Panas Bumi, Andalan Indonesia Dalam Penuhi Transisi Energi

  • Energi panas bumi dinilai merupakan energi bersih yang ramah lingkungan dan mampu berproduksi ratusan tahun lamanya.
  • Sebelumnya, Asosiasi Panas bumi Indonesia (API) yang didukung oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM) akan menyelenggarakan kegiatan The 8th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2022.
  • Dalam mencapai agenda pembangunan ekonomi hijau yang berkelanjutan dan kemandirian energi nasional.

Panas bumi merupakan satu-satunya sumber energi baru terbarukan yang menunjukkan kenaikan peran dalam bauran pasokan energi primer di Indonesia. Meskipun demikian, peran panas bumi Indonesia masih relatif kecil.

Ditambah dampak pemanasan global yang semakin meningkat, kenaikan suhu sudah dirasakan di berbagai belahan dunia, seperti belakangan ini suhu di Jakarta mencapai 36 derajat, menjadi yang tertinggi.

Hal ini menunjukkan bahwa energi ramah lingkungan sudah sangat krusial untuk dikembangkan menggantikan energi fosil.

Energi panas bumi dinilai merupakan energi bersih yang ramah lingkungan dan mampu berproduksi ratusan tahun lamanya.

Baca Juga



Perlunya Perbincangan yang Komprehensif

Pengembangan panas bumi sebagai transisi energi harus terus berjalan, meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi.

“Panas bumi merupakan sumber energi yang dapat diandalkan dalam memenuhi kebutuhan energi ramah lingkungan saat ini dan di masa depan sebagai energi yang handal sehingga dapat dikatakan bahwa panas bumi merupakan sumber energi yang unggul,” papar Ketua Umum Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) Prijandaru Effendi di Jakarta, Selasa (17/5).

Sebelumnya, Asosiasi Panas bumi Indonesia (API) yang didukung oleh Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (ESDM) akan menyelenggarakan kegiatan The 8th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2022 yang akan diselenggarakan pada tanggal 14-16 September 2022 mendatang di Jakarta Convention Center

Melalui forum ini tentu akan selalu menjadi momen besar dalam mempertemukan lembaga pemerintah, pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, investor, perusahaan jasa, akademisi, dan analisis industri panas bumi untuk berbincang bersama, berbagi perkembangan terbaru mengenai industri panas bumi.

Baca Juga



Dalam keterangannya, Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan & Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana menyatakan pemerintah senantiasa memberikan dukungan bagi pengembangan panas bumi dalam mencapai agenda pembangunan ekonomi hijau yang berkelanjutan dan kemandirian energi nasional.

“Dalam menjalankan hal ini diperlukan melibatkan berbagai pihak baik dari segi pemerintah maupun di luar pemerintah harus bersama-sama berkomitmen mengambil langkah-langkah strategis, terukur dan berkelanjutan untuk mencapainya,” jawabnya.

Hal yang sama juga dinyatakan oleh Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Harris Yahya, ia mengatakan pengembangan panas bumi memang membutuhkan investasi yang besar. Hal ini yang membuat pemanfaatan panas bumi untuk kelistrikan di tanah air kapasitasnya baru mencapai 2.292 MW atau 8,9 persen dari potensi atau sumber daya panas bumi yang dimiliki Indonesia.

Editor: Riana Nurhasanah

Referensi:

[1] “Pengembangan Industri Energi Alternatif”

[2] “Cadangan Panas Bumi RI Melimpah, Pemanfaatannya Jangan Setengah-setengah”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *