Kebutuhan Listrik di Indonesia Akan Terus Meningkat. Solusinya?

  • Saat ini, sumber daya energi dari sektor kelistrikan Indonesia mencapai 300 Terra Watthour (TWh) dengan kapasitas pembangkit terpasang sebesar 63 Giga Watt (GW)
  • Darmawan Prasodjo selaku Wakil Direktur Utama PLN mengatakan dengan asumsi pertumbuhan konsumsi listrik 4,6 persen, maka kebutuhan kelistrikan pada 2060 sebesar 1.800 TWh. Berarti akan ada penambahan kapasitas pada 2060 sebesar 1.500 TWh
  • Terkait upaya transisi energi kelistrikan Indonesia, Chairani meyakini akan ada risiko yang sangat mungkin terjadi, mulai dari sisi regulasi, lingkungan, operasional dan keuangan.

Saat ini, sumber daya energi dari sektor kelistrikan Indonesia mencapai 300 Terra Watthour (TWh) dengan kapasitas pembangkit terpasang sebesar 63 Giga Watt (GW). Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan listrik akan terus meningkat. Diperkirakan, pertumbuhan kebutuhan listrik Indonesia pada tahun 2060 mendatang mencapai 1.800 TWh.

Darmawan Prasodjo selaku Wakil Direktur Utama PLN mengatakan dengan asumsi pertumbuhan konsumsi listrik 4,6 persen, maka kebutuhan kelistrikan pada 2060 sebesar 1.800 TWh. Berarti akan ada penambahan kapasitas pada 2060 sebesar 1.500 TWh

Sementara itu, pemerintah telah mencanangkan proyek 35 giga watt (GW) yang didominasi oleh bahan bakar fosil. Namun proyek tersebut hanya mampu memberikan tambahan sebesar 21 GW atau sekitar 120 TWh pada total kebutuhan listrik.

Baca juga:



Adapun solusi yang akan diberikan oleh PLN adalah dengan menyiapkan peta jalan dukungan pengembangan EBT dan membuat Rencana Penambahan Pembangkit pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 atau Greener RUPTL.

Selain mengisi kekosongan energi sebanyak 230 GW hingga tahun 2060 mendatang, rencana ini pun berguna untuk mewujudkan Zero Carbon pada 2060 seperti yang telah ditargetkan pemerintah. Diketahui, saat ini, kapasitas terpasang pembangkit PLN telah mencapai 63,3 persen.

Rencananya dalam 10 tahun ke depan, PLN akan menambah pembangkit baru sebesar 40,6 GW dengan porsi Energi Baru Terbarukan sebesar 20,9 GW atau sekitar 51,6 penambahan. Juga, PLN berencana untuk mengistirahatkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebesar 1,1 GW.

Baca juga:



Langkah lain yang diambil yaitu penggantian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)/Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG)/Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) tua sebesar 3,6 GW. Sehingga, kapasitas pembangkit PLN pada tahun 2030 menjadi 99,2 GW.

Lebih lanjut, PLN harus tetap mempertimbangkan kondisi supply and demand agar kondisi oversupply yang saat ini terjadi dapat membaik. Sebab, dengan kondisi saat ini, keuangan PLN cukup terbebani karena masih harus membayar listrik dari pihak ketiga yang hanya diutilisasi sebagian.

Terkait upaya transisi energi kelistrikan Indonesia, Chairani meyakini akan ada risiko yang sangat mungkin terjadi, mulai dari sisi regulasi, lingkungan, operasional dan keuangan.

“Salah satunya dari sisi operasional yakni bakal ada penurunan keandalan listrik dan dari sisi lingkungan yakni bakal ada masalah jika ada ekploitasi berlebih untuk penyediaan bahan baku pembangkit tenaga biomassa,” tutupnya.

Zonaebt.com

Renewable Content Provider

#zonaebt #sebarterbarukan #pln #energi #listrik

Editor : Bunga Pertiwi

Referensi:

https://www.kompas.com/properti/read/2022/02/14/160000921/kebutuhan-listrik-capai-1.800-twh-pada-2060-ini-solusi-yang-ditawarkan

https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/ZkeEEwrk-kebutuhan-listrik-bakal-naik-pln-tingkatkan-investasi-di-ebt

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *