjukkan, tidak semua daerah pesisir dan pulau-pulau kecil memiliki sumber air bersih. Pada beberapa daerah, air bersih harus didatangkan/diambil dari luar pulau. Akibat dari kurangnya ketersediaan air bersih, warga terbiasa mengkonsumsi air asin yang berakibat buruk pada kesehatan. Selain itu, kurangnya ketersediaan air bersih dapat berpotensi menjadi sumber konflik sosial ditengah masyarakat.

Umumnya solusi yang ditawarkan orang akan membuat sumur bor. Tapi kondisi pada tiap daerah berbeda. Tidak semua daerah memiliki sumber air tanah. Oleh karenanya, perlu dicarikan solusi yang lain untuk menjawab permasalahan tersebut. Untuk itu, Kuantech membuat Alat Pengubah Udara Menjadi Air dan Desalinasi Air Laut Menggunakan Energi Surya. Inovasi yang kami tawarkan adalah Hybrid Atmospheric Water Generator (AWG) dan Desalinasi. Alat ini sendiri akan bekerja untuk menghasilkan air bersih dari proses desalinasi dan dari udara. Dalam satu sistem alat ini akan ada 2 saluran yang bekerja secara bersamaan untuk menghasilkan air. Pada saluran pertama udara sekitar yang lembab akan ditarik untuk diekstraksi. Udara yang ditarik akan dikondensasi menjadi air di ruang kondensasi. Proses ini dikenal dengan Atmospheric Water Generator (AWG).

Saluran kedua, terjadi proses desalinasi aur laut/air payau. Proses ini akan menghasilkan vapor yang cukup banyak. Vapor sudah dihasilkan ini akan ditarik ke ruang kondensasi untuk selanjutnya dikondensasi menjadi air. Alat ini akan bekerja 24 jam. Daya listrik alat sebesar 800 watt dengan menggunakan listrik dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Foto produk: https://www.instagram.com/p/CeN3XOmLKc7/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

9.   SREG (OFF-GRID ENERGY ACCESS)

SREG menyediakan solusi teknologi offgird untuk mendukung akses ke penerangan yang lebih bersih, akses ke clean cooking dan air bersih kepada kampung adat di Sumba. Dengan inovasi ini, para penerima manfaat yang dituju dapat memiliki peningkatan produktivitas dan kualitas hidup yang lebih baik. SREG Membantu perusahaan energi lokal/startup untuk memberikan layanan mereka melalui proyeknya, serta pemerintah desa dalam mengembangkan/mendukung pengembangan energi hijau melalui pendanaan desa. Instalasi dan implementasi Solar PV dan teknologi energi bersih lainnya juga diperuntukkan bagi masyarakat adat agar dapat akses listrik yang lebih stabil.

Link foto produk:

●   https://www.instagram.com/solutions4offgrid/?hl=en

●   https://sregproject.wordpress.com/

●   https://www.youtube.com/playlist?list=PLgo3Fu1D8vgS4yb54E_OYOEVQdAEvT_V-

10.   WAUS ENERGY

WAUS memiliki inovasi pengolahan sampah plastik dan minyak goreng bekas menjadi bahan bakar biosintetik untuk memasak. Target pasar yang dituju adalah UMKM di bidang kuliner, dengan manfaat yang didapat dari pengurangan biaya memasak. Menyadari banyaknya limbah Minyak goreng bekas dan sampah plastik yang berpotensi mencemari lingkungan, serta minimnya alternatif bahan bakar selain gas LPG/Minyak tanah, WAUS Energy mengubah sampah plastik dan minyak goreng bekas menjadi bahan bakar biosynthetic, energi terbarukan untuk memasak.

Dampak Lingkungan:

●   Mencegah sampah plastik dan minyak goreng mencemari lingkungan.

●   Cegah emisi dan jejak karbon dari mobilisasi, produksi, distribusi dan konsumsi BBM fosil dengan mengganti ke bahan bakar biosynthetic.

●   Waus Energy bisa mendistrupsi industri minyak dan gas yang biasa membangun kilang berdampak pada pengrusakan lingkungan. Dengan cara menjadikan TPA sebagai sumber bahan baku dan lokasi produksi biosynthetic

Dampak Ekonomi

●   Sirkular ekonomi yang berkelanjutan dan membuka lapangan pekerjaan bagi Penghasil Sampah – Pemulung – Pengumpul – Produsen – Agen – Pengecer – Pengguna hingga Pemerintah/Stakeholder

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *