Mengenal Sampah Organik dan Non-organik, Apa sih Bedanya?

  • Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai.
  • Sampah organik dan non-organik merupakan dua jenis sampah yang berasal dari sumber berbeda.
  • Sampah organik bersumber dari organisme hidup, sementara sampah anorganik dari benda mati.

Pengertian Sampah Organik dan Non-organik

Sampah organik dan non-organik merupakan dua jenis sampah yang berasal dari sumber berbeda sehingga keduanya memiliki cara pengolahan yang juga berbeda. Lalu apa aja sih bedanya sampah organik dan sampah non organik? Simak yuk!

Sampah organik adalah jenis sampah yang mudah terurai. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.Sampah organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan sampah bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat.

Sedangkan sampah non-organik atau anorganik adalah sampah yang sudah tidak dipakai lagi dan sulit terurai. Sampah anorganik yang tertimbun di tanah dapat menyebabkan pencemaran tanah karena sampah anorganik tergolong zat yang sulit terurai dan sampah itu akan tertimbun dalam tanah dalam waktu lama, ini menyebabkan rusaknya lapisan tanah. Bahkan ada beberapa jenis yang membutuhkan waktu hingga 500 tahun untuk terurai sepenuhnya.Memisahkan dan mengelola sampah organik dan non-organik perlu dilakukan. Hal ini juga dapat berpengaruh dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan hidup.

Perbedaan Sampah Organik dan Non-organik

1. Perbedaan sumber

Sampah organik dan non-organik memiliki sumber yang berbeda. Sampah organik dihasilkan oleh organisme hidup. Sebaliknya, sampah non-organik merupakan produk dari organisme tidak hidup dan merupakan hasil dari campur tangan manusia.

2. Perbedaan kandungan

Sampah organik memiliki kandungan karbon dan ikatan hidrogen. Sampah organik juga terdiri dari organisme hidup atau pernah hidup dan memiliki komposisi yang lebih kompleks dari sampah non-organik.Di sisi lain, sampah non-organik tidak mengandung karbon sama sekali. Sampah ini terdiri dari materi yang tidak hidup dan memiliki karakteristik seperti bahan mineral.

3. Perbedaan ketahanan panas

Sampah organik dapat terdampak dan terbakar secara alami saat terkena panas. Lain halnya dengan sampah non-organik yang tidak dapat terbakar secara alami.

4. Perbedaan reaksi

Penelitian menunjukkan bahwa sampah atau limbah organik memiliki laju reaksi lebih lambat dan tidak dapat membentuk garam. Sebaliknya, sampah non-organik memiliki laju reaksi lebih cepat dan mudah membentuk garam.

Baca Juga:



Contoh-Contoh Sampah Organik dan Non-organik

1. Contoh Sampah Organik

Sepuluh contoh sampah organik, yang sering kita jumpai di lingkungan sekitar kita di antaranya adalah :

  • Sisa – sisa makanan, sisa makanan ini merupakan atau termasuk kedalam golongan sampah organik karena sifatnya yang dapat kita daur ulang kembali menjadi kompos.
  • Kulit biji dari buah sayur, kulit biji dari buah sayur merupakan salah satu kelompok sampah organik karena kulit dan biji dari sayuran biasanya hanya dibuang begitu saja oleh para pedagang atau konsumen sayuran.
  • Tulang ikan, tulang ikan juga merupakan termasuk golongan sampah dan biasanya sampah organik ini dihasilkan oleh restoran – restoran penyaji makanan serba ikan.
  • Kotoran hewan atau sapi, kotoran hewan merupakan salah satu sampah organik yang memiliki guna atau manfaat yang cukup baik. Salah satu diantaranya kotoran sapi, kotoran sapi merupakan bagian dari 10 buah contoh sampah organik yang dapat dimanfaatkan menjadi biogas alam.
  • Kotoran manusia, juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi, Cuma terkadang kita jijik akan satu contoh sampah ini.
  • Kayu, kayu merupakan salah satu sampah organik lainnya yang mungkin tidak ada gunanya bagi sebagian orang, namun apabila berada di tangan orang yang kreatif sampah kayu ini dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi yang terbaharukan karena mengandung sellulosa.
  • Dedaunan, dedaunan yang rotok dari pohon apabila tidak dilakukan perawaatan tertentu akan menjadi salah satu sampah organik yang dapat kita gunakan sebagai bahan utama kompos.
  • Bangkai hewan, bangkai hewan merupakan salah satu sampah organik yang mungkin tidak dapat kita manfaatkan secara utuh. Namun untuk bakteri pengurai bangkai hewan merupakan makananan kesukaan mereka.

2. Contoh Sampah Anorganik

  • Kaleng aluminium
  • Styrofoam
  • Kertas kaca
  • Logam (sendok, peralatan masak, hiasan, dll.)
  • Kemasan plastik
  • Kaca
  • Keramik.

Tata Cara Pengelolaan Sampah Organik dan Non-organik

1. Cara mengelola sampah organik

Cara mengelola sampah organik relatif mudah karena dapat terurai secara hayati. Selain dibuang melalui tempat pembuangan akhir (TPA) atau didaur ulang, sampah organik juga dapat dibakar. Namun, cara pembakaran tidak disarankan karena dapat menghasilkan asap beracun. Cara terbaik untuk mengelola sampah organik adalah dengan mendaur ulang, seperti:

  • Sampah karton, dus, dan produk kertas lainnya digunakan kembali atau dijadikan bahan baku kertas.
  • Sisa makanan dapat digunakan sebagai makanan hewan.
  • Sampah organik juga dapat diolah menjadi pupuk kompos.
  • Selain itu, sampah organik juga dapat dikelola untuk produksi biogas.

Cara-cara di atas juga dapat menjaga lingkungan menjadi lebih bersih dan aman.

2. Cara mengelola sampah non-organik

Untuk mengelola sampah non-organik, tidak disarankan membuangnya sembarangan, membakar, atau menguburnya di tanah. Cara-cara tersebut hanya akan mencemari lingkungan. Beberapa cara mengelola sampah non-organik yang lebih ramah lingkungan adalah:

Seleksi sampah yang dapat digunakan kembali. Misalnya, toples bekas selai dapat dijadikan tempat pensil atau penyimpanan bahan makanan lain.

Pisahkan sampah non-organik berdasarkan jenisnya dan salurkan atau buang melalui: pemulung atau bank sampah yang tersedia.

Sampah non-organik seperti kaca, fiberglass, plastik, ban, dan komponen aluminium dapat dibawa ke pabrik produksinya masing-masing untuk diolah kembali menjadi produk baru.

Dengan cara-cara mengelola sampah organik dan non-organik tersebut, pencemaran lingkungan karena limbah sampah dapat berkurang. Hasilnya, lingkungan menjadi lebih bersih, sehat, dan terbebas dari berbagai penyakit terkait sampah.Lebih jauh lagi, sampah-sampah tersebut juga dapat berguna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat jika dikelola dengan benar.

Baca juga:



Manfaat sampah organik dan non-organik

Masing – masih sampah bila berniat untuk mengelola pasti bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat, lihat saja contoh pemanfaatan sampah organik dan anorganik berikut ini:

Manfaat sampah organik

Sampah organik memiliki banyak manfaat ini bisa menjadi sumber pemasukkan bila diolah yang bermanfaat. Bahkan dapat menimimalisir banyak sampah di tempat pembuangan akhir. Berikut manfaat sampah organik yang dapat anda coba:

  • Sampah Organik Untuk Kompos / Pupuk Organik

Sampah organik seperti buah – buah busuk dan sayuran dapat dibuat menjadi suatu berguna antara lain kompos. Pengolahan sampah organik untuk kompos tidaklah terlalu sulit.

  • Untuk Tambahan Pakan Ternak

Mungkin yang anda tahu sampah organik hanya dibuat untuk tambahan pakan kambing, sapi dan kerbau. Tapi sekarang ini sampah organik dapat diolah menjadi pelet untuk makanan ayam dan ikan.

Manfaat Sampah Anorganik

Manfaat sampah anorganik yang bisa dimanfaatkan adalah dengan membuat kerajinan dari sampah / limbah tersebut. Misalnya sampah plastik dapat dibuat tas, taplak meja makan, pernak pernik.

Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan prisnsip 3R. (Reuse Reduce Recycle). Pengelolaan sampah dengan sistem 3R bisa dicoba oleh setiap orang dan kapan saja. Sebab menangani sampah dengan prinsip 3R hanya membutuhkan meluangkan waktu dan kepedulian akan timbulnya penyakit dari sampah.

  • Reuse (penggunaan kembali). Reuse adalah mengunakan kembali sampah secara langsung, dengan fungsi yang masih sama ataupun fungsi yang beda.
  • Reduce (Pengurangan). Reduce adalah pengurangan segala kegiatan yang dapat menimbulkan sampah
  • Recycle (daur ulang). Recyle adalah pemanfaatan kembali sampah dengan beberapa tahapan pengolahan.

zonaebt.com

Renewable Content Provider

#zonaebt #sebarterbarukan #sampah #organik #nonorganik

Editor : Bunga Pertiwi

Referensi:

https://www.sehatq.com/artikel/mengenal-sampah-organik-dan-non-organik-dari-sumber-hingga-cara-mengolahnya

https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pengertian-dan-pengelolaan-sampah-organik-dan-anorganik-13#:~:text=Contoh%20sampah%20organik%20misalnya%20kayu,lebih%20sering%20dibakar%20untuk%20memusnahkannya.

https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/10-contoh-sampah-organik-di-sekitar-kita-36

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *