Luhut Wacanakan Pembubaran PT PLN Batubara, Berikut Fakta-Faktanya

  • Krisis pasokan batubara dalam negeri untuk pembangkit, berbuntut panjang
  • PT PLN Batubara, berdiri tanggal 11 Agustus 2008
  • 2018, laba PT PLN Batubara mencapai  Rp 460 miliar

Setelah dihebohkan terkait berita pemerintah Indonesia melarang ekspor Batubara. Tidak sebatas itu saja, belakangan pemerintah sedang mengkaji sebuah opsi pembubaran salah anak usaha dari PT PLN (Persero). Menarik sekali, tahun 2022 yang belum genap sebulan- dalam hitungan hari sudah ada peristiwa menggemparkan jagad maya. 

Buntut dari efek, pelarangan ekspor batubara. Membuat beberapa negara konsumen setia emas hitam itu pada menuntut, agar Indonesia kembali membuka pintu ekspor batubara. Tidak sampai disitu saja, merespon krisis batubara yang akan menyebabkan 10 juta penduduk tidak mendapatkan akses listrik, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membuat satu petuah yaitu: Meminta salah satu anak usaha PT PLN (Persero) yang bergerak dibidang batubara, bukan tidak lain PT PLN Batubara dibubarkan saja.  

Dalam keterangan beliau di sindonews, tersirat bahwa PT PLN Batubara, dianggap sebagai salah penyebab terjadinya kelangkaan pasokan batubara di beberapa pembangkit listrik PLTU kepunyaan PLN. Disebutkan pula bahwa, PT PLN Batubara sering kali berkontrak dengan perusahaan trader batubara. 

Baca juga : 



Solusi yang ditawarkan Luhut, meminta agar PLN langsung saja membeli batubara langsung dari perusahaan penghasil batubara. Tanpa melalui kontrak  kepada trader untuk menyediakan bahan baku batubara tersebut. 

Siapa itu PT PLN Batubara


Mengutip dari laman perseroan, disebutkan bahwa PT PLN Batubara merupakan anak usaha dari PT PLN (Persero) didirikan pada tanggal 11 Agustus 2008. Memiliki maksud tujuan untuk sebagai pengaman pasokan batubara dalam negeri. Terkhusus untuk PLTU di bawah PLN (Persero) dan anak usaha lain nya dengan harga yang relatif efisien.

Data terbaru disebutkan bahwa PT PLN Batubara telah memiliki lima sumber tambang batubara melalui anak perusahaan serta perusahaan terafiliasi lainnya dan ada juga kerjasama untuk trading batubara. 

Bagaimana tidak, di tahun 2019 saja PT PLN Batubara dapat menyuplai kebutuhan batubara sebesar 24,02 juta metric ton (MT) ke beberapa PLTU yang jumlahnya mencapai 49 itu, dan potensi laba bersih yang didapat hingga mencapai Rp 460 miliar. 

PLN akan membeli Batubara, sesuai harga pasar 

Pemerintah akan menjamin kebutuhan Batubara untuk dalam negeri. Maka dari itu, pemerintah akan merombak secara besar-besaran sistem tata kelola pasokan batubara untuk kebutuhan dalam negeri terkhusus pembangkit milik PT PLN (Persero) dan anak usahanya. 

Maka dari itu, Luhut mengatakan bahwa kedepannya  PT PLN (Persero) akan membeli harga batubara seusia mengikuti harga pasar yang berlaku. Tentunya, agar tidak memberatkan keuangan PT PLN (Persero). Pemerintah berencana akan membentuk (Badan Layanan Umum) sebagai alternatif selisih harga pasar batubara dengan patokan yang bakal ditetapkan sebesar US$ 70 per ton. Tentunya perusahaan batubara wajib membayar pungutan kepada BLU, Selanjutnya dana tersebut dialokasikan sebagai kompensasi atas selisih harga yang dikeluarkan oleh PLN setelah membeli batubara sesuai harga pasar yang berlaku. 

Siapa yang bakal diuntungkan? 

Perusahaan-perusahaan yang bakal diuntungkan dengan peraturan baru berlaku. Mereka bukan pemain baru, di dunia pertambangan batubara. DIlansir dari kontan.co.id, hasil dari keterangan mantan Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam acara Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama komisi VII DPR RI pada 15 November  2021. Dimana terdapat tiga perusahaan besar pemain batubara yang memasok batubara ke PLN seperti: PT Bukit Asam Tbk, Konsorsium PT Arutmin Indonesia dan PT Darma Henwa serta PT Kaltim Prima Coal. 

Baca juga: 



Laporan beberapa perusahaan menyebutkan bahwa Bukit Asam Tbk, per September 2021 kemarin. Mencatatkan pendapatan sebesar Rp 3,95 triliun dari penjualan batubara ke PLN atau setara dengan 63% dari total pendapatan Bukit Asam Tbk.

Tidak jauh berbeda juga dirasakan, emiten yang dulunya terafiliasi dengan bakrie group. PT Bumi Resource Tbk, sebagai induk dari perusahaan batubara terbesar dunia: PT Arutmin Indonesia dan juga PT Kaltim Prima Coal. Berhasil memperoleh pendaftaran sebesar US$ 141,06 juta dari penjualan batura saja ke PLN dapat menyumbang 33% dari pendapatan yang berlaku pada periode yang berlaku. 

Menyongsong jalannya tahun baru dan semangat baru untuk menumpuk pundi-pundi cuan dollar batubara. Seberapa baguskah momentum ini dapat menguntungkan perusahaan batubara?. Simak jawabnya di artikel-artikel selanjutnya. 

zonaebt.com

Renewable Content Provider

#zonaebt #sebarterbarukan #batubara #pln #bisnis 

Referensi 

https://ekbis.sindonews.com/read/653945/34/profil-pln-batubara-anak-usaha-pln-yang-terancam-dibubarkan-1641898890

https://economy.okezone.com/read/2022/01/11/320/2530698/profil-pln-batu-bara-perusahaan-yang-bakal-dibubarkan-luhut

https://investasi.kontan.co.id/news/pln-akan-beli-batubara-di-harga-pasar-simak-efek-positif-dan-negatifnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *