- Penggunaan kincir angin yang cocok untuk pulau kecil dengan syarat tiupan angin stabil dan besar.
- Kecepatan angin di Indonesi khususnya daerah pantai yang memiliki potensi angin besar.
- Kelebihan dan kekurangan terhadap pemasangan turbin angin.
Udara bertebaran dan tak terlihat yang biasa disebut angin, bisa jadi energi listrik? Bagaimana caranya? Kebutuhan listrik dari waktu ke waktu jumlahnya meningkat pesat. Perubahan tersebut akan mempengaruhi ketersediaan listrik yang sudah dinilai terbatas. Tenaga angin yang dikatakan gratis alias tidak berbayar dan tidak terbatas, dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Tenaga angin dinilai ramah lingkungan sebagai energi terbarukan di zaman sekarang ini.
Penggunaan energi angin di Indonesia sangat menguntungkan, mengapa? Karena Indonesia dikenal sebagai negara yang beriklim tropis dan potensi memiliki energi angin sangat tinggi. Cara kerja pembangkit listrik ini dengan menggunakan kincir angin yang terus menerus diputar untuk menggerakan baling-baling pada generator di bagian belakang kincir angin dan alhasil jadilah tenaga listrik.
Baca juga:
- Kok Bisa Angin Jadi Bauran Energi Terbarukan?
- PERTAMA KALI! ENERGI ANGIN DIGUNAKAN MANUSIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Kincir angin ini dipercaya cocok untuk digunakan pada pulau-pulau kecil yang memiliki tiupan angin yang stabil dan kencang. Kincir angin yang biasa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik ini biasa dikenal sebagai turbin angin. Berdasar catatan sejarah, kincir angin atau turbin angin ini diciptakan oleh Pour La Cour pada waktu abad ke-19 bertempatan di negara Denmark tepatnya di daerah yang terpencil.
Cara di atas dikenal dengan PLTB yang memiliki kepanjangan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu. Berasal dari bahasa Sanskerta, yakni Bayu artinya angin. PLTB ini menggunakan alternator yaitu suatu alat yang digunakan untuk mengonversi energi mekanik menjadi energi listrik. Alternator ini selalu dimodifikasi atau diubah guna mendapatkan hasil yang efisien dan maksimal.
Pemanfaatan energi terbarukan tenaga angin pada tahun 2009 sudah terdapat hasil energi listrik dengan daya sebesar 159 GW atau sebanding dengan 2% dari jumlah konsumsi energi listrik di dunia. Angka sebelumnya diharapkan akan terus meningkat di angka 200 GW pada tahun 2010, dan makin meningkat dengan berjalannya waktu.
Siapakah negara yang paling memanfaatkan energi angin? Mereka ialah Amerika, Spanyol, Jerman, dan China. Mengapa Indonesia tidak termasuk? Indonesia merupakan negara beriklim tropis, kaya akan pantai-pantai dengan luas sepanjang 80.791,42 km yang dipercaya sebagai wilayah potensial untuk mengembangkan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu). Besar kecepatan angin di Indonesia mencapai 4 meter per detik sampai 5 meter per detik, akan tetapi di daerah tertetntu seperti daerah pantai bisa mencapai 10 meter per detiknya.
Dengan kecepatan tersebut, untuk membangun pembangkit listrik tenaga angin kurang dikatakan ekonomis. Namun, jika dibangun dengan ketinggian tertentu dan dengan besar diameter baling-baling pada kincir angin dibuat besar, akan dapat menghasilkan energi listrik dengan daya sebesar 10 hingga 100 kW (KiloWatt). Maka, inilah yang menyebabkan Indonesia tidak termasuk ke negara yang memanfaatkan energi angin paling besar.
Dalam pemanfaatan energi angin, untuk merancang turbin angin dan memodifikasikan alternator menjadi alat dengan kecepatan rendah harus melakukan beberapa tahapan. Dinamo yang digunakan akan mengeluarkan tegangan listrik dengan menggunakan tenaga angin. Kecepatan angin inilah yang memiliki kecepatan sebesar 3 hingga 7,1 meter per detik, dan kincir angin dapat berputar dengan kecepatan 50 hingga 500 rotasi per menitnya, serta tegangan listrik yang akan dikeluarkan dengan hasil maksimal yaitu sebesar 12,37 volt.
Lantas, bagaimana sistem kerja turbin angin? Secara sederhana dan singkatnya, tubin angin memiliki beberapa bagian inti yaitu bilah, poros, generator, dan tiang penyangga yang masing-masing memiliki fungsi. Energi kinetik dari angin akan menabrak bilah turbin angin sehingga bilah turbin angin berputar yang membuat porosnya berputar atau berotasi. Rotasi poros pada turbin angin akan menggerakan generator dan akhirnya menghasilkan listrik.
Walaupun dinilai banyak kelebihan dari pembangkit listrik tenaga angin karena sifatnya terbarukan, dinilai ramah lingkungan, serta tidak membuang gas emisi dalam penggunaannya. Pembangkit listrik tenaga angin memiliki kekurangan pula, di antaranya butuhnya lahan yang luas untuk pembangunan, memiliki aturan-aturan tinggi bangunan yang menghambat pembangunan pembangkit listrik ini. Terakhir, baling-baling yang berputar dapat menutupi cahaya matahari yang berkelap-kelip sehingga mengganggu pandangan warga setempat.
Editor: Riana Nurhasanah
Referensi:
Sumber Energi Listrik Alternatif
Saatnya Kembangkan PLTB di Indonesia
Mengubah Tenaga Angin Menjadi Energi Listrik
Inspirasi Energi: Bagaimana Cara Kerja Turbin Angin? Ini Penjelasannya